My Doctor Chapter 22

1.8K 100 10
                                    

CANDY SWEET BIEBER.

Sudah lebih enam hari kami tinggal bersama dirumah ini. Banyak hal yang terjadi tanpa aku duga sebelumnya. Tetangga tetangga baru yang beraneka ragam, keadaan baru yang mengharuskan aku untuk lebih membiasakan diri, dan kehidupan baru yang mempengaruhi itu semua.

Aku mulai menyukai hal itu.

Hari ini tepat hari sabtu, sekaligus hari terakhir dimana Dokter Justin mendapatkan libur cuti menikahnya. Hmm, aku tidak tau harus mengatakannya seperti apa, karena aku sebenarnya tidak menginginkan hal itu. Mengingat kembali hal ini membuatku semakin buruk. Bukankah arti dari sesungguhnya adalah kembali kekampus dan akan kembali berhadapan dengan beberapa pengacau yang akan selalu mengganggu suamiku.

Aku tidak tau apakah aku bisa tahan dengan mereka. Zee dan kelompok pecinta suamiku. Apakah aku akan tahan melihat mereka yang akan selalu menggoda suamiku. Walaupun aku belum mencintai dan merasakan sesuatu untuk Dokter Justin, tapi aku harus menjaga apa yang aku miliki bukan.

Aku mendengus dan kembali menyisir rambutku lembut. Para suami sedang bermain catur dibawah, dan para istri sedang menyiapkan beberapa makanan didapur rumahku. Aku sudah biasa dengan pemandang ini, malahan sangat terbiasa. Aku malah menyukai hal itu. Berbagi dapur dan hal itu bisa membuatku tidak merasa kesepian.

"Ah Candy, kau sudah turun rupanya. Makanan akan siap beberapa menit lagi."

Aku terseyum kearah Miss Vien.

"Rahasiakan ini. Jangan sampai suami kami tau kalau semua resep makan ini darimu." Miss Vien berbisik ketelingku dan mengedipkan sebelah matanya. "Kau tau, bisa jadi kami akan menjadi bahan candaan mereka nanti."

Aku terkikik mendengarnya.

Baiklah, lupakan sesaat pemikiranku tentang para penggemar suamiku yang akan menggodanya hari senin nanti. Aku disini masih mempunyai pekerjaan. Aku kembali memakai celemek dipinggangku dan membantu para istri untuk menyiapkan semua makanan.

"Tenanglah, aku bisa menyimpan rahasia ini." Aku cekikikan, dan kembali menaruh wajan keatas kompor.

"Kau akan membuat apa lagi ?." Miss Vien menatapku sekilas, dan kembali mencuci beberapa sayuran dibak pencuci yang tidak berada jauh disampingku.

Aku terseyum, dan menuangkan minyak sayur untuk mulai menumis bawang. "Hanya makanan kesukaan suamiku."

"Oh kau sangat manis." Miss Vien membawa semua sayuran yang sudah bersih kewadah kosong dan mulai memotong motongnya lebih kecil untuk dijadikan salad. "Kau tau, aku saja tidak seperti itu lagi sejak pernikahan kami yang mulai menginjak tiga tahu. Sam sangat menyebalkan tentang perihal makan, maka dari itu aku berhenti untuk tidak lagi memasak untuknya." Miss Vien menunjuk minyak sayur kepadaku, dan aku langsung mengambilkannya untuknya. "Terimakasih sayang."

Aku mengangguk dan kembali membalik ayam yang baru saja aku masukan.

"Terkadang kita harus bersikap tegas terhadap suami kita sendiri bukan ?."

"Vien benar, memang kita harus selalu tegas kepada suami kita, agar mereka tidak terlalu dimanjakan. Karena terkadang memang mereka tidak pernah menyadari hal itu."

"Oh Rex, aku tau bagaimana kau pertama kali datang bersama Will ke sini. Kalian itu adalah pasangan terromantis. Aku tau kau tidak akan pernah bisa menolak apa yang suamimu inginkan." Mama Kayla datang dari belakang sambil membawa beberapa buah buahan dikeranjang yang ia bawa sekarang. Mama Kayla membantu Miss Rex yang tengah menyiapkan meja makan,dan menaruh semua buahnya disana.

"Ya, terkadang aku muak mendengar Sam menceritakan bagaimana keromatisan kalian."

"Sam menginginkan lebih bukan ?." Mama Kayla menatap Miss Vien yang tengah membuat salad disampingku.

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang