Waktunya pergi lagi

141 11 0
                                    

Kethlen tak punya perusahaan. Dia hanya penyalur untuk perusahaan negeri dan swasta di Java, jadi dia menggunakan koperasi untuk mendistribusikan hasil bumi Borneo ke Java, lalu di ekspor ke perusahaan Roxette and Co. ke Inggris.
Sementara cabang kecil yang aku punya di Java sekarang bersifat seperti kedutaan untuk perusahaanku.

Pagi itu aku bersiap pergi dengan membawa koperku, aku sudah berpakaian rapi dengan bot hitam dan mantel biru muda dengan pin emas maskot bendera Inggris.
Dan pastinya rambut palsu panjang dari rambut Tara tak pernah kulepaskan.

Saat didepan ruang tamu menjinjing koper, aku melihat  William masih terbaring dimeja tanpa kesadaran, dadanya naik turun karena bernafas.

Pakaiannya sudah digunting dan perutnya dililit perban... Aku meletakan koper dilantai dan mendekatinya, "William..."

"William... Mr. Robert..." aku setengah berbisik didekatnya.

Tak nampak reaksi dia dapat mendengarku, padahal aku ingin sekali menanyakan padanya apa yang sebenarnya terjadi padanya. "Mr. Robert, Saya harap anda baik-baik saja, saya pamit pergi."

Tak ada jawaban, dia masih tak sadarkan diri. Jadi aku pergi meninggalkannya dan sempat menoleh sekali di ambang pintu.

Segala kejadian sejak malam itu tak membebani pikiranku lagi diperjalanan, aku hanya ingin fokus menemui Kethlen... untuk bisa melakukan serangan, aku harus mengenal lebih dalam tentang Koperasi, Kethlen, dan kecurangan para pemerintah daerah dalam sistem yang mungkin bisa kumanfaatkan.

The Ersatz Perished (kematian palsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang