My Doctor Chapter 36

1.6K 130 30
                                    

Maaf untuk kesalahan sebelumnya. anggap Chapter 37 belum updet :v

Happy Reading ^_^

Vote sebelum baca!!!

-

-

-

Semua yang datang pasti pergi. Semua yang lahir pasti akan meningal.

Mungkin, aku bisa menghubungkan keduanya dengan masa laluku. Pasti akan terbentuk dan juga akan menghilang. Akan mati terkubur di dalam pikiran ku, atau akan kembali hidup walaupun tanpa di inginkan.

Tapi persetan dengan masa lalu. Persetan bila memang masa lalu itu menyakitkan. Kita memang perlu meninggalkan masa lalu bila kita tidak ingin tersakiti lagi bukan ?.

Entah itu mencoba, mencoba, dan terus mencoba. Karena bila kau tidak ingin tersakiti, maka lupakanlah masa lalu itu. Mulailah melangkah dan tinggalkan masa lalumu dan biarkan semua itu terus berada di belakangmu.

Jadi aku tidak perlu kembali melihat apa yang telah terjadi dulu. Tolonglah, buat aku sembuh total. Aku ingin hidup normal dengan suamiku tanpa ada bayangan dari masa laluku.

Aku memeluk tubuhku sendiri yang tengah terbaring erat.

Entahlah, setelah kejadian di pisa kemarin. Aku menjadi kembali ragu dengan diriku sendiri. Apa memang benar diriku yang tidak berguna ini, memang di takdirkan bersama dengan dirinya ?. Demi tuhan aku telah menggantungkan hidupku kepadanya.

Sekarang hampir tengah malam, dan Dokter Justin pun masih di luar dengan semua urusannya. Dan apa memang semua urusannya itu lebih penting dariku ?. Jadi apa aku ini sehingga aku tidak bisa menjadi alasannya untuk melupakan pekerjaannya untuk sejenak ?.

Aku duduk secara perlahan, membiar tubuhku kembali mengambil alih hatiku. Aku memutuskan untuk keluar menuju ruangan dimana Dokter Justin berada, saat terakhir kali aku melihatnya tadi.

Tadi sore kami baru sampai kembali di Roma. Dan kami pun kembali ke hotel dengan keadaan yang sangat lelah karena telah menempuh jarak yang lumanyan jauh. Perjalanan dari Pisa ke Roma memang menempuh selama empat jam, karena kami menggunakan mobil.

Aku meremas jariku saat melihatnya tengah memandang kearah jendela kamar hotel kami, membiarkan laptopnya tetap menyala di atas meja. Tangannya memang tengah memegang berkas, namun entah apa yang membuatnya bisa teralihkan begitu saja.

Apa dia pun merasakan hal yang sama denganku ?. Jadi apa yang Dokter Justin pikirkan sekarang ?. Aku harap bukan sesuatu yang belum aku ketahui sampai sekarang.

Masa lalunya. Atau apa pun isi kepalanya tentang diriku.

Apa kejadian Spageti di Pisa saat itu membuatnya sama gusarnya denganku?

Aku mengigit bibirku dan menimbang nimbang apakah aku perlu menghampirinya atau tidak.

Tapi persetan. Aku ingin tahu apa yang tengah ia pikirkan sekarang.

Aku berdehem sebelum kembali melangkah. "Dokter Justin..."

"Diamlah disana!."

Aku kembali mundur saat melihatnya tersentak dari lamunannya karena mendengar suaraku. Dokter Justin balik menatapku dengan tajam, namun kembali berkedip beberapa kali dan tubuhnya mulai terlihat rileks saat ia ternyata melihat diriku lah yang berada disini.

"Candy ?"

Tapi memangnya Siapa yang ia kira sebelumnya ?.

Aku berdiri disisinya dan melihat apa saja yang tengah ia kerjakan. Tap layar laptopnya tidak menyala ?. Aku kembali menatapnya, dan ya... Dokter Justin berusaha tidak membuat kontak mata denganku.

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang