Wedding

3.7K 416 86
                                    

"Cho Kyuhyun, apakah kau bersedia menerima Shim Seohyun menjadi istrimu, akan selalu mencintai pada waktu suka maupun duka, akan selalu menjaga dan melindungi hingga hanya maut lah yang akan memisahkan nanti,"

"Aku Cho Kyuhyun hari ini mengambil engkau Shim Seohyun untukku jadikan istri dan berjanji akan selalu mencintai, menjaga dan mengasihimu sebagaimana Tuhan mengasihi jemaatnya dan hanya maut yang memisahkan,"

"Shim Seohyun, apakah saudara bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai suami, akan selalu mendampingi juga mencintai dalam suka maupun duka, akan selalu disisinya hingga akhir hayat nanti,"

"Aku, Shim Seohyun dengan penuh kenyakinan menerima Cho Kyuhyun sebagai suami, dan akan selalu mendampingi baik suka maupun duka, akan mengabdikan diri seutuhnya hingga maut datang menjemput,"

Janji suci yang telah usai diucapkan didepan altar dan didepan seluruh jemaat yang hadir disana menandakan keduanya telah resmi menikah. Seohyun menampilkan senyum terbaik yang ia miliki menutupi rasa terkejutnya menyadari nama Marc yang berbeda saat mereka mengucap janji sehidup semati.

Ciuman lembut mendarat dibibir Seohyun yang melamun ditengah kerumunan orang-orang yang hadir meramaikan acara resepsi pernikahannya pada hari itu sukses membuatnya terlonjak kaget menatapi Marc yang justru tertawa kecil melihat wajah kebinggungan Seohyun. Tidak taukah ptia itu bahwa berbagai macam pertanyaan berputar dikepalanya menuntut untuk mendapatkan jawaban yang pasti.

"Cho Kyuhyun," lirih Seohyun masih dapat didengar oleh Marc, "dalam sebuah permberkatan nikah dituntut memakai nama sesuai surat baptis, itu berarti kau hutang penjelasan padaku, suamiku," sambung Seohyun.

Marc tersenyum tipis. Jika bukankarena ingin menikah ia sama sekali tidak mau menggunakan nama itu lagi, "Namaku terlalu sulit untuk di eja orang-orang barat makanya aku merubahnya," bohong Marc.

"Tapi kenapa tidak pernah menceritakannya, apa hanya aku saja yang tidak mengetahuinya?"

"Hanya sebuah nama, kupikir itu bukan sesuatu yang penting, Hyun," balas Marc terdengar risih. Ia menarik pinggan Seohyun dan membawanya pergi menghampiri beberapa tamu undangan yang terdiri dari koleganya lalu memperkenalkan dengan bangga Seohyun sebagai istrinya.

"Bohong.." batin Seohyun, "sudah jelas kau menyembunyikan sesuatu dan tidak ingin aku tau," lanjutnya terpejam.

"Hyun," panggil tuan Shim membuat Seohyun mengalihkan pandangannya kesisi kanan, ke tempat dimana suara itu berasal.

Wajah Seohyun yang semula memperlihatkan senyum cantiknya berubah murung, terlihat tidak senang akan kehadiran ibu tirinya disana.

"Aku harus menyapa temanku disebelah sana," ujar Seohyun melepas pelukan Marc dan berjalan pergi meninggalkan Tuan Shim dan istrinya.

Ny. Shim menghela nafas  berat. Putri tirinya itu masih tidak mau memaafkan dirinya. Pengkhianatan yang dilakukan oleh Yoona menorehkan luka yang cuku besar dan membekas begitu dalam. Ny,Shim dapat memaklumi hal itu tapi ia pun tidak dapat berbuat apa-apa. Yoona adalah putri kandungnya, dan kasih sayang terhadap putrinya itu membuatnya melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan.

"Hyunnie," pekik Tiffany berhambur memeluk Seohyun.

Seohyun tidak sepenuhnya berbohong tentang ingin menyapa temannya dari luar negeri karena tadi ia meninggalkan Marc bersama Andrew dan sudah dapat dipastikan dimana ada Andrew tentu saja akan ada Tiffany. Seohyun telah menanyakan perihal keberadaan Tiffany pada pria itu dan jawabannya menakjubkan. Tiffany sedang berkumpul bersama Yuri dan Clara disuatu tempat didalam gedung hotel berbintang lima yang menjadi tempat acara resepsi pernikahan Marc dan dirinya berlangsung.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang