28.♡Jeonghan♡ (1)

4.3K 384 28
                                        

' Aku percaya, akan ada penawar di tengah racun, Akan ada cahaya di tengah gelap. Aku percaya, akan ada kebahagiaan di tengah tangis .. '

Berdiam diri di kamar. Itu hal yang sedang kau lakukan sekarang.

Apa yang kau fikirkan?

Entahlah. Kau hanya memikirkannya, memikirkan perilakunya dan semua kata katanya yang di keluarkan kemarin saat kau bertemunya di koridor kampus.

Sangat menyakitkan.

Flashback on

" Dari mana saja kau? " tanya Minghao temen sekelompokmu seraya menghampirimu yang tengah duduk di bangku taman dengan laptop di pangkuanmu.

Kau hanya menyengir menampilkan deretan gigimu. Minghao duduk di sampingmu.

" Jadi mengerjakan tugas? " tanya Minghao.

Kau menoleh ke arahnya dan mengangguk perlahan.

" Dirumahku? " tanya Minghao dan mengeluarkan headset dari dalam tasnya.

" Eum~ bagaimana jika dirumahku? " usulmu seraya menutup laptopmu.

Minghao memberhentikan aktifitasnya yang akan memakai headsetnya dan menatapmu. " Baiklah. Sekarang? " tanya Minghao seraya melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.

Kau mengangguk dan memasukan laptopmu ke dalam tasmu lalu memakainya.

" Kau membawa motor? " tanyamu.

Minghao menggeleng. Walaupun dia memakai headset tetapi ia masih bisa mendengarmu, karna volumenya yang tidak terlalu kencang.

" Baiklah. Ayo kita naik bis saja " ucapmu dan Minghao bangkit dari duduknya lalu berjalan berdampingan denganmu.

" Apa yang akan kita bahas? " tanya Minghao di tengah tengah perjalanan menuju gerbang.

" Sejarah. Sejarah korea " ucapmu.

Minghao hanya menggangguk anggukan kepalanya saja.

" Kenapa? " tanya Minghao heran karna kau berhenti berjalan dengan tiba tiba.

Pandanganmu kosong dan cepat cepat membuang fikiran negatifmu.

Kau baru saja melihat Jeonghan dengan sahabatmu sedang berjalan dengan tawa yang mengiringi mereka.

Kau tersenyum pahit.

Jeonghan terlihat bahagia.

" Hey! Ada apa denganmu? " ulang Minghao dan kau tersadar.

" Oh- Tidak apa apa. Tunggu sebentar " ucapmu dan sedikit berjalan lebih cepat untuk menemui Jeonghan.

" Jeonghan! " panggilmu seraya melambaikan tangan dan terus berjalan dengan senyum cerah. Jeonghan menoleh ke arahmu.

Terhitung sudah seminggu ini kau tidak bertemu dengannya.

Seketika kau berhenti tersenyum dan berhenti di tempat.

Wajah Jeonghan seperti mengatakan ' menjauhlah dariku '
Bahkan wajah sahabatmu hampir sama halnya dengan wajah Jeonghan.

" Ada apa? " tanya Jeonghan dingin setelah ia dan sahabtmu menghampirimu.

Kau tersenyum dan memeluknya. Namun yang membuatmu berkaca kaca adalah Jeonghan yang tidak membalas pelukanmu dan membuatmu melepaskannya.

" Kau tidak merindukanku? " tanyamu seraya memegang tangannya.

" Tidak " jawab Jeonghan acuh.

Lolos lah sudah air matamu dan pegangan tanganmu mengendur dengan sendirinya.

" Kau tidak merindukanku? " kau mengulang pertanyaan yang sama.

" Tidak " jawaban yang sama dari bibir Jeonghan.

" Kau benar benar tidak merindukanku? "

" TIDAK! sudah berapa kali ku bilang tidak?! Kenapa kau sangat cerewet?! " Jeonghan berbicara dengan nada tinggi.

Deras sudah airmatamu mengalir di pipi.

" (Y/N) kau tak apa? " tanya Minghao yang tiba tiba saja ada di sebelahmu.

Kau tidak memperdulikan pertanyaan Minghao dan tetap menatap mata dingin Jeonghan dan beralih melihat sahabatmu yang tersenyum miring.

" (Y/N)? " Minghao sedikit mengguncangkan bahumu hingga kau tersadar.

" Tak apa " jawabmu lemah.

" Apa yang kau lakukan dengannya? " tanya Minghao emosi dan menatap Jeonghan tak kalah dingin.

" Kejujuran. Aku mengatakan aku tidak merindukannya " ucap Jeonghan santai.

" Beginikah kau bersikap dengan kekasihmu? " Minghao benar benar terbawa emosi.

" Tentu saja, aku tidak mencintainya " ucap Jeonghan santai dan membuat hatimu semakin sesak mendengarnya. " Seulha-yya ayo pergi " lanjut Jeonghan dan merangkul sahabatmu.

Minghao baru saja ingin memberi pelajaran tapi kau menahannya.

" Biarkan saja " ucapmu lemah.

Minghao menghembuskan nafasnya dengan kasar, detik berikutnya ia memelukmu dan mengusap surai coklatmu.

" Kita tunda tugasnya. Kau dalam keadaan tidak baik baik saja. Kau perlu istirhat. Dan jangan memikirkannya " ucap Minghao.

Entah kenapa, kau merasakan ketulusan.

Flashback off

" Aku tidak percaya dengan semuanya. Semua seperti mimpi. Mimpi buruk " gumammu.

" Aku membencimu. AKU MEMBENCIMU JEONGHAN! " kau benar benar frustasi dan diakhiri dengan tangisan.

Kau menangis hingga kau jatuh tertidur. Semua hari hari mu berubah. Dan kau juga tidak tau mengapa. Kau hanya berkata.

" Aku masih memiliki kebahagiaan.. "

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

VOTE!♡

MAKASIH♡♡

Kemarin yang udah spam komen, makasih ya, aku senyum" sendiri jadinya ehe :p. SEVENTEEN DIAMOND EDGE? ADAKAH DI ANTARA KALIAN YANG MENONTON?
Huuuuuu :( *itu suara rintihan hati aku yang patah.

Kalo bisa spam komen lagi ya, sekali kali gitu buat aku seneng ehe ^,^

22 September 2017

SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang