Takdir akan selalu memepertemukan dengan orang yang tepat..
"Seluruh dunia boleh membenciku tapi kau harus berdiri dibelakangku..." ~ Seohyun
"aku sahabatmu, kita sudah berteman cukup lama, aku tidak akan pernah melakukan hal-hal yang tidak kau sukai..." ~ Yoona
"Kau harus melarat ucapanmu, kita tidak hanya bersahabat, kau saudaraku sekarang, apapun yang menjadi milikku, itu milikmu juga..." ~ Shim Seo Hyun.
"Aku menyayangimu, Hyun.."
"aku jauh lebih, lebih menyanyangimu, Yoong.."
Seohyun tersenyum manis membaca setiap tulisan yang menempel diatas kertas berwarna didinding kamarnya. Setiap janji yang pernah ia ucapkan akan selalu ia lihat setiap kali ia berada dikamarnya...
Persahabatan yang sudah terjalin cukup lama itu kian erat ketika Yoona tinggal seatap dengannya. Bukan tanpa alasan gadis seumuran dengannya itu tinggal bersamanya dan kini berganti status menjadi saudara tirinya. Mereka berteman sejak kecil dan sudah seperti saudara kandung. Dan ketika ibu Seohyun meninggal, ibu Yoona lah sang penyelamat yang datang dan memberikan kasih sayang serupa seperti yang pernah diberikan oleh ibu kandung Seohyun kepada Seohyun...
Karena kasih sayang itupula Seohyun menjadi gadis manja yang selalu bergantung pada kasih sayang ibu tirinya bahkan dengan polosnya ia menyuruh ayahnya untuk menikahi ibu Yoona yang kala itu sudah menjadi janda muda dengan anak satu yaitu Yoona..
"Hyun!!"
Seorang gadis berperawakan tinggi dan jangkung terlihat memasuki kamar Seohyun dengan wajah merenggutnya yang lucu. Ia memandang saudara tirinya dengan kesal...
"Jika kau kesini untuk menahanku, maka itu sia-sia saja, aku akan tetap pada keputusanku, kau tau kan cita-citaku, Yoong..."
Gadis yang dipanggil yoong itu menggelengkan kepalanya menandakan bahwa bukan itu tujuan ia datang kekamar Seohyun.
"Aku tidak akan melarangmu pergi, hanya saja ini terlalu cepat, aku belum siap ditinggalkan olehmu, hyunnie..." Kata Yoona dan Seohyun tersenyum mendengarnya..
Yoona berjalan mendekati Seohyun yang sedang duduk diatas ranjangnya sembari membaca satu buah majalah fashion. Ia kemudian melompat duduk diatas tempat tidur bersama Seohyun..
"Kau bisa ikut bersamaku jika kau mau.."
Yoona menggeleng, menolak gagasan tersebut. Ia tidak memiliki minat didunia fashion. Yang ia inginkan ialah menjadi seorang artis dan bukan seorang perancang busana atau model seperti yang dicita-citakan oleh Seohyun selama ini...
"kalau aku ikut bersamamu berarti kita akan meninggalkan ibu dan ayah disini, siapa yang nantinya akan mengurus mereka jika kita berdua disana, Seo Hyun.."
"Kau benar, Yoong.." Seohyun mendesah.
Yoona mengangguk dan disaat itu juga pintu kamar Seohyun diketuk oleh seseorang membuat perhatian keduanya teralih kearah pintu yang terbuka secara perlahan...
"ada apa, bibi park.." Tanya Seohyun ketika melihat kepala pelayan dirumahnya berada diambang pintu kamarnya..
"Tuan muda sudah datang dan dia sekarang ada diruang makan, mereka sedang menunggumu disana, Nona muda.."
Seohyun tersenyum senang mendengar kabar kepulangan kakak laki-lakinya berbeda dengan Yoona yang justru terlihat khawatir ...
"Changmin pulang yah.." Gumam Yoona pelan namun terdengar ditelinga Seohyun. Sejujurnya ia khawatir mendengar kabar itu mengingat kakak lelaki Seohyun itu tidak pernah menerima kehadirannya dan ibunya dirumah keluarga Shim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...