Mr. ChoKyu

2.9K 439 110
                                    

Marc membuka kedua matanya perlahan ketika getaran yang berasal dari ponselnya mengusik tidurnya. Tangannya terulur meraih benda persegi yang ia letakkan diatas nakas tanpa melepas rengkuhan tangan posesif pada tubuh Seohyun yang berbaring diatasnya.

"Kenapa menghubungiku pagi-pagi sekali," semprot Marc pada seseorang diseberang sana. Asisten pribadi Marc itu memang tidak mengenal waktu saat memutuskan menghubungi Marc tapi jika sudah begini pasti ada sesuatu yang sangat penting hingga tidak dapat ditunda lagi.

"Hari ini," seru Marc mengulang perkataan yang ia dengar dari asistennya . Marc menjauhkan ponselnya dari telinga, mengotak-atiknya sebentar, mengecek sesuatu yang mungkin memang terlupakan dan great, Marc mendengus sesaat setelah memastikannya.

"Aku akan kesana dalam 30 menit, pastikan meetingnya belum dimulai sampai aku datang," putus Marc mengakhiri sambungan teleponnya sepihak.

Marc beranjak tapi sebelumnya ia bergerak dengan hati-hati agar tidak membangunkan Seohyun dalam tidurnya dan ketika berhasil melakukannya, tidak lupa lelaki itu meningalkan kecupan manis dipipi Seohyun yang tertidur dengan posisi menyamping kearahnya.

20 Menit kemudian..

Marc telah siap dengan setelan kantornya. Perlu diketahui Marc masih memiliki perusahaan  cabang diseoul juga beberapa hotel bintang lima, dan lagi, Marcuss Cho atau yang dikenal dengan sebutan Mr. ChoKyu hanya dikorea saja adalah seorang investor besar dari beberapa perusahaan termasuk perusahaan milik keluarga Shim. Untuk alasan itulah mengapa Changmin menjalin persahabatan dengan Marc, selain karena kerja sama tapi mereka sudah saling kenal sejak lama mengingat Marc yang memang berasal dari Seoul, hanya saja orangtua angkatnya yang berkebangsaan luar negeri membuat Marc tidak menetap ditempat kelahirannya. Tujuan utama Marc datang ke Seoul memang untuk menyusul Seohyun akan tetapi tidak ada salahnya kan mengurus perusahaan yang sudah lama tidak ia urus dengan tangannya sendiri. Terhitung 10 tahun lamanya Marc tidak menginjakkan kakinya diseoul setelah peristiwa tersebut. Satu-satunya alasan dari segala sifat dinginnya selama ini sampai Seohyun datang dalam hidupnya dan membawa perubahan besar yang membuatnya seketika melupakan rasa sakitnya.

Marc benar-benar berkeyakinan bahwa Seohyun adalah apa yang ia butuhkan selama ini. Wanita itu adalah kebalikan dari dirinya, sesuatu yang tidak dapat Marc tolak sekeras apapun ia mencoba. Marc awalnya berpikir bahwa Seohyun hanyalah seorang gadis biasa yang akan membawa kehancuran dalam hidupnya tapi kini, Marc benar-benar ingin terus terjatuh pada kehancuran yang dibangun oleh Seohyun. Sebuah kehancuran yang indah..

"Sayang, aku pergi meeting dulu yah," bisik Marc menunduk ditelinga Seohyun yang tidak merespond perkataannya, "Hyun, aku pergi," lanjut Marc lagi.

Seohyun mengeliat. Matanya masih terpejam membuat Marc gemas sendiri dibuatnya. Tangan Marc terangkat mengusap rambut Seohyun. Ya Tuhan, betapa ia menyayangi gadis yang sedang terlelap. Tidak pernah, hampir tidak pernah Marc membiarkan seorang gadis tidur bersama dengan dirinya diatas ranjang yang sama, hampir tidak pernah Marc membiarkan seseorang mengenal dirinya seperti Seohyun mengenal segala sifat dan karakternya selama ini. Dan lagi, sebenarnya hubungan seperti apa yang sedang mereka jalani saat ini.

Cup

Merasa sia-sia membangunkan Seohyun membuat Marc memutuskan memberikan kecupan manis sekali lagi, kali ini kecupan Marc mendarat dipelipis Seohyun lama seolah menikamati setiap waktu yang ia miliki bersama gadis itu.

"Eugh," lenguh Seohyun terusik dalam tidurnya. Kedua mata Seohyun pada akhirnya terbuka memndang Marc dengan alis menyatu kebinggungan, "Mau kemana,?" tanya Seohyun serak, suara khas orang  baru bangun tidur.

"Kantor," jawab Marc kembali menjalankan tangannya menyentuh puncak rambut Seohyun tapi gadis itu buru-buru menangkap tangan Marc, menggengamnya erat dan menjadikannya bantalan dibawah kepalanya.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang