Request : HVCShint
Berjalan di sore hari bukan hal yang aneh untuk kalian. Kalian, kau dan Vernon suamimu dan putrimu Hani. Itu sudah menjadi kebiasaanmu kalian dihari sabtu. Dibandingkan jalan di pagi hari, kalian lebih memilih sore hari.
Sekarang kau tengah duduk di bangku taman dengan Vernon. Sedangkan putrimu sedang membuat gelembung sabun tak jauh dari tempat kalian duduk, sehingga kalian dapat menjangkaunya.
" Dia seperti dirimu " ucap Vernon tetap menatap sang putri.
Kau menoleh ke arahnya dengan wajah bingung. Vernon yang merasa tak ada respon darimu ikut menoleh ke arahmu sehingga kalian sekarang bertatapan.
" Kenapa? " tanya Vernon lembut.
" Siapa yang seperti ku? "
" Putri kecil disana " Vernon menunjuk putri kalian yang sepertinya kesulitan untuk membuat gelembung.
" Hani? " tanyamu. Vernon hanya mengangguk.
" Kenapa dia seperti diriku? "
" Kau ingat saat kau sedang kesusahan saat meniup gelembung sabun? " tanya Vernon dan menaik turunkan kedua alisnya.
Kau berpikir sejenak sebelum kau memukulnya. " Kenapa kau harus mengingat itu? " tanyamu kesal.
Flashback
" Kau ingin kemana? " tanya Seungkwan ketua kelasmu.
" Aku ingin ketaman belakang, izinkan aku untuk 1jam pelajaran kedepan. Terima kasih " ucapmu dan langsung pergi menuju tujuanmu.
Sesampainya disana kau segera mengeluarkan barang yang kau bawa di kantong plastikmu.
Barang yang kau bawa hanya alat pembuat gelembung sabun dan air sabunnya. Oke. Ini adalah hal kesukaanmu saat kau sedang merasa bosan. Seperti anak kecil bukan? Haha.
Jika sudah menjadi kebiasaan, gimana mau mencegahnya. Kau bahkan rela membolos seperti sekarang demi memenuhi keinginanmu untuk membuat gelembung.
Kau mulai meniupnya, namun kali ini entah kenapa kau selalu gagal melakukannya. Karna kesal, kau meniupnya sangat kasar sampai sampai air yang ada di dalam mulutmu sempat keluar.
" Membolos demi itu lagi? " suara seseorang terdengar dari arah belakangmu. Kau segera mengelap air yang sempat keluar dan segera berbalik.
" Vernon? " tanyamu.
Vernon tersenyum seraya menggelengkan kepalanya pelan sebelum berjalan mendekatimu dan mengacak rambutmu pelan.
" Anak kecil ini berulah lagi rupanya "
" Sudah ku katakan aku bukan anak kecil! " ucapmu tegas.
" Mulutmu memang berbicara seperti itu, namun dirimu mengatakan yang sesungguhnya "
" Kau menyebalkan! "
" Anak kecil ini ternyata tidak bisa membuat gelembung ya? Sampai sampai keluar air dari mulutnya? "
Kau membulatkan matamu seketika setelah mendengar penuturannya.
" Sudahlah! Aku ingin kembali kekelas! " ucapmu kesal dan melangkah pergi ke kelas, namun tanganmu ditahan olehnya.
" Apalagi?! " tanyamu ketus.
" Bersihkan dulu itu " Vernon menunjuk ke arah sudut bibirmu.
Kau segera membersihkannya. " Sudah. Biarkan aku pergi "
Vernon menarik tanganmu sehingga kau membentur dadanya, dan Vernon memeluk pinggangmu.
" Vernon! Disana ada Choi ssaem " ucap mu membohonginya agar dia melepaskan kegiatannya. Jujur saja kau benar benar risih dengan keadaan seperti ini..
" Anak kecil ini pintar menipu juga ya? " ucap Vernon dan menempelkan ujung hidungnya dengan ujung hidungmu.
Kau menutup matamu rapat rapat saat merasakaan deruan nafasnya di sekitar bibirmu.
" Vernon " panggilmu masih memejamkan mata.
" Kenapa? Kau ingin aku menciummu? "
" Tidak " jawabmu cepat namun tetap dengan mata tertutup.
" Lalu kenapa kau menutup mata, berarti kau minta aku menciummu sekarang juga "
Kau segera membuka matamu dan
Cup
Vernon tersenyum semanis mungkin, dan kau hanya meleleh dan pipimu sudah matang sedari tadi.
" Pipimu sangat merah " ucap Vernon yang membuat mu semakin malu.
Karna kau kesal, kau segera mendorong Vernon paksa dan membuat nya terjatuh duduk di rerumputan taman.
" Aish! Ini menyakitkan "
" Rasakan itu KAKAK " ucapmu menekankan kata 'kaka' lalu berlari ke arah kelas dan meninggalkan barang bawaanmu.
Eoh sebenarnya kalian tidak berpacaran namun banyak yang bilang Vernon menyukaimu dan kau hanya menanggapinya dengan senyuman.
Flashback off
" Kau tahu? Betapa lucunya dirimu saat ada air di sudut bibirmu " ucap Vernon di iringi tawanya.
" Tentu saja ada, kan aku habis minum " jawabmu kesal.
" Minum air sabun? Jelas jelas hanya ada air sabun yang kau bawa disana "
" Masih ingin mengelak anak kecil? " Vernon lagi lagi menggodamu.
" Aku bu- "
" Appa ini bagaimana? " tanya Hani yang baru saja datang dengan alat peniup gelembungnya rusak.
" Ini- "
" Eoh appa! Kenapa wajah eomma sangat kesal? "
" Appamu mengajak eomma untuk bertengkar " sebelum Vernon menjawab kau sudah mendahuluinya.
" Apa?! " tanya Hani kaget.
" Hani, kau kesanalah sebentar, bermain dengan temanmu " ucap Vernon.
" Tapi appa tidak boleh bertengkar " tegas Hani dan pergi bermaim dengan yang lainnya.
" Kau mengajakku bertengkar? " tanya Vernon dengan smirknya.
" Tentu saja " jawabmu pasti tanpa melihat ke arah Vernon yang sedang menyeringai.
Tiba tiba Vernon merangkul pundakmu dan berkata di dekat telingamu.
" Kita bertengkar nanti saja ya di kamar "
Kau membelalakan matamu setelahnya. Kau terus saja diam sampai Hani meminta untuk pulang. Sebelum kalian benar benar masuk mobil, Vernon sempat mengedipkan 1matanya yang membuatmu bergidik ngeri.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
VOTE!♡
MAKASIH♡♡
Maaf ya requestnya jadi kayak gini, padahal kan harusnya dri sklh lanjut ke married tapi malah flashback :" maaf ya (:
Btw~ semoga sukaaa ♡Oke. Sampe hari sabtu aku gk bisa update, aku off dulu hehe. Tapi nanti hari sabtu double update kok tenang aja~
Jadi kalo ada yang mau request atau nanya nanya gitu, komen aja gapapa. Nanti pas on aku langsung cek cek-in. Okelah kalo begetoh.See you next time~~~
19 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]
FanfictionDisini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!