My Doctor Chapter 15

2K 96 0
                                    

Still Candy Sweet Bieber.

Aku kembali menguap.

Jam berapa sekarang ?

Jam 08:04 pm. Aku tertidur hanya tiga jam.

Aku duduk dan kembali menguap. Aku merenggangkan tubuhku yang terasa pegal. Lumayan sih, rasa pegalnya sedikit berkurang. Walaupun masih terasa menggangguku.

"Bagus... kau rupanya sudah bangun."

Siapa itu ?

"Aaa...." Aku berteriak spontan dan mengangkat selimut sampai batas daguku. Aku menutup mata rapat rapat dan bergeser ke sudut tempat tidur terus menerus.

Siapa itu ? apakah aku diculik. Demi penyanyi asal jerman yang entah aku ketahui siapa itu. Mana mungkin aku di culik sesaat setelah beberapa jam aku menyandang nama istri untuk Dokter Justin.

"Candy... ini aku. Astaga, kenapa kau selalu berteriak saat mendengar suaraku?"

Aku membuka sebelah mataku dan mengintip sedikit dibalik celah selimut tebal ku.

Aku kembali menghembuskan nafas lega. Ternyata suara Dokter Justin. Aku kira suara orang itu. Aku mendengus.

"Kenapa kau selalu mengagetkanku My Doctor ?" Aku kembali menyandarkan tubuhku di dipan dan menatap Dokter Justin marah. Sebenarnya, aku hanya pura pura marah saja untuknya. Hanya saja jangan sampai my Dokter tau kalau aku berbohong kepadanya sekarang. Aku menyilang kan kedua jariku dibelakang punggungku.

Dokter Justin mendengus dan kembali membaca koran yang berada di tangannya. Menumpukan sebelah kakinya, memakai jas hitam rapi, secangkir teh di atas meja sebelahnya, dan ia sama sekali tidak menatapku ???.

Jadi... tadi dia menegurku tanpa melihatku sama sekali. Dasar manusia es.

"My Docter..."

Dokter Justin tidak menjawabku.

"My Docter..."

Sial. Aku meringis. Dia sama sekali tidak menggubris lagi. Mungkin sekali lagi. Dan kalau kali ini gagal, aku akan mengerjainya habis habisan. Lihat saja nanti.

Aku bangkit dan berdiri di hadapannya. Oh sial... aku lupa, aku baru saja tersadar kalau aku tidak memakai apapun di balik kaus putih kebesaran ini. Tapi ya sudahlah. Toh Dokter Justin sudah memilikiku.

Aku menyeringai saat Dokter Justin mengetahui keberadaan ku sekarang. Dia mengangkat sebelah alisnya dan melipat koran di tangannya bosan.

"Tunggu apalagi. Kau bilang kau tidak ingin membuat acara ini gagal. Tapi lihatlah, kau sudah membuat semua tamu yang datang, menunggu kita selama tiga puluh menit di bawah. Sedang aku disini tengah menunggu istriku untuk terbangun dari mimpi indahnya."

Aku meringis ngeri dengan nada suara yang diberikan Dokter Justin. Tapi harusnya aku yang marah disini, dia sudah mengabaikan ku beberapa kali tadi. Tapi kenapa jadi Dokter Justin yang marah disini ?

"Salah Dokter sendiri..." Aku mundur beberapa langkah saat melihat pergerakan dari Dokter Justin.

Dokter Justin bangkit dari duduknya, membenarkan letak jas hitamnya dan menunduk untuk langsung menatap mataku. Aku memang kalah tinggi darinya. Dan sial, sekarang aku bagaikan kurcaci kecil yang tidak berdaya dengan tatapan matanya seperti itu.

Aku meneguk ludahku.

"Apa ? kenapa ? kau ingin berteriak lagi. Silahkan... tapi yang jelas, kau harus bersiap siap. Karena kita harus menemui semua tamu yang sudah datang. Mereka sudah menunggu kita selama tiga puluh menit Candy."

MD : Just me | 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang