My Doctor Chapter 39

1.5K 139 44
                                    

(Jangan lupa putar yang di atas)
-

-

-

Aku harap Dokter Justin menyukai syal ini. Dan aku harap Dokter Justin juga memberikan reaksi yang aku harapkan saat ia mendengar perjuanganku untuk membuatnya.

Aku tidak berniat untuk membangga kan diriku di depan suamiku sendiri, hanya saja aku ingin melihat reaksi apa yang akan Dokter Justin tunjukan untukku saat ia melihat syal ini.

Aku akan menunggunya.

Semenit...

Dua menit....

Lima menit...

Sepuluh menit...

Ya aku menunggu, dan menunggu.

Sesekali aku melirik ponselku untuk hanya melihat pesannya. Apabila Dokter Justin tidak bisa menemuiku sekarang, pasti ia akan menelponku. Dan apabila ia sedang di perjalanan pun ia pasti akan meninggalkan pesan untukku. Itulah kebiasaan kami, akan saling mengabari bila satu sama lain tengah disibukan dengan kegiataan masing masing.

Tapi kenapa Dokter Justin belum mengabariku lagi setelah pesan terakhirnya 'Akan aku usahakan'.

'Apa kau akan kesini ?.'

Aku menekan kata kirim dan menunggu balasannya.

Tidak apa bila ia terlambat, aku juga baru menunggunya selama empat puluh menit. Setidaknya belum satu jam bukan ? dan aku kira My Doctor akan datang sebelum aku telah menunggunya satu jam.

Aku mengelus sisi ponselku.

Aku sedikit tersenyum melihatnya. Ponsel ini juga termasuk pemberian lainnya dari Dokter Justin untukku. Ia ternyata membelikanku sebuah ponsel saat pulang dari tugasnya dua hari yang lalu.

Jujur, itu sangat manis. Aku juga tidak pernah berfikir sebelumnya bahwa Dokter Justin mempunyai pemikiran untuk membelikanku sebuah ponsel. Aku bisa di bilang sudah cukup membuatnya jengkel beberapa hari ini, tapi ternyata ia masih bisa bertindak bijaksana karena telah membelikanku ponsel ini.

Aku mendongak dan awan gelap memang telah memenuhi langit kota saat ini.

Akan segera hujan dan aku melihat sekelilingku, taman sudah sangat sepi. Tapi aku harus tetap menunggu Dokter Justin.

Aku kembali melirik ponselku dan sama sekali belum mendapatkan jawaban darinya.

'My Doctor ?.'

Aku terus menunggunya.

'Beritahu aku kalau kau tidak bisa.'

Masih tidak mendapatkan respon darinya.

Alisku terangkat.

'Apa kau sudah pulang ?.'

'My Doctor, apa kau sibuk ?.'

Dan pada akhirnya...

'Baiklah. Maaf kalau aku mengganggumu. Tapi bisa kah kau mengabariku?" Lima menit kemudian, aku kembali mengirimnya pesan.

Bila Dokter Justin sibuk, pasti ia akan menyempatkan membalas pesanku.

Aku kembali menatap ponselku dan menggosok kedua lenganku berulang kali.

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang