25.♡Mingyu♡

5.2K 395 25
                                        

' Sepulang sekolah nanti, aku menunggumu di taman belakang. Jadi kau jangan pulang dulu '

Kau tersenyum setelah membaca pesan dari kekasihmu Minghao. Memang akhir akhir ini kalian jarang bertemu dikarnakan Minghao yang harus melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Kekasihmu benar benar sibuk hihi.

Setelah itu kau cepat cepat memasuki ponselmu ke dalam tas karna guru yang mengajar sudah tiba.

Belajar dengan hati yang gembira? Ahh itu benar benar membuat kita fokus.

-----

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Senyummu benar benar mengembang setelah mendengarnya.

" Kau kenapa? Tidak biasanya kau seperti itu? " tanya Jisung temanmu.

" Memangnya tidak boleh jika aku ceria? " tanyamu balik tanpa menjawab pertanyaannya.

" Ahh~ jinjja. Terserah kaulah. Aku duluan " ucapnya dan pergi dari kelas.

Kau segera memasuki barang barangmu kedalam tas dan bergegas ke taman belakang untuk menemui Minghao.

' Sarangheyo '

Kau mendapat pesan suara dari Minghao di tengah tengah perjalananmu menuju taman belakang.

Kau terkekeh sendiri mendengarnya. Bahkan kau merindukan suaranya.

Sesampainya disana kau tidak melihat Minghao.

Ah mungkin kelasnya belum bubar. Pikirmu.

Kau segera duduk di bangku taman dan sesekali tersenyum senang.

" Arghhh!! "

Kau terlonjak kaget setelah mendengar jeritan dari arah gudang dekat taman belakang.

Karna kau tipe orang yang penasaran kau segera kesana untuk melihat apa yang baru saja kau dengar. Mungkin saja seseorang yang butuh bantuan.

Ceklek.

Kau membuka pintu dengan perlahan dan berjalan mendekati tumpukan kardus yang sudah mulai rusak dan berdebu.

Matamu membesar dengan mulut yang berbentuk O. Dan bahkan airmata terkumpul di pelupuk matamu.

Minghao. Iya Minghao. Kekasihmu. Dia tengah berdiri dengan pisau yang sudah menusuk di jantungnya ulah seseorang di hadapannya. Kau mengenalinya. Dia teman sekelas Minghao. Laki laki itu. Mingyu. Mingyu yang sedang memegang pisau yang tertancap di jantungnya. Mingyu menusuk jantung Minghao lebih dalam.

" Arkhhh!!!!! " teriakan terakhir Minghao dengan darah yang keluar banyak dri jantungnya.

Kau sedikit berjalan mundur. Dan tanpa sengaja kau menjatuhkan tumpukan kardus.

" Siapa disana?! " tanya Mingyu marah.

Kau segera berlari dengan airmata yang terus saja mengalir di pipimu. Dan kau masuk kedalam ruangan untuk sekedar mengumpat karna kau tau Mingyu mengejarmu. Ruangan yang kau masuki, ruangan labolatorium. Karna sedanh tidak di pakai, jadi ruangan ini sedikit gelap hanya cahaya dari jendela saja yang menerangi ruangan ini

Kau terduduk lemas dengan tanganmu yang memeluk lututmu dan kepalamu tertunduk menangis tanpa suara.

Brak.

Kau mendengar pintu dibuka secara paksa. Dan kau sangat tahu itu siapa. Itu Mingyu.

" Aku tau kau disini. Keluarlah " ucapnya tajam dan berjalan lebih dalam.

" Keluar! " ucapnya sarkastik.

" Keluarlah. Jangan sampai aku yang menemukanku. KELUAR! " teriaknya yang membuatmu semakin menangis.

Kesalahan. Kau membuat kesalahan dengan isakan yang sedikit keluar.

Tepat! Mingyu melihatmu, yang tertunduk. Ia pun berdiri di hadapanmu. Mingyu belum tahu kalau orang itu adalah dirimu.

" Akhirnya aku menemukanmu " ucap Mingyu dingin.

" Berdiri dan berbicaralah! " ucapnya dingin yang membuatmu bergidik ngeri.

" Apa kau melihatku membunuh Minghao? " tanyanya lembut. Namun di telingamu, itu menakutkan.

Kau tidak menjawab dan terus menangis.

" JAWAB! " teriak Mingyu.

" Belum ingin menjawab. Baiklah. Aku akan melakukannya " ucap Mingyu dan menarik paksa dirimu agar berdiri. Namun kau terus saja menunduk sambil menangis

Mingyu memegang pundakmu " Apa kau melihatnya? ".

Kau tidak berani untuk sekedar mengangkat kepalamu walaupun hanya 1 detik.

" JAWAB! " teriaknya di depanmu.

Mingyu mencekik lehermu dengan sangat keras dan itu benar benar membuatmu pusing dan tidak bisa bernafas sama sekali. Namun kepalamu masih saja tertunduk.

" Kau telah melihatnya. Jadi kau pantas mendapatkan ini " Mingyu semakin mengeraskan cekikannya.

Sudah hampir 10menit kau tercekik sampai nafas mu benar benar mau habis.

Akhirnya kau memberanikan untuk mendongak dengan mata yang sembab dan bibir mu yang sangat sangat pucat.

" Y/N " ucap Mingyu pelan dengan tangan yang sedikit mengendur di lehermu.

" Kau Y/N? " tanyanya seraya memegang pundakmu karna kau hampir saja terjatuh dan menyibak rambut yang menutupi wajahmu.

" Kau benar Y/N! " ucapnya dan tanpa sepengetahuannya airmatanya jatuh begitu saja.

" Maafkan aku. Maaf " Mingyu memeluk tubuh lemasmu seraya menangis.

" Sungguh. Maafkan aku " isaknya.

" K-kau .. J-j-jah .. H-hat " ucapmu susah payah karna nafasmu yang hampir habis.

Mingyu melepaskan pelukannya dan segera menciummu untuk memberikan nafas buatan.

Namun na'as. Saat Mingyu menciummu, kau terjatuh di pelukannya dengan nafas terakhirmu.

" Y/N! " teriaknya frustasi dan menangis sejadi jadinya.

" Maafkan aku " ucapnya dengan isakan.

" Aku mencintaimu " ucap Mingyu dan menusukan pisau yang ada di lab lansung ke jantungnya. Kalian terjatuh kelantai dengan kau yang berada di atas tubuh Mingyu yang bersimbah darah.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

LIKE!♡

MAKASIH!♡♡♡

Kalian ngerti gk sih sama ceritanya????
Yang gk ngerti, tanya langsung aja yaa xixi :D.

aku kambek, 1 dulu yaa update nya, besok lagi hehe

24 Agustus 2017

SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang