" Y/N-yya berhentilah " ucap Dokyeom sahabatmu.
Dokyeom sedari tadi melihat gerak gerikmu yang sedikit khawatir. Gerak gerikmu yang mondar mandir setelah tiba tiba persaanmu tidak enak.
Entah kenapa saat perasaanmu tidak enak, kau kepikiran Jisoo kekasihmu yang akan berangkat ke Busan.
" Dimana dia. Ponselnya tidak aktif " gumam mu seraya memperhatikan layar ponselmu. Kau terusa saja mondar mandir. Dan itu membuat Dokyeom kesal karna kau sama sekali tak mau cerita.
Dengan terpaksa Dokyeom memegang pundakmu paksa agar kau berhenti.
Dan sekarang kau tengah berhadapan dengan Dokyeom.
" Ada apa denganmu? Kau bisa cerita padaku bukan? " tanya Dokyeom seraya menatap matamu lekat lekat.
Sebelum kau mengeluarkan kata kata, matamu sudah berair. Kau menunduk seraya menangis.
" Kau kenapa? Jangan buat aku khawatir " ucap Dokyeom dan sedikit mengguncangkan bahumu.
Tanpa aba aba kau langsung memeluk tubuh Dokyeom. Dokyeom tentu saja terkejut dengan perlakuan tiba tiba darimu.
Kau menangis di dalam pelukannya. Dokyeom mengelus punggungmu untuk menenangkanmu.
Setelah kau merasa tenang, kau dituntun Dokyeom agar duduk di sofa apartement mu.
" Ceritalah padaku " ucap Dokyeom lembut.
" Dokyeom, entah kenapa perasaanku tidak enak. Dan di saat perasaan itu muncul pikiranku menuju ke Jisoo " kau berusaha manahan tangisanmu lagi.
" Tidak akan terjadi apa apa dengan Jisoo. Dia akan baik baik saja. Bukankah dia ingin pergi ke Busan untuk menemui Heolmoni? " Dokyeom mengelus rambutmu dengan lembut.
" Karna itulah. Perasaanku seperti mengatakan akan terjadi sesuatu dengan Jisoo saat akan pergi ke busan. Bahkan ponselnya ku telfon tidak aktif " ucapmu dan menggigit kuku ibu jarimu dan melepaskannya kembali.
" Biar ku coba lagi " Dokyeom mengeluarkan ponselnya dari saku dan segera menelfon Jisoo.
" Tidak di angkat " lanjut Dokyeom dan itu membuatmu semakin khawatir.
" Aku takut " ucapmu dan membenamkan wajahmu dengan kedu telapak tanganmu.
" Biar kucoba sekali lagi " kau hanya menganggukan kepala saja.
" Yeoboseyo " suara di dalam telfon.
" Tepat! Diangkat! " jawab Dokyeom dan segera memberikan ponselnya padamu. Dan kau menerimanya dengan cepat.
" Yeoboseyo? " lanjut suara di dalam telfon
" Jisoo " ucapmu manahan tangisan.
" Eoh! Y/N? Kenapa kau tidak langsung saja menelfonku? Kenapa harus melalui ponsel Dokyeom? "
" Jisoo? Kau dimana? " kau sedikit terisak.
" Aku ada dirumah dan akan berangkat satu jam lagi. Dan ada apa dengan suaramu? Kau menangis ? "
" Tunggu aku disana " ucapmu dan langsung menutup telfon sepihak. Dan mengembalikan ponsel Dokyeom.
Kau segera mengambil tas selempangmu dan berjalan cepat keluar apartement. Tapi sebuah tangan menggenggam pergelangan tanganmu dan otomatis membuat mu berhenti.
" Kau mau kemana? " tanya Dokyeom
" Aku akan ke rumah Jisoo " jawabmu.
" Untuk apa kesana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]
FanficDisini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!