3.♡Junhui♡

8.6K 631 83
                                        

!Typo bertebaran dimana mana!

HAPPY READING!

Saat ini kau sedang menemani kekasihmu yang sedang terbaring lemah di kamarnya. Junhui baru saja di bawa ke rumah sakit karna dia menyelamatkanmu yang hampir saja tertabrak mobil. Keluarganya meminta agar Junhui dirawat di rumah saja karna keluarganya tau kalau Junhui itu sangat sensitif dengan rumah sakit.

Kau berfikir kalau Jun selalu sakit setiap dia menyelamatkanmu.
Tanganmu yang sedari tadi memegang tangan Jun bergerak akibat gerakan dari jari tangan yang kau genggam.

" Jun? "

" Akh! " pria tersebut memegang kepalanya yang masih di baluti perban.

" Gwenchana? " tanyamu khawatir.

" Y/N? Ah~ hanya pusing saja. Kau tidak apa apa? Apa ada yang terluka? " Jun memegang tangan kananmu dan kirimu untuk mengecek.

" Kau ini masih saja memikirkan ku, pikirkan saja kepalamu, makanlah biar ku suapi " kau mengambil bubur yang kau buatkan untuknya dan mulai memasukan buburnya kedalam mulut Jun. Sedangkan Junhui sudah duduk menyandarkan punggungnya pada kepala kasur.

Kau dan Jun hening sampai buburnya benar benar habis. Setelah habis kau menatap Jun yang juga menatapmu dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya. Melihat senyumnya kau sangat sedih, karna kau merasa dia tidak akan seperti ini jika saja dia tidak menolongmu.

" Y/N? Gwenchana?Kenapa wajahmu sedih? "

" Jun-aah " kau bergumam sambil menundukan kepalamu.

" Kau kenapa Y/N-aah? " Jun mulai khawatir melihat wajahmu yang terlihat sedih.

" Maaf " hanya kata itu yang keluar dari mulutmu.

" Maaf? Kenapa kau meminta maaf? "

" Maaf. Maaf karna ku, kau menjadi seperti ini " kau berucap lirih.

" Kenapa kau berfikir seperti itu? Kau kekasihku sudah tugasku untuk menjagaimu "

Kau tidak kuat lagi untuk menahan air matamu dan akhirnya kau bangkit untuk keluar dari kamar Jun. Tidak perduli dengan Jun yang terus memanggilmu.

Kau masuk kedalam ruangan yang bisa di bilang kamar untuk tamu. Kau masuk kedalam tanpa mengunci pintu. Kamar tersebut dalam keadaan gelap. Kau duduk dilantai dekat ranjang. Kau terus menerus menangis. Sudah berapa kali kejadian yang seharusnya menimpa dirimu tetapi Jun selalu menghalanginya dan menimpa dirinya sendiri.

Kau mendengar suara pintu terbuka. Kau tau kalau itu pasti Jun karna di rumah ini orang tua Jun sedang pergi.

" Jangan dinyalakan " Kau tau kalau Jun akan menyalakan lampu kamar tersebut. Walaupun kau membelakanginya.

" Biarkan gelap seperti ini, aku sangat malu denganmu, di saat kau sedang mengalami penderitaan aku hanya bisa manangis, aku tidak bisa sepertimu yang selalu menolongku saat aku sedang menderita. Aku wanita lemah yang hanya bisa nangis, nangis, dan nangis. Aku kekasih yang tidak pantas untukmu " Lanjutmu.

Tanpa kau sadari Jun berjalan mendekat ke arahmu. Dia memelukmu dari belakang. " Kenapa kau berbicara seperti itu?, kau tau bukan kalau aku sayang padamu sangat tulus? "

Kau berusaha menahan suara tangisanmu agar Jun tak mendengarnya. Jun melepaskan pelukannya dan membalikan badanmu agar kau menghadapnya. Tepat saat kau sudah berbalik, kau segera menundukan kepalamu. Jun memegang dagumu dan mengangkatnya. Kali ini kau mengikutinya.

" Hei. Kau menangis? Dengarkan aku, jika kau tidak percaya dengan cintaku, buktinya aku sekarang sakit. Tidak mungkin aku rela menyelakai diriku untuk wanita yang tidak kucintai. Kau tau maksudku bukan? " Ucap Jun seraya memegang pundakmu.

Air matamu terus berjatuhan saat Jun berkata seperti itu. Tanpa aba aba kau langsung memeluknya erat.

" Maaf. Seharusnya aku percaya kalau kau mencintaiku. Maaf " ucapmu lirih.

" Jangan sekali lagi kau berfikir seperti itu. Arra? " Jun membalas pelukannya dan membelai rambutmu dengan lembut.

Kau mengangguk di dalam pelukanmu dan Soonyoung seraya tersenyum.

" Apa kau masih berfikir kalau aku ini tidak mencintamu? "

" Tidak. Aku percaya padamu " Kau memeluknya lagi. Junkembali membalas pelukanmu dan membelai rambutmu dengan penuh kasih sayang. Tiba tiba Jun melepaskan pelukanmu dan kau sangat terkejut karna setelah Jun melepas pelukannya ada benda kenyal menempel di bibirmu. Soonyoung menciummu. Dia menciummu dengan lembut.

Tidak lama, Jun melepas ciuman tersebut dan menatapmu yang masih diam mematung.

" Kau mengerti maksudku melakukan itu bukan? " suara Jun membuyarkanku.

" A-ah aku tau kau sangat mencintaiku " ucapmu dengan wajah bangga dan sedikit gugup.

" Aku tidak bilang kalau aku mencintamu " Jun berkata dengan santai.

Kau mendengus mendengar perkataanya barusan " Kau menyebalkan " kau memukuli dadanya dan menggerucutkan bibirmu.

" Akh! Kenapa kau memukulnya, apa kau tidak tau disini juga terdapat luka " Jun memegang dada sebelah kanan yang tadi kau pukuli.

" Mian, aku tak tau, apakah sakit? " Kau memegang dada kanan Jun.

Jun terkekeh dan memelukmu 'lagi' sedangkan kau diam tak membalas pelukannya. " Kau ini. Tentu saja aku mencintaimu, tadi aku hanya bercanda "

Kau melepas pelukan Jun dan menatap tajam. " Sudahlah. Kau cepat kembali ke kamarmu dan aku akan menyiapkan obat yang harus kau minum "

Jun mengikuti perintah sang kekasih tanpa membantah. Kau sangat sangat sedih karna kau dia harus ikut dalam penderitaan yang kau alami.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

LIKE&COMENT!

MAKASIH♡ ( Aku gk akan cape kok untuk bilang Terima Kasih buat kalian :* )

24 Mei 2017

SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang