Jika ingin bermain curang, Tara tidak tahu siapa yang paling mampu berbuat itu.
Aku tentu saja.Aku pintar, Cerdas, berkualifikasi, dan yang paling penting berpengalaman menjadi konsultan perusahaan Roxette untuk perusahaan East India saat aku sekolah di New Zealand: Aku dipercaya oleh Ayah karena waktu itu aku punya banyak kenalan dari Asia tenggara yang merupakan anak bangsawan.
Secara teknis, tentu saja Tara tidak curang. Bahkan semuanya sangat legal. Aku hanya tak habis pikir, bagaimana orangtuaku bisa mengambil keputusan seperti itu? selama ini aku sangat optimis akan menjadi penerus yang diharapkan keluarga Roxette.Jadi, aku membuat kopi malam itu... aku mulai mengkalkulasi dan menimbang-nimbang rencana apa yang bsia kumainkan.
Setelah dua hari aku pun memutuskan. Ada beberapa konsep dasar yang harus kupenuhi...
"Pagi Lexi... tidak mau berkuda sebentar menghirup udara segar?" sepagi ini aku sudah mendapati adikku didepan beranda dengan pakaian lengkap sambil memasang sepatu bot berkuda.
Rambut bergelombangnya sudah di tata sedemikian rupa sepagi ini.Aku bengong saja didepan pintu tanpa suara. Memandang Tara berjalan mengitari halaman hijau ke sebuah gubuk tempat dia menyimpan kuda. Seperti biasa Tara selalu bangun lebih pagi daripada aku. Saat jam 4 pagi dia sudah berkeringat melakukan gerakan senam dihalaman depan. Tapi itu bukan karena aku pemalas dan dia lebih rajin, itu karena aku biasanya terlalu lelah karena belajar atau sengaja bangun kesiangan demi menikmati waktu luang sebelum semester sekolah dimulai.
Pikiranku melayang kesuatu tempat, kemudian sambil melihat Tara menghilang bersama kuda dikejauhan aku mengingat konsep yang kemarin aku buat.
Pertama, perubahan besar yang perlu pengorbanan besar, kedua, perubahan permanen, ketiga, kesiapan manajemen waktu dan rencana cadangan, dan terakhir bermain mulus dalam artian setiap rencana menjadi rahasia untuk diri sendiri.
Aku memutar gagang telepon diruang tamu yang luas, setiap bunyi putaran nomor telepon yang kumasukan bunyinya bergema di langit-langit dan lantai marmer.
"Hello... ya, ini rumah Roxette... bisa kita bertemu untuk klarifikasi? oh, bukan. bukan. Kujelaskan langsung saja jangan ditelepon... baik! terimakasih. Bawa dokter autopsi dan inspektur itu sekalian! terimakasih."Dan aku sampai lupa mandi dan sarapan. Pagi itu tindakan licik itu kulakukan.
Tara boleh memiliki semuanya, seluruh wasiat dan warisan ini. Tapi jika dia ingin bermain permainan tidak adil denganku dia akan tahu siapa yang lebih ahli.
Aku menghubungi pihak inspeksi yang bertanggung jawab atas data akurat mayat orangtuaku, pengacara, dan seorang kenalan berprofesi sebagai Jurnalis.
Pertama, aku membayar pihak inspeksi untuk memberi keterangan kalau Lexi Roxette (Diriku sendiri) ikut meninggal dalam kecelakaan. Semua mudah, aku tinggal memalsukan catatan dokter gigi. Kedua, aku menghubungi pengacara yang mengatur warisanku agar menegaskan bahwa warisan itu sepenuhnya milik adikku Tara tanpa ada sanggahan dari Lexi Roxette--Jadi aku menarik semua tuntutan dan minta rekaman history sidang yang pernah kujalani dihapus (Dengan sedikit uang pelicin). Tentu saja, aku kan ingin membunuh diriku sendiri secara non-teknis. Ketiga, aku meminta keterangan orang hilang yang kasusnya cukup lama, tidak populer, tidak dipandang karena kasus ini diusut dari orang miskin, dan tentunya anak perempuan seumuran Tara. Dan aku berhasil mendapatkannya tidak jauh dari daerah pantai utara, surat KTP dan akta kelahiran orang hilang itu berhasil kukantongi setelah membayar keluarganya. Aku juga meminta mereka membakar semua lukisan dan foto tentang anak mereka yang hilang.
Lihat? ini salah satu contoh instan betapa mudahnya semua dibuat karena uang. Aku tak perlu menjelaskan kenapa aku dan Tara bertikai karena masalah warisan keluarga ini. Atau kenapa di dungu Tara menerima dengan lapang semua kekayaan dan properti tanpa merasa ada ketidakpantasan sama sekali.
Jadi, bisa kalian tebak apa rencanaku? sederhana, aku justru membuat Tara memiliki semuanya yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ersatz Perished (kematian palsu)
Gizem / GerilimLexi memalsukan kematiannya dan menyekap saudarinya untuk mengambil identitasnya. Konspirasi dan intrik yang berkembang sejak tewasnya orangtua mereka yang meninggalkan warisan secara tidak adil.