Note :
Ini cerita bener bener dari mimpi aku. Gk tau knp aku jadi mimpi kek gini, tpi gapapa sih aku cukup bahagia hehe :D.
Trus kayak dapet ide buat mimpinya dijadiin imagine ini hehe >.<¤¤¤¤¤
" Hoshi " panggilmu.
Hoshi hanya menatapmu dengan wajah datarnya dan pergi begitu saja meninggalkan mu yang masih diam di depan kelasmu.
Kau menatap punggung Hoshi dengan wajah sedih. Kau benar benar sedih.
" Ada apa denganmu? " tanya seseorang di belakangmu.
Kau berbalik dan menemukan sahabatmu yang menatap wajahmu khawatir.
" Di abaikan lagi? " tanyannya dan kau hanya mengangguk.
Kau berpacaran dengan Hoshi sudah satu minggu lebih, tapi entah kenapa sebelum atau sesudah pacaran kalian tidak pernah berbicara. Berbicara hanya seperlunya. Antar jemput selalu di lakukan Hoshi tapi selama dia bersamamu dia tidak pernah senyum ataupun tertawa.
Aneh bukan. Kau tak tahu kenapa ia begitu. Kau selalu berpikir, untuk apa dia menjadikanmu kekasihnya tapi dia mencuekanmu. Lebih baik tidak usah kenal satu sama lain. Kau ingin memutuskannya tapi di sisi lain kau benar benar mencintainya dan tak ingin melepaskannya.
" Lebih baik kita masuk. Istirahat nanti aku akan berbicara dengannya " ucap sahabatmu dan kau hanya mengangguk.
" Terimakasih Wonwoo " ucapmu seraya tersenyum tipis.
Jam istirahat pun tiba, kau hanya diam di kelas tanpa melakukan sesuatu selain melamun. Tapi tidak dengan Wonwoo, dia segera pergi menemui Hoshi yang sedang main basket di lapangan indoor.
Tanpa aba aba Wonwoo segera meninju pipi kanan Hoshi. Hoshi yang tidak menyadari akan di pukul langsung jatuh di lantai. Wonwoo segera memegang kerah Hoshi dan membangkitkan Hoshi lagi lalu memukulnya kembali. Sudur bibir Hoshi berdarah.
" Putusin Y/N " teriak Wonwoo.
" Tidak " ucap Hoshi dingin seraya bangkit berdiri dan menyeka bekas darah di sudut bibirnya.
" Kenapa? Kau tidak mencintainya bukan?! "
" Aku mencintainya! " teriak Hoshi kesal.
" Tapi kenapa kau selalu bersikap dingin padanya? Bahkan setelah kalian pacaran, kau tetap saja sama "
Hoshi sedikit berjalan dan duduk di salah satu bangku penonton.
" Aku tidak tahu. Bahkan aku bingung dengan sikapku "
Wonwoo pun sama. Dia segera mengahampiri Hoshi dan duduk di sampingnya. Emosinya sudah reda.
" Kau harus mengubahnya, jika kau terus seperti ini cepat atau lambat kau akan kehilangan Y/N " ucap Wonwoo.
" Aku akan mencobanya " ucap Hoshi seraya bangkit mengambil bola basketnya dan pergi menuju kelas.
Wonwoo segera pergi menemuimu yang masih melamun di kelas. Entah apa yang kau lamunkan. Yang jelas Hoshi yang selalu ada di fikiranmu.
" Hei! " panggil Wonwoo seraya mencubit hidungmu dan duduk tepat di hadapanmu.
" Aish! Sakit! " ucapmu dan memegang ujung hidungmu yang sedikit memerah.
" Maaf " Wonwoo menyengir.
" Eoh! Aku tadi sudah berbicara dengannya. Kau harus menemuinya sepulang sekolah nanti " lanjut Wonwoo.
Kau tersenyum. " Aku akan menemuinya "
Pelajaran sudah dimulai namun kau tidak benar benar fokus dengan apa yang di jelaskan gurumu.
3jam sudah berlalu dan sekarang waktunya pulang. Kau ingat, kau harus menemui Hoshi.
" Wonwoo " panggilmu.
" Kenapa? "
" Aku akan menemui Hoshi, semoga saja sikapnya kali ini jauh lebih baik " ucapmu dan Wonwoo hanya mengangguk lalu kau segera pergi ke halaman sekolah.
" Jauh dari kata lebih baik " gumam Wonwoo.
Sesampainya kau disana, tepat kau melihat Hoshi sedang berjalan.
" Hoshi " panggilmu takut takut.
Ia menoleh ke arahmu dengan wajah datarnya dan berjalan ke arahmu dengan wajah yang sama.
" Apa? " tanyanya dingin setelah sampai di hadapanmu.
Kau menunduk tak berani menatap matanya.
" Aku ingin kita putus " ucapmu ragu ragu masih tertunduk.
Kau terkejut saat tiba tiba Hoshi menarikmu kedalam pelukannya. Dia memelukmu erat.
" Aku tidak ingin kita putus " ucap Hoshi santai.
Kau segera melepaskan pelukannya dan menatap bingung ke arahnya.
" Maaf. Maaf aku tidak bermaksud bersikap dingin padamu, tapi ini sudah memang sikapku " ucap Hoshi.
Kali ini pertama kalinya Hoshi memelukmu dan berbicara panjang padamu.
" Aku akan mencoba menjadi kekasih yang benar untukmu " lanjut Hoshi.
Entah kenapa matamu dipenuhi air mata yang siap untuk turun.
" Aku mencintaimu " ucap Hoshi.
Air matamu benar benar jatuh. Sudah lama setelah ia mengajakmu berpacaran, ia jarang mengucapkan kata itu. Dan ini kedua kalinya ia mengucapkan itu.
Hoshi menghapus air matamu dan menatap matamu.
" Apakah aku bermimpi? " gumammu.
Hoshi terkekeh untuk pertama kalinya di hadapanmu.
" Kau tidak bermimpi " ucap Hoshi dengan suara yang lembut.
Kau masih diam mematung dengan semuanya yang terjadi.
" Akan kubuktikan " Hoshi mengecup bibirmy singkat. Kau tentu saja terkejut, semua datang dengan tiba tiba.
" Sudah percaya? " tanya Hoshi.
" Aku benar benar tidak bermimpi " ucapmu dan segera memeluk Hoshi dan di balas olehnya.
" Aku juga mencintaimu " ucapmu di dalam pelukannya.
Semua berubah dalam waktu yang sangat singkat. Kau benar benar senang akan hal ini.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
VOTE!♡
MAKASIH♡♡♡
Sebenarnya engga semua yang ada di situ ada di mimpi aku, ada beberapa ada yang aku tambahin biar lebih dramatis.
Eh btw, ini masih anget loh, baru aja diketik wkwk. Okelah terus vote yaa (:12 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]
FanficDisini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!