43. ♡Jun♡ (2)

3K 245 44
                                    

Sesuai janji kalo kalian ksh spam komen aku bakalan update. Dan TARAAAAAAAAA

Happy reading♡


" Oh Y/N! Kau datang? "

Suara laki laki yang sangat sangat kau kenali dan kau rindukan perlahan memasuki pendengaranmu.

Tanpa berbalik kau tersenyum hangat saat suara itu kembali menyebut namamu.
Sentuhan di bahumu membuatmu berhenti tersenyum dan menoleh ke arah belakang.

Tubuhmu membeku. Mulutmu terasa kaku. Dan jantungmu berdetak dua kali dari biasanya.

Apa yang kau lihat? Ini nyata?

Jun sedang berdiri di hadapanmu dan tersenyum hangat dengan tangan yang memegang mawar kuning kesukaanmu.

" Aku merindukanmu " ucap Jun dan memelukmu erat.

Kau diam tanpa membalas pelukannya.

Tunggu. Pelukannya terasa nyata di tubuhmu. Wangi khas tubuhnya mulai memasuki hidungmu.

" Hei! Kau tidak merindukanku? " Jun melepaskan pelukannya saat dirasa kau tidak membalas pelukannya.

Kau menatap matanya. Kini tanganmu terangkat untuk mengelus pipinya.

Dingin. Itu yang kamu rasakan.

Matamu sedikit membendung cairan bening.

Jun tersenyum dan memelukmu lagi dan kali ini kau membalas pelukannya erat. Sangat erat seperti Jun akan pergi jika kau melepaskan pelukannya.

" Jangan tinggalkan aku Jun "

Jun melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahumu yang entah sejak kapan sudah bergetar kecil karna menangis.

" Maaf. Aku tidak bisa menjagamu. Aku tidak selalu di sampingmu. Tapi percayalah aku ada di hatimu " Jun sedikit menarik nafas dan menghembuskannya kasar.

" Kau tahu bagaimana rasanya setelah aku bisa menyelamatkanmu dari penjahat itu? Bahagia tercampur sedih. Aku bahagia karna sudah menyelamatkanmu dan menjadi pria bertanggung jawab. Tapi aku sedih saat tahu aku harus pergi dan meninggalkanmu setelah aku menyelamatkanmu " lanjutnya dan setetes demi setetes air mata melewati pipi dingin Jun.

" Tapi apa kau tahu setelah kau pergi aku benar benar terpuruk dengan semuanya. Kau pergi meninggalkan ku begitu cepat saat kita akan menikah " kau sesegukan tak tahan menahan rasa sakit di hatimu.

" Aku tahu kau sedih. Aku tahu kau kecewa. Aku juga tidak ingin pergi. Tapi Tuhan berkata lain yang mengharuskan aku pergi dan merelakanmu hidup lebih bahagia bersama orang lain "

Kau menunduk menyembunyikan air matamu yang terus saja mengalir. Kau juga menutup mulutmu agar isakanmu tidak terdengar.

Jun menghapus air matanya dan tersenyum miris melihat wanita yang ia cintai tengah menangis sesegukan di hadapannya dan ia tidak bisa melakukan apa apa.

" Kurasa kau akan menikah dengan seseorang? Benar bukan? "

Kau mendongak karna ucapannya.

" Kau tahu? "

Jun mengangguk. " Kumohon bahagialah bersamanya. Jangan buat dirimu terus tersakiti karna memikirkanku. Kau tahu, aku sangat sedih disini melihatmu yang terus menerus murung "

Kau menunduk. " Aku tak bisa " gumammu namun masih dapat di tangkap oleh pendengaran Jun.

" Dengarkan aku. Aku bukan diriku yang dulu. Yang selalu ada untukmu. Aku hanya bisa melihatmu dari sini dan menjagamu dari sini. Tuhan mengirimkan seseorang yang jauh lebih mampu menjaga dirimu disana, jadi kumohon terimalah dia. Aku percaya padanya bahwa ia akan menjagamu "

Jun benar.

Dan kau sadar. Kau disini bersamanya bukan di dunia nyata. Ini mimpi. Kau tahu.

Jun sudah pergi. Ia sudah berbeda dunia denganmu. Kau memang harus menerima kenyataan bahwa Jun tidak akan bisa lagi disisimu.

Kau menangis seraya menatapnya dan mengankup kedua pipi Jun yang masih terasa dingin. Jika kau boleh berharap. Kau ingin tubuh ini kembali hangat dan memelukmu penuh kelembutan. Tapi sepertinya tidak mungkin. Sangat mustahil.

" Maafkan aku yang sudah mencintai orang lain " ucapmu sedikit sesegukan.

Lagi lagi Jun tersenyum. " Aku mengerti dan memang seharusnya seperti itu. Aku hanya ingin kau bahagia bersamanya. Tapi aku hanya ingin satu. Jangan lupakan aku. Ingat aku disini yang selalu mendoakan yang terbaik untukmu "

Kau mengangguk dan tersenyum menahan isakan di mulutmu.

Jun membalas senyumanmu dan mendekatkan wajahnya ke wajahmu. Seperkian detik bibir Jun mengecup bibirmu lembut. Kau memejamkan matamu dan kembali merasakan dinginnya bibir Jun yang membelai bibirmu.

" Kumohon sadarlah "

Kau membuka perlahan matamu setelah mendengar suara. Bukan. Bukan suara Jun.

Setelah matamu terbuka, kau melihat langit langit kamar berwarna putih. Kau melihat sekelilingmu.

Kamar. Kau ada di kamar.

Kau menoleh ke samping kirimu setelah dirasa tanganmu seperti ada yang mengelusnya lembut. Pria itu tengah menaruh kepalanya dengan kedua tangannya menjadi tumpuannya.

Beberapa detik kemudian kau sadar. Kau sudah kembali ke dunia nyata. Dimana tidak ada Jun dan hanya ada Seungchol yang kini berada di samping kirimu.

Kau memejamkan matamu dan satu tetes air mata mengalir.

" Seungchol "

Seungchol menegakkan tubuhnya setelah mendengar suaramu. " Kau sudar sadar? "

Kau tersenyum dan mengangguk lemah.

" Syukurlah " Seungchol mengecup punggung tanganmu. " Aku panik saat semalam aku sampai disini kau sudah tidak sadarkan diri di sofa. Dan melihatmu yang sampai sore belum juga sadar membuatku semakin panik. Kau baik baik saja? "

Kau terkekeh lemah mendengar ocehan Seungchol.

" Kenapa tertawa? Aku bertanya apa kau baik baik saja? "

Kau menggeleng seraya tersenyum. " Aku baik baik saja. Aku hanya ingin memelukmu " ucapmu seraya merentangkan kedua tanganmu.

Seungchol tersenyum dan memelukmu lalu mengelus surai mu penuh kasih sayang.

Kau menaruh dagumu di bahunya dan menangis diam disana. Bahkan kau memeluknya erat.

" Jangan pernah tinggal kan aku "

" Tidak akan. Aku akan terus bersamamu dan menjagamu " Seungchol mengecup kepalamu.

" Aku mencintaimu Seungchol "

Seungchol membeku setelah mendengar pernyataanmu. Ini pertama kalinya kau mengucapkan itu setelah tiga minggu kalian menjalin kasih.

Tapi itu tidak lama. Setelahnya ia kembali memelukmu erat. " Aku bahkan lebih mencintaimu Y/N "

Kau menoleh ke arah jendela dan tersenyum. Langit yang awalnya terlihat gelap kini kembali terang. Seolah olah Jun memberimu persetujuan melalui langit.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

VOTE!

MAKASIH♡♡♡♡

Fyi. Kata orang sih kalo kita mimpiin seseorang trus di mimpi orangnya ngomong berarti itu setan. Tapi kalo diem berarti bener arwah orang itu dateng ke mimpi kita. Katanya.

Berarti disini bukan Jun asli dong?? Trus kalian disini ciuman sama setan gtu??

I don't know. Kalian fikir sendiri aja yaa hehe

01 Mei 2019

SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang