My Doctor Chapter 29

1.9K 135 14
                                    

Warning : Vote sebelum baca!

Aku mengerjapkan mataku. Entah apa yang sedang aku pikirkan tentang gadis ini, gadis yang sekarang berstatuskan istriku ? Ia selalu mempertanyakan status kepadaku belakang ini, dan itu sedikit membuatku frustasi. Aku tau Candy mengatakan hal ini kepadaku hanya karena ia menginginkan kepastian dariku. Tapi tentu saja itu pemikiran bodoh bukan. Dia adalah istriku bagaimana pun juga. Aku tidak pernah menganggap bahwa dia tidak ada apa apanya untukku. Dia hanya seseorang yang-pantas.

Mungkin.

Aku menghembuskan nafasku, kembali mengingat percakapan singkatku dengan Nic tentang permasalahan pernikahaan gila ini ternyata membuatku semakin frustasi. Nic mengatakan bahwa aku sudah sangat berlebihan terhadap Candy. Candy memang telah melakukan hal yang benar kepadaku. Menanyakan statusnya dan bertanya siapa dirinya untukku. Nic juga yakin bahwa Candy pasti merasakan bahwa aku tidak pernah menganggapnya sebagai istriku selama ini. Nic menganggapnya itu wajar bila Candy bersikap seperti itu.

Tapi... Itu gila bukan.

Aku sudah mengatakan bahwa itu adalah hal paling konyol yang telah ia ucapkan untukku. Aku selama ini selalu bersikap yang terbaik untuknya. Apalagi yang harus aku lakukan agar aku tidak menjadi suami bajingan yang selalu menekan istrinya.

"Kau terlihat bersikap seperti kakak yang terlalu over protektif kepadanya Justin. Kau harus menyadari itu. Dia sekarang istrimu. Jadi perlakukan Candy seperti suami yang memperlakukan istrinya. Bukan seperti seorang kakak yang ingin selalu menjaga adiknya, kau mengerti ?. Dia sekarang istrimu."

Aku kembali menatap Nic sambil berfikir. "Pemikiranmu sangat konyol Nic. Aku tidak pernah memperlakukannya seperti adikku selama ini."

"Kalau begitu selama ini kau pasti memperlakukan Candy seperti muridmu yang lainnya. Oh man... kau sudah sangat menyakitinya bila ia mengetahui kau sebodoh ini."

Aku mendengus. "Aku memang bodoh tentang sebuah komitmen. Dan kau pasti sudah mengetahuinya. Candy adalah yang pertama untukku. Yang pertama-"

"-yang bisa membuatmu sangat frustasi." Lanjutnya. Aku kembali mendengus namun tidak bisa menyangkalnya.

Sial.

Baru saja aku selesai dengan semua permasalah rumah sakit dan para mahasiswa. Aku haru kembali menghadiahi cercaan Nic yang mengatakan aku sudah bertindak seperti suami yang sangat bodoh kepada istrinya sendiri!.

Aku mengangkat sebelah tanganku dan kembali menatap arloji dipergelangan tanganku. Sudah sore, seharusnya gadis ceroboh ini sudah sadar dari obat biusnya. Aku kembali menatapnya.

Apakah aku memang selalu memperlakukan Candy sebagai adik dibandingkan istriku sendiri ?.

Aku meringis atas pemikiranku sendiri, dan pada saat itu juga aku mendengarkan isakan tangis darinya. Aduh... kenapa Candy bisa secengeng ini.

Aku bangkit dan segera menghampirinya. Aku mulai mengelus keningnya lembut sambil membungkuk kearahnya.

"Kenapa kau menangis ?."

Kasihan juga melihatnya seperti ini dengan mata yang sudah diperban.

"Aku takut gelap." Suaranya sangat serak dan penuh penderitaan.

Inilah yang tidak ku sukai dari Candy, entah kenapa ketika ia semakin terbuka kepadaku dengan apa yang tengah ia rasakan, membuatku ikut merasakan apa yang tengah ia rasakan.

"Tenang, aku ada disini. Kau tidak sendirian." Aku meraih sebelah tangannya, menangkupnya, lalu menciumnya dalam.

"Apa mataku baik baik saja My Doctor ? aku takut... aku takut mataku-"

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang