Marc masih tidur dikamarnya ketika Seohyun sibuk berkutat dengan berbagai macam peralatan masak didapur sederhana penthouse milik Marc. Sudah lama rasanya Seohyun tidak memasak dan kali ini ia melakukannya setelah memastikan isi kullkas penuh dengan berbagai macam bahan. Sebagai anak bungsu keluarga Shim bkan berarti Seohyun tidak pernah menginjak dapur, ia sering membantu Bibi Hyena, kepala pelayan dirumahnya memasak didapur jadi tidak heran jika Seohyun menguasai berbagai masakan khas korea.
Semua bahan yang dubutuhkan sudah Seohyun keluarkan dari dalam kulkas, ia bahkan telah membersikan, memotong sayur dan daging yang akan ia masak pagi ini. Beberapa bahkan sudah hampir matang diatas panci dan penggorengan. Seohyun berjalan kembali menuju kulkas, membukanya mencari sesuatu didalam sana. Bibirnya mengerucut lucu saat tidak menemukan apa yang ia cari didalam sana.
"Sedang apa, Sayang,?" tanya Marc yang baru menuruni tangga. Terlihat dari wajah serta rambut yang berantakan, sepertinya pria itu baru saja bangun dari tidurnya dan belum sempat membersihkan diri.
Seohyun menggelengkan kepalanya lemah menatapi Marc yang sudah berdiri bersandar disisi kulkas. Seohyun menutup kulkas lalu menghampiri Marc, " Kenapa belum mandi,?"
"Aku tidak menemukanmu ditempat tidur jadi aku memutuskan untuk mencarimu sampai," Marc terdiam menarik nafas panjang sebelum melanjutkan," aku mencium aroma masakan yang berasal dari dapurku," Marc menatap Seohyun tidak percaya, "Kau bisa memasak, Sayang?" tanyanya kemudian.
"Kau meragukan kemampuan memasakku yah,?" ujar Seohyun merasa tersinggung.
"Bukan begitu, hanya saja aku tidak pernah melihatmu memasak selama ini jadi kupikir kau memang tidak pandai memasak," bela Marc.
"Hanya karena kau tidak pernah melihatku memasuki dapur yang ada di Mansion bukan berarti aku tidak bisa memasak, aku tidak bisa menyesuaikan masakan ala Amrik, aku lebih menyukai memasak masakan khas korea, bukan suka tapi keahlianku hanya sampai disitu saja," kekeh Seohyun membuat Marc ikut tersenyum karenanya..
Marc mengangguk masih dengan senyum tampan yang tepatri diwajahnya berkata, "Ya sudah, aku akan bersiap, satu jam lagi ada peresmian salah satu Retorant milik teman lamaku," Marc mendekat, membelai pipi Seohyun lembut, "Ikut bersamaku yah,?" pinta Marc kemudian.
Seohyun menggeleng, ia menarik tangan Marc dari pipinya, "Aku disini saja, Marc, kan kemarin aku sudah menghadiri acara amal," tolak Seohyun halus.
"Ini tidak akan lama, Sayang,"
"Tapi-" Seohyun mencoba membantah perkataan Marc tapi ia urungkan ketika mengingat bahwa ia telah meninggalkan aktivitas memasaknya, "kembalilah ke kamar, aku harus menyelesaikan masakanku, kita bicarakan ini setelah kau selesai bersiap," lanjut Seohyun mendorong tubuh Marc kearah tangga.
Marc mendesah namun tetap melaksanakan perintah Seohyun untuknya. Marc melangkah menaiki tangga sementara Seohyun kembali berkutat dengan peralatan dapur.
----
Berita tentang hubungan Marc dan Seohyun dengan cepat menyebar membuat banyak orang bertanya-tanya akan kebenaran hubungan keduanya karena sampai saat ini belum ada konfirmasi apapun dari salah satu diantara mereka. Bahkan seluruh pegawai dan staff yang ada diperusahaan keluarga Shim terus menerus mengosip mengenai perihal percintaan Putri bungsu pemimpin mereka bersama Marcuss Cho yang mereka tau adalah pemilik saham terbesar ditempat mereka mencari nafkah saat ini.
Sebelumnya tidak ada yang meyangka tentang hubungan tersebut. Beberapa diantaranya pun berpikir bahwa Putri bungsu Shim itu sengaja dijodohkan agar perusahaan tidak dialihkan tapi melihat dari raut wajah Tuan Shim yang sangat terkejut dan kebingungan ketika berhadapan dengan puluhan wartawan yang sampai saat ini masih menunggu didepan kantor menuntut sebuah kejelasan membuat spekulasi baru muncul bahwa Tuan Shim benar-benar tidak memegang kendali tersebut karena dia pun ikut shock dengan berita yang bermunculan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...