(ON REVISI)
Bila ada bab yang hilang, berarti bab itu tengah dalam proses revisi sayang. Jangan panik!
My Doctor #Book1
Terdengar mudah. Bertemu. Dekat. Nyaman. Dan pada akhirnya saling jatuh cinta.
Tapi bagaimana bila di pertemukan dengan cara yang...
dipikirannya sekarang, terkadang aku juga tidak pernah mengerti dengan isi dari pikirannya. Candy tidak mudah ditebak, dengan hanya menatap matanya saja.
"Apa yang kau inginkan sekarang ?."
"Aku hanya ingin pergi ketaman dekat perumahanku My Doctor. Aku sudah sangat lama tidak pergi kesana, mungkin beberapa bulan ini. Dan aku sangat merindukan semua anjing yang berada disana."
Astaga. Jadi ini masalah anjing ?
"Tapi kau tau apa tujuan utama kita pergi kerumahmu bukan ? mana mungkin aku harus mengubahnya dengan kunjunganmu yang ingin melihat semua anjing - anjing yang berada di taman itu."
Oh sial wajah cemberutnya membuat aku semakin naik darah. Entahlah berapa tekanan darahku sekarang saat aku sudah menikah dengannya dua hari yang lalu.
"Ya sudah, kalau tidak mau jangan pergi saja. Kita langsung kerumahku untuk membereskan semua barangku yang berada disana. Pergi, pergi..."
Aku meringis ngeri ketika mendengarkan isakan sesak nafasnya, oh tuhan kenapa aku selalu tidak tega mendengar suara isakan menyebalkannya itu. Aku menghembuskan nafasku dan menggelengkan kepalaku sebelum kembali menjalankan mobilku menuju rumah keluarga Murphy. Mungkin setelah sampainya aku disana, aku akan langsung mendapatkan tanda tanya besar dari Ibu dan kakak pirangnya.
Terserahlah.
Aku mematikan mesin mobilku dan berlari kecil keluar lantas membuka pintu mobil untuk istriku yang sangat manja. Candy keluar tanpa mengeluarkan suaranya dan melangkah kearah pintu rumahnya tanpa memperdulikanku lagi.
"Ayolah Candy, apakah kau ingin menunjukan wajah cemberutmu itu kepada Ibumu yang kemungkinan tengah menunggu kedatangan kita didalam nanti." Aku menarik tangannya dan mengangkat dagunya untuk menatapku.
"Candy, kau dengar aku."
"Terserah, tadi kau mengatakan ingin kerumahku bukan ? dan sekarang kita sudah sampai, ya sudah kita masuk sekarang." Candy menarik tanganku tanpa menjawab pertanyaanku sedikitpun.
Aku menutup pintu dibelakangku dan menemukan Cody yang tengah bermain dengan gitarnya diruang tamu mewah keluarga Murphy ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masalah anjing. Lagi ?. Sudah kuduga." Benar... Cody dengan mudah langsung dapat mengetahuinya.
Alisku terangkat dan ikut duduk disampingnya. Aku mengangguk membenarkan dan menepuk bahunya dengan bersahabat. "Yo men... apa kabarmu ?."
"Aku sangat baik, apalagi tidak adanya gadis cerewet itu yang selalu mengganggu hariku lagi." Cody dengan sengaja melirik jahil kearah adiknya.
Candy mendengus. "Terserah apa katamu pirang, Mom kemana ? aku akan langsung membereskan barangku diatas. Biar pria anti anjing itu tidak memarahiku lagi." Candy menghentakan kakinya dan naik kelantai atas tanpa menghilangkan wajah kekesalnya kepadaku.
