My Doctor Chapter 46

1.1K 116 36
                                    

Vote dulu
Terimakasih
-
-
-

Aku mengetuk pintu ruang kerja beberapa kali.

"Dokter Justin..." Kataku sambil membuka pintu ruangan kerjanya perlahan.

Aku melihatnya tengah menatap layar Macbook nya dengan serius. Disisinya ada sebuah map biru yang masih terbuka. Aku mendekatinya, dan menaruh secangkir teh yang ku buatkan tadi setelah mencuci piring bekas makan malamku di atas meja kerjanya.

"Duduklah. Ada pembicaraan penting yang akan aku bicarakan denganmu." Dokter Justin melirik sekilas kearahku. Ia kembali menutup map biru itu, dan menumpuknya diantara tumpukan map nya yang lain.

Aku menatapnya heran. Apakah Dokter ini tidak mengenal kata lelah ? Walaupun baru saja datang setelah seharian mengajar dan bekerja, dia masih terus mengerjakan pekerjaannya di rumah setelahnya.

Aku memberungut tidak suka.

Dokter Justin. Bila kau terus seperti ini, kapan ada waktu yang tersisa untukku selain kau menyentuhku di malam hari saja.

"Apa ini tentang pekerjaan ? Atau masalah hubungan kita ?" Tanyaku, yang langsung mendapatkan perhatian lebih darinya.

"Both. Hanya saja... kali ini lebih ke permasalahan pendidikanmu Candy."

"Pendidikanku ?"

Dokter Justin mengangguk. Dia menyandarkan punggungnya di kursi yang tengah di dudukinya.

"Kenapa dengan pendidikanku. Bukankah aku tidak bermasalah lagi ?" Tanya ku sedikit ragu. Karena aku tidak yakin bahwa Dokter Justin tau tentang insidenku dengan Molly sore tadi.

Dokter Justin langsung menatap lurus kemataku. Bibirnya sedikit berkedut menahan senyumnya. "Ah... aku baru tau bahwa kau sudah sadar, kalau kau selama ini selalu bermasalah."

Aku memajukan bibirku tidak suka. "Dokter Justin. Aku tengah serius."

"Aku pun Candy. Siapa yang tengah bercanda saat ini ?"

Sungguh tidak lucu Dokter Justin. Aku mendengus kecil.

"Fine... sekarang. Ada apa dengan pendidikanku ?" Lebih baik aku yang mengalah saja.

Dokter Justin kembali menegakan tubuhnya. Ia mulai menatapku dengan sorot seriusnya kembali.

"Kau mungkin sebelumnya tidak tau. Bahwa setelah kemenanganmu di olimpiade bulan lalu, membawa dampak yang signifikan untuk pendidikanmu seterusnya bukan ?."

Apa ? Lagi ?

Mataku sedikit melebar terkejut dengan arah pembicaraan dari Dokter Justin saat ini. Aku bahkan mengerti, dan aku juga sangat tau sebenarnya. Tapi selama ini, aku hanya menutupinya dengan ketidak tahuan ku. Karena aku takut... aku masih takut untuk menerima kenyataan yang akan ku terima setelahnya.

"Melihat reaksimu sekarang. Aku tau kau telah mengerti kemana arah pembicaraanku sekarang Candy."

Aku berubah menunduk dalam dan dengan ragu... aku mengangguk dua kali.

"Hey... kenapa kau malah menunduk ?"

Aku kembali menatap Dokter Justin. "Jangan kembali ber pura pura tidak tau Dokter Justin. Kau bahkan sangat mengerti kenapa aku bersikap seperti ini. Entahlah..." Aku mengangkat bahuku sekali. "Tapi apakah ada yang tau selain dirimu ?"

Sebelah alis Dokter Justin terangkat. Dahinya sedikit mengkerut melihat reaksi dariku. Namun tak lama, karena kemudia ia langsung tersenyum mengerti.

"Apa kau masih takut dengan kecemburuan sosial Candy ?"

Aku kembali menunduk karena Dokter Justin menanyakannya begitu tepat pada sasaran.

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang