Sebuah kebenaran

2.3K 345 45
                                    

Ini salah. Seohyun berulang kali menekankan kata itu dalam benaknya akan tetapi ia tidak dapat berbuat apapun untuk menghentikan semua yang terjadi malam ini. Nyatanya ia malah membiarkan Marc membawanya pergi sesaat setelah berhasil mengelabui kakak lelakinya.

"Marc.." panggil Seohyun menatap Marc yang sedang menyentir disampingnya. Kini keduanya tengah berada dalam mobil dang tengah dalam perjalanan melarikan diri dari Changmin.

"Uhm.." gumam Marc merespond tanpa melepas pandangannya dari jalanan yang ada didepan.

"Aku mau pulang saja, Marc.." ucap Seohyun hati-hati, bukan karena takut, hanya saja ia tidak yakin dengan apa yanh ia inginkan sebenarnya.

Marc tidak menjawab, pria itu hanya diam saja dan terlihat seperti tidak ada niatan untuk menanggapi permintaan Seohyun barusan.

"Marc..." panggil Seohyun merasa frustasi. "Ini salah, Marc, kakakku pasti tidak membiarkan kita begitu saja, sesaat setelah ia tau maka ia akan segera menyusul kita dimansion.." lanjut Seohyun mencoba membuat Marc mengerti.

"Kau tidak perlu khawatir, Sayang, karena kita tidak pulang ke mansion jadi kakakmu hanya sia-sia jika mencarimu disana.."

"Lalu kemana tujuan kita sekarang?"

"Kita akan tinggal di apartementku untuk sementara waktu.." sebelah tangan Marc terulur menyentuh pipi Seohyun. "Kau memutuskan untuk ikut bersamaku, itu tandanya kau percaya padaku, Hyun, apalagi yang kau ragukan uhm?" tangan Marc yang berada dipipi Seohyun mulai turun meraih pergelangan tangan Seohyun lalu mengecupnya lembut sembari menatap serius manik mata Seohyun sesekali.

Seakan tersihir oleh tatapan singkat Marc. Seohyun mengeleng lemah. "Tapi bagaimana jika kakakku berhasil menemukan keberadaan kita?" tanya Seohyun masih belum puas.

"Aku bisa memastikan kakakmu tidak dapat menemukan kita kali ini, kau percaya padaku 'kan, Hyun?"

Seohyun memandangi jalanan didepan. Terlihat berpikir sejenak sebelum mengangguk. "Aku percaya.." jawab Seohyun kemudian.

"Terima kasih, Hyun.." senyum Marc semakin mempererat tautan tangannya dktangan Seohyun. Tidak ingin melepasnya meskipun hanya sedetik saja.

Drrrtttt

Ponsel yang ada dalam genggaman tangan Seohyun yang lain bergetar hebat pertanda ada panggilan masuk yang menuntut untuk dijawab sang pemilik. Jantung Seohyun berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya saat melihat nama pemanggilnya saat ini..

Kakaknya...

Belum sempat Seohyun menggeser layar. Ponsel pintarnya telah direbut seseorang disampingnya. Marc tanpa membuang waktu lagi melempar keluar ponsel Seohyun ketika mobil mereka melewati jembatan dan membuat ponsel itu melayang bebas diudara sebelum jatuh dijalan raya dan hancur berkeping-keping disambar truk yang lalu lalang.

"Marc, apa yang kau lakukan.."

"Kakakmu akan melacak keberadaan kita jika sampai kau mengangkatnya sedetik saja, Hyun. Tidak, kali ini akulah yang berkuasa disini. Dia hanya bisa menemukanmu atas ijin dariku.." seru Marc penuh penekanan..

Sementara itu...

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi ..."

"Shit!!!" desis Changmin membanting ponselnya asal kesembarang arah. Ia begitu marah ketika mengetahui Seohyun tidak ada dimanapun didalam gedung pencakar langit tersebut. Ia telah mengerahkan seluruh bawahannya untuk mencari Seohyun tapi hasilnya selalu saja nihil. Adiknya itu tidak lagi berada disana.

Hal itu pun diperkuat dengan rekaman cctv. Changmin dengan jelas menangkap Seohyun dibawa pergi oleh Marc didepan mata kepalanya sendiri. Sial!! Sekali lagi ia dibodohi oleh Marc.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang