"Shit!!"
Marc menggeram ketika Seohyun memutuskan sambungan telepon secara sepihak dan saat Marc mencoba menghubunginya lagi, nomor gadis itu justru tidak aktif lagi, Sial!!
Uh Sabar Marc..... Sabar
"Kau pikir aku tidak bisa menemukanmu gadis nakal, lihat saja siapa yang paling pintar disini.." gumam Marc entah pada siapa sembari menelpon seseorang. Bodyguard yang ia perintahkan untuk mengawasi Seohyun. Marc tidak percaya jika dia akan menggunakan jasa dari bodyguard nya secepat ini.
"Dimana dia sekarang?" tanya Marc langsung ketika terhubung.
Seseorang diseberang sana berdehem sebentar sebelum menjawab. Dari suara Yang berhasil teetangkap Indra pendengaran Marc, bodyguard Seohyun sedang berada dijalanan. "Aku sedang mengikutinya, Tuan muda.." jawabnya tepat seperti dugaan Marc.
"Baiklah, kerja Bagus, kirim alamatnya padaku sekarang juga.." titah Marc menyimpan kembali ponselnya setelah memutuskan sambungan
Ia kemudian berdiri dari kursi kebesarannya lalu melangkah keluar dari dalam ruangannya dengan cepat meninggalkan tumpukan berkas yang menunggu untuk ditandatangani. Entah sejak kapan pekerjaan tidak lagi menjadi prioritas utama seorang Marcuss Cho.
Sementara itu...
Alasan dari segala emosi Marc saat ini justru terlihat bersenang-senang bersama kumpulan teman-teman universitasnya. Mereka bernyanyi, menari bersama dan melupakan tujuan awal saat memutuskan datang ke tempat ini, bagi mereka tugas bisa nanti tapi kesenangan bersama teman hanya sesekali.
"Sha, apa kabar itu benar bahwa kau tengah menjalin hubungan dengan seorang billioner muda bernama Marcuss Cho..?" tanya Calvin merangkul bahu Seohyun.
Seohyun menggeleng tegas. "Dapat kabar dari mana? Itu semua omong kosong, kami hanya berteman, tidak lebih lagipula aku sudah punya tunangan dan setelah selesai dengan studyku kami akan menikah." jawab Seohyun tersenyum.
"Huaa benarkah, kau harus mengundang kami semua kalau begitu.."
"Tentu,Vin, tapi kalian semua harus datang, awas saja kalau tidak, aku akan marah.."
"Pastilah, apapun untuk princess sleep kita, iya kan teman-teman?" teriak Calvin mendadak membuat Seohyun terlonjak kaget sementara temannya yang lain menatap Calvin tanya.
"Apa?" tanya mereka kompak.
"Seohyun akan menikah dan kita akan datang ke pernikahannya, setuju?"
"Hah, benarkah, kapan?" tanya Yuri terkejut, berlari kecil menghampiri Seohyun bersama dua teman wanitanya yang lain.
Calvin terkekeh, salah satu dari dua pria dalam perkumpulan pertemanan Seohyun itu melepas rangkulannya pada Seohyun dan meninggalkan Seohyun diinterogasi oleh Yuri dan lainnya.
"Ah, Vin, mulutmu bocor sekali.." decak Seohyun cemberut.
"Hahaa.."
----
22.04 KST
Villa De Va Lie
Setelah memdapatkan pesan posisi Seohyun berada. Marx tanpa berpikir panjang lagi langsung saja menancap gas menuju alamat yang baru saja dikirimkan di ponselnya namun sebelum itu, Marc harus kembali kerumah untuk mengambil sesuatu yang sudah lama tidak ia pakai di brangkas hitam miliknya.
"Kita lihat, Hyun, apa kau bisa kabur lagi sekarang.." batin Marc tersenyum licik.
----
Diskusi dari kelima orang yang terdiri antara dua lelaki dan satu perempuan itu berlanjut. Shim Seohyun, mahasiswi tingkat awal yang jarang sekali masuk kelas dan banyak mengambil absen kali ini ikut serta dalam kelompok Yuri. Seohyun yang memang memiliki kepintaran jauh diatas rata-rata menjadi sangat dibutuhkan didalam kelompok manapun, namun hanya dengan Yuri dan Calvin saja yang sering mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari kelompok unggul sang model papan atas yang kini telah berhasil masuk babak terakhir di American Top Model bersama Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...