Kembalinya Marsha

2.3K 311 30
                                    

Mobil hitam mewah terlihat berhenti didepan sebuah asrama yang menjadi pusat perhatian para paparazi selama ini. Beberapa penjaga telah siap dikedua sisi mobil tersebut, siap melindungi dan menuntun jalan seseorang didalam sana.

"Keluarlah.." titah Marc pada Seohyun didalam mobil yang sama. Seohyun mendengus kesal lalu tetap menuruti perkataan Marc.

Seohyun keluar dari dalam mobil langsung disambut cahaya blitz dari berbagai sudut. Seorang bodyguard menghampiri Seohyun dan menuntun langkah kaki Seohyun yang kini tengah sibuk menunduk menyembunyikan wajah tanpa riasan dari kamera.

Marsha Is Back

Artikel tentang kembalinya Seohyun mulai menyebar diikuti oleh aktifnya Seohyun lagi didalam asrama dan membuat proses syuting berjalan kembali seperti biasa. Seohyun sangat bersyukur, setidaknya ia tidak didiskualifikasi katika menghilang. Seohyun beruntung untuk satu hal itu.

"Kemana saja kau selama ini, Seo.." tanya Tiffany langsung berhambur memeluk Seohyun, tidak peduli dengan keterkejutan yang lain melihat kedekatan keduanya. Yang mereka tau Tiffany bukan lah salah satu yang dekat dengan Seohyun tapi kini dia yang terlihat paling lega dengan kembalinya Seohyun.

"Ceritanya sangat panjang, aku tidak bisa menjelaskan nya disini, Unnie.." bisik Seohyun.

Tiffany mengangguk lalu menuntun Seohyun menuju lantai dua dimana kamarnya berada. Tiffany mengajak Seohyun masuk kedalam kamar mandi, satu-satunya tempat yang bebas dari camera penguntit. Seohyun duduk diatas kloset sedangkan Tiffany melipat tangan dan bersandar pada dinding marmer kamar mandi menunggu Seohyun bercerita.

"Aku harus mulai dari mana..?" tanya Seohyun lelah menyatukan kedua tangan dipangkuannya.

"Terserah, ceritakan awal masalahnya.."

"Begini...... "

Seohyun mulai menceritakan semuanya tanpa kurang satu pun, dimulai dari pertemuannya dengan Marc diclub, penipuan yang ia lakukan sampai penculikan yang terjadi padanya karena ulahnya tersebut. Dan terakhir mengenai kesepakatan yang ia setujui bersama Marc sukses membuat Tiffany memekik terkejut.

"Kau setuju untuk menjadi teman tidurnya, gila, Seohyun, apa yang kau pikirkan, Hah..." pekik Tiffany.

Seohyun memejamkan matanya erat, untung saja pintunya terkunci dan kamar mandinya termasuk kedap suara. So, tidak mungkin ada yang mendengar pekikan Tiffany barusan.

"Itu kenyataannya tapi bukan teman tidur seperti yang unnie pikirkan, just a friend sleep, no other.." jelas Seohyun panik menjelaskan

"Really, Seo Joohyun, tidak ada kata teman diantara pria dan wanita yang tidur seranjang.." bantah Tiffany gemas.

"Tenang, ini tidak akan berlangsung lama, hanya sementara sampai dia bisa tidur tanpaku.."

"Hahaa dan kau percaya, Seohyun? Oh my baby, lihatlah betapa polosnya dirimu.." ledek Tiffany membuat Seohyun mengerucutkan bibirnya.

"Marsha.." teriak seseorang menggedor pintu kamar mandi menarik perhatian Tiffany. Sekali lagi ia memandang Seohyun dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Marc... Aiden... Oh Seo Joohyun.." gumam Tiffany terkagum-kagum. Bagaimana tidak? Seohyun baru saja lepas dari jeraran pria bernama Marc, seorang billioner muda tampan dan sekarang Aiden, produser terkenal pemilik perusahaan majalah terbesar di seluruh asia Astaga, Tiffany benar-benar tidak habis pikir.

"Aku pikir kedekatanmu dan Aiden hanya gosip semata saja, nyatanya kalian, huh, harusnya aku tidak kaget mengingat dialah yang paling khawatir ketika kau tak kunjung kembali, Seo.."

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang