' Aku benci. Aku benci karna kau yang selalu menghancurkan puzzle yang telah kususun, tanpa niat untuk memperbaiki .. '
" Kau dimana? " tanyamu pada dirimu sendiri seraya memandang ponselmu.
Kau sudah menghubungi suamimu berkali kali dan bahkan sudah mengirimnya pesan.
Namun apa yang kau dapatkan? Tidak ada.
Sudah 2 hari terakhir ini suamimu pulang telat. Biasanya ia pulang sekitar jam 7malam, dan kali ini ia selalu pulang jam 10 ke atas.
" Benarkah berita itu? " gumammu seraya melihat wallpaper ponselmu, yang menampilkan fotomu dengan suamimu Jisoo.
" Benarkah kau berselingkuh? " gumammu lagi dan tak terasa air mata tergenang di pelupuk matamu.
Ceklek
Kau menoleh ke arah pintu yang menampilkan sosok yang sangat kau khawatirkan belakangan ini.
" Jisoo " panggilmu seraya menghampirinya.
" Aku lelah. Siapkan aku air panas " ucap Jisoo datar seraya mengendurkan dasi.
" Baiklah " kau menjawab dengan lesu.
Mungkin nanti kau akan menanyakan berita tersebut, setelah Jisoo relex.
Kau segera masuk kamar mandi dan menyiapkannya. Setelah selesai kau kembali menghampiri Jisoo yang sedang minum di dapur.
" Jisoo-yya sudah kusiapkan. Mandilah " ucapmu lembut.
Tanpa jawaban Jisoo langsung pergi ke kamar mandi.
" Kau berubah Soo " gumammu seraya memandang kosong kedepan.
" Sebaiknya aku menghangatkan makanannya " kau bermonolog dan memanaskan masakan yang tadi sempat kau buat sebelum menjadi dingin.
Setelah selesai menghangatkan, kau menata makanan tersebut di meja makan dan berjalan ke kamar untuk memanggil Jisoo.
" Jisoo " panggilmu seraya membuka pintu.
Kau melihat suamimu sedang sibuk dengan ponselnya. Ini semakin membuatmu yakin untuk menanyakannya.
" Makananmu sudah siap. Kau makanlah " ucapmu rendah.
" Baiklah " akhirnya ia menjawa ucapanmu.
Jisoo keluar dari kamar diikuti kau di belakangnya. Laki laki itu mulai memakannya dengan lahap.
" Kau tidak makan? " tanya Jisoo datar saat melihatmu yang diam memperhatikannya makan.
" Aku sudah " jawabmu dan tersenyum.
Jisoo pun selesai memakan makanannya.
Saat Jisoo ingin bangkit, kau memanggilnya." Jisoo "
" Ada apa? " tanya Jisoo yang kembali duduk.
" Kau selingkuh? " tanya mu to the point.
Kau mendengar Jisoo menghela nafas dan beralih memegang pundakmu. Air mata? Sudah terkumpul di matamu.
" Kenapa kau selalu menuduhku? " tanya Jisoo tajam.
" Tapi memang kau benar selingkuh bukan?! " tanyamu emosi.
" Dengar. Kau yang selalu menuduhku selingkuh, semakin membuatku yakin untuk selingkuh " ucapnya tajam dan dingin.
Air mata lolos begitu saja di pipimu.
" Kau tidak benar mengatakannya kan? " tanyamu memastikan walaupun kau bertanya dengan isakan yang keluar dari bibirmu.
" Kau yang membuatku untuk benar melakukannya " ucap Jisoo dingin dan melepas tangannya dari bahumu.
Kau mengusap air matamu kasar dan tertawa sarkastis. " Berarti benar berita itu " gumammu.
" Terserah lah. Aku lelah karna kau terus menuduhku " ucap Jisoo dan melangkah pergi keluar apartement kalian.
Pria itu menutup pintu dengan kasar dan meninggalkanmu begitu saja yang tengah menangis.
Kau merosot duduk di lantai. Menangis seraya memegang hatimu yang sesak.
" Kau jahat Soo. Kau jahat! "
" Kau menghancurkan semuanya. Kau menghancurkan rasa cinta ku yang selama ini ku jaga. Aku membencimu Soo! "
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
VOTE!♡
MAKASIH!♡♡
29 September 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]
Fiksi PenggemarDisini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!