Seohyun yang tadinya sudah terlelap kembali membuka matanya lalu membalikkan tubuhnya kesamping membuat pergerakan tangan Marc terhenti diikuti kedua mata pria itu yang tadinya sempat terpejam terbuka lebar memandang Seohyun yang kini tengah meringkuk kearahnya.
"Kenapa lagi?"
"Sakit sekali, Marc.." rengek Seohyun merangkak naik, semakin dekat dengan Marc.
Melihat Seohyun yang kesakitan membuat Marc tidak tega, ia mengangkat sebelah tangannya menyampirkan rambut Seohyun yang telah menutupi sebagian wajah cantiknya. Jika seperti ini terus, mustahil bagi Seohyun bisa melakukan aktifitasnya besok hari dengan tubuh fit. Marc harus melakukan sesuatu.
"Biasanya apa kau lakukan saat merasakan nyeri dihari pertamamu.." tanya Marc
"Harusnya aku menyediakan pil penghilang rasa sakit didalam tasku tapi aku meninggalkannya diasrama.." jawab Seohyun lemah.
Marc meraih smartphone nya dibawa bantal, mengusap untuk membuka lookscreen nya sebelum mencari nomor didalam kontak yang ia butuhkan dan setelah menemukannya, tanpa berpikir panjang lagi Marc menelpon orang tersebut, tidak peduli jika telah dengan lancang menganggu waktu istirahat seseorang karena menelpon diwaktu yang sudah hampir pagi.
"Ada apa?" tanya seseorang diseberang sana malas. Ia baru menjawab setelah panggilan ketiga Marc.
"Dimana Tiffany? aku perlu bicara dengannya sekarang juga!!" ucap Marc to the point.
"Marc, apa kau tau ini jam berapa hah.." balas seseorang itu lagi. "Lagipula siapa yang masih terjaga di jam seperti ini.." lanjutnya kesal.
"Aku tidak peduli, Andrew, sekarang bangunkan Tiffany! Aku tau dia sedang bersamamu saat ini.." desak Marc.
Tidak terdengar balasan apapun dari Andrew selama beberapa saat tapi Marc tau pria itu tengah berusaha membangunkan kekasihnya dan jika ada yang bertanya dari mana Marc tau, maka jawabannya adalah Marc mengetahui segala hal yang berhubungan dengan Seohyun sekecil apapun hal itu.
"Marc, ada apa mencariku.." suara serak wanita menyapa pendengaran Marc.
"Aku hanya ingin mengatakan bahwa untuk besok mungkin Seohyun tidak akan menjadi partner mu, ia tidak akan ikut syuting.." jelas Marc memandang Seohyun dipangkuannya.
"Kenapa mendadak, Marc, jangan bilang kalau kau ingin mengurungnya lagi? Astaga Marcuss Cho, kali ini aku akan meminta bantuan Andrew untuk menggerebek mansion mu jika Seohyun tidak kau kembalikan besok.." amuk Tiffany
"Tidak seperti itu, fany, dia sedang dalam kondisi kurang baik untuk melakukan aktifitas outdoor kare-"
"Seohyun kenapa, apa dia sakit? Yaa, Marcuss Cho!! Apa yang sudah kau lakukan padanya.." cerocos Tiffany berapi-api memotong ucapan Marcuss.
"Apa para wanita selalu seperti ini, menyalahkan kaum pria tanpa mendengar penjelasan mereka lebih dulu? Aku bahkan belum menyelesaikan ucapanku, Tiffany Choi.." desis Marcuss terbawa emosi membuat Tiffany terdiam. "Dia sedang sakit, hari pertama kedatangan tamu bulanan.." sambung Marc menjelaskan.
"Oh.." balas Tiffany seadanya.
"Hanya Oh?" ulang Marc. Tujuannya menelpon Tiffany tidak hanya mengatakan Seohyun akan absen besok hari tapi ia juga ingin meminta bantuan Tiffany untuk mengatasi masalah Seohyun karena mereka sama-sama seorang wanita, so pasti hanya mereka sajalah yang saling mengerti tentang yang satu itu.
"Apa dia sudah meminum obatnya.." Tiffany bertanya.
"Itulah masalahnya, ia meninggalkannya di asrama, aku tidak akan mungkin mencarimu jika dia telah mengonsumsi obat penghilang nyeri.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...