' Mungkin benar. Terkadang Tuhan hanya mempertemukan bukan menyatukan .. '
" Gyu! Disana! " teriakmu seraya menunjuk bola yang baru saja kau tendang.
Pria itu Mingyu. Orang yang kau sukai. Ia langsung berlari mengambil bola tersebut lalu kembali ke hadapanmu.
" Siap bermain lagi? " tanya Mingyu seraya menaik turunkan alisnya lucu.
Kau menghelas nafas lalu mengelap keringat di dahimu. Kau lelah setelah bermain dari pagi jam 8 dan sekarang sudah hampir jam 12.
Kalian bersahabat dari kecil, karna Mingyu selalu saja mengajakmu bermain bola sedari kecil jadilah kau suka dan selalu bermain dengannya.
" Tidak. Aku lelah " ucapmu seraya duduk di atas rumput lalu meminum air mineral yang sempat kalian beli.
" Payah " gumam Mingyu lalu ikut duduk disampingmu dan meneguk airnya.
Kau hanya memutar bola matamu mendengarnya.
" Sudahlah aku ingin pulang. Nanti malam mainlah ke rumahku, aku mempunyai kaset ps terbaru. Kita bermain bersama " ucapmu menatapnya.
Itu saja sudah membuatmu deg degan.
" Nanti malam aku ada urusan. Kita bermain lain kali " ucap Mingyu lembut sambil membalas tatapanmu.
Tanpa sadar pipimu memerah.
" Yak! Kau kepanasan! Pipimu merah! " ucap Mingyu panik seraya menangkup pipimu.
Kau memutar bola matamu lagi. Ia selalu begitu menganggap bahwa kau alergi panas dan mukamu akan terbakar jika terkena panas. Ia tidak tau kau seperti ini karna sedang menutupi rasa gugupmu.
" Aku mau pulang " ucapmu kesal dan bangkit untuk pulang.
" Aku juga " ucap Mingyu yang ikut bangkit dari tempatnya sambil membawa bola.
Kalian akhirnya pulang bersama karna rumah kalian hanya berjarak beberapa rumah saja.
Malamnya kau memikirkan bagaimana caranya menyatakan perasaanmu padanya.
Yap. Esok kau sudah bertekad akan menyatakan perasaanmu. Kau juga sudah siap mental.
Keesokan harinya kau berangkat di antar oleh kakak perempuanmu kesekolah.
Sesampainya disana kau tak melihat Mingyu, biasanya ia akan menunggumu di depan gerbang namun sekarang kau tidak melihatnya.
Mungkin sudah duluan, pikirmu.
" Aku jadi gugup " gumammu.
Kau dan Mingyu juga tidak sekelas dan kau memutuskan untuk keruangan music setelah pulang sekolah nanti.
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan kau segera mengirim pesan ke Mingyu. Namun kau sudah mendapatkan pesan darinya.
' Temui aku di ruang musik. Ada yang ingin kuberitahu ' -Mingyu.
Kau tersenyum lalu berlari ke ruang musik. Kau benar benar gugup.
Setelah sampai disana ternyata Mingyu belum datang dan memilih untuk duduk di kursi piano.
" Tenanglah " kau menyemangati dirimu sendiri.
Tidak lama pintu terbuka dan menampilkan Mingyu dengan wajah cerianya.
" Mingyu! " ucapmu seraya berdiri setelah ia ada di hadapanmu.
Mingyu menatap wajahmu.
" Mingyu aku mencin- "
" Aku diterima! " potong Mingyu seraya memegang bahumu.
" Aku di terima oleh Hyemi! Leganya sudah menyatakan perasaanku padanya " ucap Mingyu seraya memelukmu.
Air matamu sudah memenuhi matamu. Kau tertawa renyah.
" Eoh! Benarkah? Selamat " ucapmu dengan nafas sesak seraya menahan air matamu agar tidak keluar.
" Eung! Terima kasih! " ucap Mingyu seraya melepaskan pelukannya.
" Yak! Ada apa dengan matamu? Kau baik baik saja? " tanya Mingyu seraya menangkup kedua pipimu.
' Tidak Gyu ' batinmu namun mulutmu berkata lain. " Tentu. Hanya kelilipan debu saja " ucapmu seraya mengusap kedua matamu.
" Harusnya kau lebih berhati hati " ucap Mingyu seraya mengusap puncak kepalamu.
Kau mendongak menatapnya. " Gyu "
" Iya? " jawab Mingyu seraya menatap dalam kematmu. Disitu kau bisa melihat kebahagiaan yang Mingyu rasakan setelah perasaanya tebalas oleh Hyemi.
" Bisa kau ucapkan sesuatu tentang perasaanmu? " tanyamu seraya menatapnya.
Mingyu mengerutnya keningnya tanda ia tak mengerti.
" Tentang perasaanmu saat ini " lanjutmu.
Kau melihat Mingyu tertawa.
" Aku sangat mencintai Hyemi " ucap Mingyu seraya tersenyum bahagia.
Kau menghela nafas, air matamu terkumpul lagi di matamu.
" Bisa kau ucapkan sekali lagi? " tanyamu.
" Apa maksudmu? " tanya Mingyu bingung.
" Lagi "
" Aku sangat mencintai Hyemi " ucap Mingyu lagi.
Kau tersenyum kecut. " Terima kasih " tepat setelah mengatakan itu air matamu lolos dan kau segera berlari keluar seraya manangis.
" Y/N! " teriak Mingyu.
Kau tak memperdulikannya dan memilih langsung pulang ke rumah dengan keadaan berantakan
" Seharusnya aku sadar. Kita dipertemukan hanya untuk sekedar teman tidak lebih " gumammu sebelum masuk kedalam taksi.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
VOTE!
MAKASIH♡♡♡
29 November 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE [Reborn]
FanfictionDisini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!