Gelisah

2.5K 332 39
                                    

mianhae atas keterlambatan update..

----××××----

Entah sudah berapa kali Seohyun menekan layar merah pada ponselnya, tak terhitung berapa kali pula ia menghubungi Donghae,kekasihnya karna sejak ponselnya dibanting oleh Marc. Seohyun jadi tidak bisa menghubungi Donghae karena segala aktifitasnya lebih terbatas. Dan kali ini ia mendapatkan kesempatan itu dengan meminta bantuan Tiffany agar membantunya. Hampir sebulan lamanya menghilang dan tidak memberi kabar. Seohyun benar-benar khawatir, ia takut Donghae marah dan tidak mau bicara lagi dengannya, pacar mana yang tidak akan marah jika sebulan tidak ada kabar sama sekali, apalagi Seohyun tau kebiasaan pria itu ketika sedang bertengkar, Donghae akan menjauh dan Seohyun lah yang harus mengalah agar hubungan keduanya tetap lanjut.

Seohyun terdiam cukup lama, kini ia sedang ada dibackstage menunggu giliran syuting. Seohyun mengigit bibir bawahnya kesal. Ia harus berpikir sesuatu, ia tidak bisa membiarkan hubungannya break seperti ini. Seohyun sangat mencintai Donghae, ia tidak bisa membayangkan hidup tanpa pria yang telah menemaninya selama enam tahun lamanya..

"Marsha.." panggil Tiffany menghampiri Seohyun yang terlihat gelisah. Seohyun menghela nafas lalu menyimpan kembali ponselnya. Jika Tiffany memanggil nama baratnya, itu tandanyaTiffany sedang tersorot kamera dan selama beberapa hari ini mereka telah memperlihatkan kedekatan yang nyatanya disukai oleh fans keduanya.

Seohyun tersenyum melambai ke arah kamera. Tiffany berdiri disampingnya membicarakan sesuatu yang tidak dipahami oleh Seohyun.

"Ini sulit, konsepnya animal, wow, apa aku harus menjadi tiger, rabbit atau apa?" kekeh Tiffany menyenggol lengan Seohyun. "Seohyun, untuk konsep kali ini kita berdua satu team, apa kau siap melawan saingan kita di team lain." tanya Tiffany dibalas senyum paksa oleh Seohyun.

"Tentu, mari kita taklukan dunia.." kekeh Seohyun.

Kamera dihadapan keduanya perlahan-lahan mundur meninggalkan Tiffany dan Seohyun menuju peserta lainnya. Setelah memastikan tidak ada kamera lagi, Tiffany mengalihkan tatapannya pada Seohyun. Ia tau sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.

"Ada apa lagi, Apa yang Marc lakukan kali ini.?"

Seohyun menggeleng lemah. Apa ia harus menceritakannya pada Tiffany? Ia butuh seseorang untuk berbagi saat ini. "Marc tidak melakukan hal yang buruk, kami hanya tidur bersama, aku hanya khawatir dengan pacarku diseoul, Unnie, aku tidak bisa menghubunginya." keluh Seohyun menceritakan kegelisahannya.

"Kenapa, apa sebelumnya kalian bertengkar? Atau dia tau tentang Marc.."

"Tidak, dia tidak tau sama sekali. Sejak Marc menculikku waktu itu dan membuat ponselku rusak, aku jadi tidak bisa menghubunginya.."

Tiffany mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Coba hubungi kerabatmu yang dekat dengan pacarmu, mungkin dia bisa membantu mengatasi masalah ini.." usul Tiffany berhasil membuat kedua mata Seohyun berbinar senang. Kenapa dia tidak berpikir sampai disana..

"Unnie, aku menyayangimu.." gemas Seohyun memeluk tiffany erat. "Thanks, aku bahkan tidak berpikir sejauh itu.." lanjutnya melepas pelukan Tiffany dan berjalan menjauh dari sana, mencari tempat yang sepi untuk menghubungi seseorang yang bisa membantunya kali ini.

----

Yoona memandang layar ponselnya yang terus menerus berkedip, menampilkan satu nama yang paling ingin ia hindari dalam hidupnya. Yoona berdecih saat ponselnya berhenti lalu kembali menyala beberapa detik kemudian. Yoona tidak peduli, ia tidak akan mengangkat panggilan itu. Seohyun pasti ingin menanyakan Donghae padanya, cih! Tidak bisa, ia sudah susah payah mendapatkan Donghae dan membujuk pria itu untuk memutuskan segala hubungan dengan Seohyun yang menghilang dan tidak pernah menghubunginya lalu sekarang wanita itu ingin kembali menjadi perusak. Yoona tidak akan tinggal diam.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang