" Hikss .. hikss "
" Sudah ya. Maaf. Ini aku udah ada disini " ucap Hoshi seraya memelukmu erat.
Entah kenapa belakangan ini kau sangat sensitif. Selalu menangisi hal yang kecil, seperti sekarang. Kau menangis hanya karna kau ditinggal suamimu kerja. Berlebihan.
Kau juga tidak tahu kenapa kau seperti ini, padahal kemarin saat Hoshi kerja bahkan lembur, kau tidak menangis sama sekali. Tapi kenapa sekarang jadi seperti ini. Kau juga merasa tidak mau jauh jauh dari Hoshi. Mungkin bawaan anak yang ada di dalam perutmu. Ya kau hamil 4bulan.
" Janji tidak akan pergi lagi? " tanyamu sesegukan.
Ahh kenapa kau jadi seperti ini.
" Iya iya. Udah ya jangan nangis lagi " ucap Hoshi dan mengelus punggungmu.
Ginilah sekarang, Hoshi harus meninggalkan pekerjaannya hanya demi kau yang tiba tiba saja menelfonnya lewat vidcall dengan wajah penuh airmata. Tentu saja itu membuatnya khawatir dan langsung pulang ke rumah.
Hoshi sudah berapa kali di buat khawatir dengan sikapmu yang selalu berubah ubah. Bahkan kau pernah menangis karna Hoshi mau tidur di sebelahmu dan pada saat itu kau benar benar kesal karna kau sedang tidak ingin tidur di sebelahnya jadilah kau menangis.
" Kita nonton sambil tiduran saja ya dikamar, kau sedang hamil jadi tidak boleh kecapean "
Untunglah kau setuju dengan permintaan Hoshi jadi tidak membuat Hoshi semakin bingung.
Sesampainya disana kau merebahkan tubuhmu dengan tangan Hoshi sebagai bantalannya. Kalian menonton film action. Padahal kau sangat anti dengan film yang akan kau tonton.
" Kita akan menonton apa? "
" Action " jawabmu.
" Hah? Bukankah kau sangat benci dengan film bergenre itu? "
" Tapi aku sedang ingin "
" Iya tapi- "
" Kau selalu saja mendebatkan apa yang aku mau. Ikuti saja .. hikss " lagi lagi kau menangis karna hal sepele.
Hoshi mengehela nafas dan mencoba menenangkan mu lagi.
" Baiklah. Sudah sudah jangan menangis lagi " ucap Hoshi dan segera mengganti channel tv action.
Kalian menontonnya dalam diam, hingga ketukan pintu membuat kalian teralihkan.
" Kau tunggu sini, biar aku saja yang membukanya " ucap Hoshi.
Kau mencegah tangannya. " Aku ikut "
" Tidak. Kau tunggu disini saja " ucap Hoshi lembut seraya mengelus puncak kepalamu. Kau hanya diam menatapnya dengan tatapan yang ingin menangis 'lagi'.
' Eoh~ baiklah baiklah. Ayo " ajak Hoshi dan kau tersenyum senang lalu bangkit dari kasur dan berjalan dengannya ke arah pintu.
Dan ternyata hanya antaran paket dari orang tua Hoshi untuk kalian. Kalian kembali ke kamar dan membuka paket tersebut, isinya hal yang sangat di perlukan oleh ibu hamil.
" Sudahlah. Aku sudah tidak mood untuk menonton, bagaimana jika kita jalan jalan ke mall? " tanyamu.
" Kau harus istirahat, kau sedari tadi menangis. Pasti kau sangat lelah. Sudah ya kita tidur saja? " tanya Hoshi membujukmu agar kau istirahat seraya menaruh isi paket tadi di nakas sebelah tempat tidur kalian.
" Tidak mau! Aku ingin jalan jalan " jawabmu keukeuh.
" Kita bisa jalan jalan besok, lagi pula besok aku masih memiliki cuti. Jadi sekarang kita istirahat saja ya? " tanya Hoshi dengan nada selembut mungkin agar kau tidak menangis lagi.
" Tidak. Aku ingin jalan jalan! " ucapmu tetap dengan pendirianmu.
Hoshi mulai geram, dan mengatur nafas lagi agar amarahnya tidak meluap.
" Sayang~ besok saja ya. Sebaiknya kita istirahat " ucap Hoshi dan duduk di sebelahmu seraya merangkul pundakmu.
" Kau selalu saja mendebatkan apa yang aku mau. Aku ingin jalan jalan! " lagi lagi airmatamu ingin keluar.
Hoshi pun habis kesabaran dan melepaskan rangkulannya padamu.
" Bagaimana aku tidak melarangmu! Permintaanmu selalu aneh! Bisakah kau diam sehari saja! Kenapa kau jadi sangat cengeng sekarang?! " Bentak Hoshi dan menatapmu tajam.
Kali ini airmatamu turun dengan deras.
" Kau .. membentakku? " tanyamu dengan nada rendah di akhir kalimat. " Kau jahat Hosh. Kau sudah tidak mencintaiku lagi, kau tahu bukan wanita hamil sangat sensitive " lanjutmu.
Hoshi tersadar dari amarahnya setelah mendengar isak tangismu.
" Maaf. Maafkan aku. Sungguh aku benar benar hilang kendali " ucap Hoshi dan memelukmu. Kau masih terus saja terisak di dada Hoshi.
" Kumohon. Dengarkan aku kali ini saja, sebaiknya kita istirahat. Kita bisa berjalan jalan di hari esok bukan? " bujuk Hoshi dan mengelus surai hitammu.
Kau mengangguk masih dalam pelukannya. Hoshi tersenyum dan melepaskan pelukannya dan menghapus sisa sisa air matamu.
" Maaf kan aku ya? "
Kau menunduk. " Aku juga minta maaf. Aku terlalu berlebihan, tapi sungguh! Itu tidak dapat kutahan "
Hoshi terkekeh dan kembali membawamu kepelukannya. Kau yang lelah akhirnya cepat tertidur di dada Hoshi yang nyaman.
" Aku tahu kau lelah. Aku minta maaf. Aku mencintaimu " ucap Hoshi sebelum menidurkanmu di ranjang.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
VOTE!♡
MAKASIH!♡♡♡♡
Okeh! Aku update lagi nih, sekalian pamitan sebentar. Soalnya paketan sepertinya sudah mau habis, jadi pastinya aku gk bisa update hehe mangkanya sekarang update.
See You Next Time ~~~
8 Agustus 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]
ФанфикшнDisini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!
![SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]](https://img.wattpad.com/cover/101620855-64-k826011.jpg)