"Ini gawat, kakakku pasti akan segera datang.." keluh Seohyun panik mondar-mandir dihadapan Marc. "Dia pasti akan marah besar padaku.." lanjutnya lagi.
"Marc, kenapa diam saja.." teriak Seohyun kesal mendapati Marc yang justru tidak peduli dengan ketakutan yang sedang ia hadapi.
"Lalu kau mau aku melakukan apa?" tanya Marc santai, terlewat santai didepan mata Seohyun yang langsung membulatkan matanya terkejut.
"Apa yang kau katakan barusan? Kau pasti sudah gila, Marc, jelas kedatangan kakakku sama saja menyambut bencana, dia akan mengamuk.."
"Ck!! Changmin mengamuk? Biasa saja.."
"Marc.."
Ting tong...
Suara bell dari pintu utama terdengar sampai diruang santai dimana Marc dan Seohyun duduk dan menunggu kedatangan Changmin. Seohyun yang lebih dulu tersadar bergerak mundur, takut menghadapi kemungkinan buruk yang sedan menanti diluar sana.
Sangat berbeda dengan Marc yang nampak santai berdiri, berjalan menuju pintu utama, dan hendak membukanya jika Seohyun tidak bergerak cepat menahan lengannya seraya menggeleng cepat ketika Marc menoleh menatapnya tanya.
"Jangan lakukan itu.."
"Kenapa, apa kau takut menghadapi kakakmu sendiri, Hyun?" cibir Marc
"Tidak saat dia dalam keadaan marah.."
"Lalu kau mau menunggu sampai kapan? Cepat ataupun lambat hari ini pasti akan terjadi, jadi persiapkan dirimu dan mari kita hadapi ini bersama." balas Marc menggenggam erat tangan Seohyun disampingnya.
----
Donghae tidak yakin apakah yang ia lakukan benar atau tidak. Mengkhianati wanita yang sampai sekarang masih terikat status dengan dirinya dan menikahi saudara tirinya adalah perbuatan yang jahat menurutnya namun ia tetap saja melanjutkan karena sudah terlanjur terikat dengan cara yang lain pula.
Harusnya ini tidak pernah terjadi jika Seohyun tidak memilih melanjutkan studinya diluar negeri. Harusnya ini tidak terjadi jika Seohyun tidak lupa menghubunginya selama beberapa bulan terakhir dan harusnya ini tidak terjadi jika ia tidak mendengarkan perkataan Yoona waktu itu hingga membuatnya terjebak dalam jeratan wanita itu..
Sejujurnya ia masih mencintai Seohyun dan Yoona hanyalah bentuk pelariannya selama ini namun kini segala pemikiran itu harus ia enyahkan dari kepalanya. Ia harus belajar menerima Yoona dan mencintai gadis itu karena ia tengah mengandung benihnya.
Plakkkk
Donghae sudah yakin bahwa ia sendirian didalam ruangan kerjanya sampai sebuah tamparan keras mengenai pipinya, membuat tubuhnya tersungkur ke belakang. Donghae mendongak dan menemukan dua wanita yang ia kenali berdiri dihadapannya dengan raut wajah tidak bersahabat.
"Apa yang kau pikirkan saat memutuskan menghianati Seohyun dengan menjalin hubungan bersama saudara tirinya Hah!!" teriak Krystal murka menunjuk-nunjuk wajah lebam serta sudut bibir Donghae yang terkoyak akibat tamparannya. "Kau menghianati Seohyun yang begitu baik hanya demi saudara iblisnya itu hah." lanjut Krystal masih berteriak.
Sooyung dan Krystal adalah kedua teman dekat Seohyun semasa Sma hingga sampai sekarang. Dan mendengar Seohyun dikhianati pria yang sangat dicintai oleh Seohyun membuat kedua wanita itu tidak terima dan memutuskan melabrak sang tersangka utama dikantornya.
"Apa yang kalian berdua lakukan.." tanya Donghae berdiri, menatap dua wanita dugadapannya binggung.
"Tidak perlu pura-pura bodoh, Oppa, kami sudah mendengar semuanya dari bibi Lee, apa yang terjadi denganmu, Seohyun sangat mencintaimu dan kau mengkhianatinya.." marah Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...