"Mams aku pesan dua roti yang biasa." Ucapku riang saat giliranku untuk memesan tiba.
"Hey sweetheart. Pesanan seperti biasa dengan extra toping bukan ?" Tanya langsung si penjual paruh baya setelah tau siapa pembelinya kali ini.
"Kau memang yang terbaik."
"Dan pria tampan itu suamimu ?" Tanyanya saat ia melirik Dokter Justin yang masih setia berdiri di belakang ku. "Dan dia tengah ber ulang tahun ?" Tambahnya saat ia membaca kalimat yang ada di Beanie yang Dokter Justin pakai saat ini.
Birthday Man
So cute right ?
Aku kembali terkikik geli. Dan di saat aku melihat ia akan melepas Bannie yang ku pakaikan tadi. Aku menahan tangannya agar tidak melakukan hal itu.
"Apa aku mendapatkan gratis roti tambahan kali ini karena suamiku ber ulang tahun ?" Tanyaku berharap dan itu membuat si penjual paruh baya tergelak.
"Licik." Gerutu pelan Dokter Justin yang masih bisa aku dengar dari belakang.
"Tentu sayang. Sebentar, Josh ! Kemarilah. Hari ini ada yang ber ulang tahun. Buatkan pesanan yang istimewah untuknya." Panggil penjual paruh baya itu kepada anaknya yang memang selalu membantunya berjualan di kedai ini.
"Hai Josh. Candy disini."
Josh keluar dari arah dapur dengan senyum konyol andalannya. "Jadi... siapa yang ulang tahun kali ini ?."
Aku menunjuk si Dokter kaku. "Dan akhirnya aku mendapatkan roti gratis juga."
"Bukankah dia yang berulang tahun ?" Tanya pria beranak satu itu sambil menunjuk Dokter Justin. "Untuk apa aku memberimu roti gratis."
"Dia suamiku Josh." Aku berubah cemberut.
Josh melirik Dokter Justin tidak percaya. "Ckk... tuan, aku tidak percaya pria setampanmu bisa tahan dengan gadis cerewet ini ? Apa kau memang benar suaminya ?"
Dokter Justin balik menyeringai walaupun masih terlihat samar. Ia bahkan langsung menatapku dengan tatapan mata yang mengatakan : 'bahkan dia tahu kau itu cerewet'
"Josh, berhenti menggoda gadis manisku. Ayo kembali bekerja. Segera buatkan roti terenak untuknya. Hari ini, hari spesial untuk mereka."
Aku langsung tersenyum setuju. Hari spesial. Miss Regina memang benar. Walaupun sang empunya hari ini masih menganggap hal yang sebaliknya. Terbukti, setelahnya Dokter Justin berubah jadi diam, namun diam yang berbeda. Tatapannya juga berubah tidak fokus. Tidak sefokus biasanya. Mungkin orang orang tidak akan menyadarinya. Karena dia sangat pandai untuk menyembunyikannya.
Tapi tidak denganku. Aku bisa dengan jelas melihatnya.
Maka dari itu Candy, lalukan sesuatu. Kau harus semakin menyulut semangatmu untuk bisa membuat hari ini menjadi istimewah untuknya. Dan tentu untuk kedepannya juga. Walaupun pada akhirnya tidak akan menjadi istimewah. Setidaknya ia akan selalu teringat bahwa suatu hari di hari ulang tahunnya, ia pernah menghabiskannya bersamamu.
Lima menit kemudian, Josh membawa pesananku yang telah jadi.
"Ini dia roti spesial untuk suamimu, dan seperti biasa bila ada yang berulang tahun, kita harus mengabadikannya. Ayo ambil foto kalian untuk di pajang." Kata Miss Regina kepadaku saat ia menyerahkan roti pesananku itu dan sebungkus lagi roti spesial untuk Dokter Justin.
"Josh ambil foto mereka dengan kameramu."
"Ayo My Doctor." Aku menarik lengannya antusias. Inilah yang menarik di kedai roti ini. Mereka akan selalu mengabadikan setiap moment istimewah yang terjadi di kedai ini. Baik dengan pelanganggan. Ataupun sesama pelanggan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MD : Just me | 🔚
Random(ON REVISI) Bila ada bab yang hilang, berarti bab itu tengah dalam proses revisi sayang. Jangan panik! My Doctor #Book1 Terdengar mudah. Bertemu. Dekat. Nyaman. Dan pada akhirnya saling jatuh cinta. Tapi bagaimana bila di pertemukan dengan cara yang...