Mulmed emang gak ada sangkut pautnya dengan part ini. Tapi bee suka aja sama ekpresi Candy nya :v
Happy reading. Bantu cari typo yah. Dan vote dulu yang sebelum baca. Apa susahnya yah. Tolong bantu cerita My Doctor biar gak tenggelem. Makasih.
-
-
-Candy Sweet Bieber Pov
Scraf yang ku pakai saat ini sungguh menyiksa. Damn... saat ini tengah pelajaran Dokter Christian. Dan aku berkeringat.
Aku sesekali mengipasi wajahku dengan buku catatan yang ku pegang. Ya tuhan. Kapan hari ini akan berakhir ? Dan Dokter Justin sialan, semua ini gara gara dia.
Aku kembali memberengut dan tetap berusaha untuk terus berkosentrasi pada pelajaran. Tapi apa apaan juga, setelah memberikan soal Dokter Christian tidak bergerak sama sekali dari mejanya, dia terus membuka map yang di bawanya saat pertama kali memasuki kelas, ia juga sesekali melirik layar Macbook nya. Entah apa yang tengah Dokter itu kerjakan.
Ugh. Apabila memang dia mempunyai banyak pekerjaan dan tidak bisa di tinggalkan, kenapa harus masuk hari ini. Bahkan saat ini pun tidak ada pembahasan lagi. Dokter Christian, aku mohon... bubarkan kelas ini agar aku bisa lebih leluasa membuka Scraf yang ku pakai saat ini. Dan demi tuhan, di ruangan ini masih terpasang Ac. Kenapa keringatku terus keluar ?
"Mohon perhatiannya..."
Tubuh langsung tegak saat melihat Dokter Christian bangkit dari meja nya sambil membenarkan letak jas kedokteran yang di pakai nya. Ia sedikit menghembuskan nafas lelahnya sebelum melangkah ketengah tengah kelas. Dokter Christian berdiri tegap lantas menatap kami dengan intens.
"Beberapa menit lagi kelasku akan selesai. Jadi mohon perhatiannya untuk sebentar saja." Katanya lagi. Dan setelah ia mendapatkan perhatian dari seluruh mahasiswa, Dokter Christian kembali berbicara.
"Soal yang ku berikan tadi, akan kita bahas di pertemuan kita selanjutnya. Dan oh ya..."
Di tangannya saat ini sudah ada selembar kertas, dan aku tau kertas itu langsung mengundang perhatian mahasiswa di kelas. Seluruh mahasiswa pun berubah tegang saat melihat keberadaan kertas di tangan Dokter tampan itu. Tak terkecuali diriku. Karena entah kenapa aku juga merasa tegang, aku bahkan takut kertas itu adalah selembar kertas membawa petaka selanjutnya.
Percayalah, minggu minggu ini jadwal kami sangat padat. Hari hari kami selalu di isi dengan kuis kelas dan juga ujian praktek yang selalu di adakan dadakan. Ya tuhan... tolong kami, jangan ada ujian lagi di kelas Dokter Christian.
"Hey, kenapa dengan sorot mata kalian ?." Raut wajah Dokter Christian berubah geli. "Tidak usah setegang itu. Ini hanya selembar kertas tugas dadakan dari ketua pengajar untukku. Tenanglah. Kalian aman di kelasku." Dokter Christian terkekeh saat melihat situasi kelas yang sedetik kemudian, penuh dengan helaan nafas lega dari para mahasiswanya.
Aku juga ikut terkekeh.
"Dan apa yang membuatmu tertawa Miss Candy ?."
Aku sedikit gelapan. Aku memukul bibirku kesal. "Umm..." Aku harus menjawab apa. "Kau... tertawa dan aku hanya mengikutimu Dokter."
Alasan yang konyol Candy. Gerutuku di dalam hati.
Tapi beruntunglah Dokter Christian kembali tertawa saat melihat raut polos yang ku keluarkan tadi. Sungguh bermanfaat juga, wajah polos ini. Aku kembali menyengir.
"Baiklah... kau memang sesuatu Candy."
Cengiran bodohku semakin lebar.
"Umm..." Dokter Christian kembali memperhatikan selembar kertas di tangannya. Dia mengusap dagunya berulang kali. "Sebenarnya bila di lihat lagi disini. Isi dari kertas ini bisa mempengaruhi nasib kalian di ujian akhir tahun nanti. Ya tuhan..." Dokter Christian berpura pura terkejut. Mulutnya pun di buka dengan dramatis namun... masih terlihat tampan menurutku.
![](https://img.wattpad.com/cover/44102079-288-k55926.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MD : Just me | 🔚
De Todo(ON REVISI) Bila ada bab yang hilang, berarti bab itu tengah dalam proses revisi sayang. Jangan panik! My Doctor #Book1 Terdengar mudah. Bertemu. Dekat. Nyaman. Dan pada akhirnya saling jatuh cinta. Tapi bagaimana bila di pertemukan dengan cara yang...