Seohyun dan Marc, dua anak manusia adalah dua pribadi yang bertolak belakang hingga sulit rasanya disatukan. Marc adalah seorang pria arogan, berhati iblis dimata Seohyun sedangkan dimata Marc, Seohyun adalah type gadis yang ingin ia taklukkan dengan cara apapun. Pada awalnya ia menginginkan gadis itu menyerah dengan caranya sendiri, namun seiring berjalan waktu, kebutuhan itu lenyap, ia merasa tidak butuh apapun lagi, yang penting Seohyun ada di tempat yang bisa ia jangkau, itu saja cukup..
"Ada apa denganmu, Marc? Kau tidak seperti biasanya..." tanya Max memandang sahabat karibnya yang sedang tersenyum menatap layar ponselnya dimana terpampang jelas wajah polos teman tidurnya yang ia ambil secara diam-diam ketika Seohyun terlelap. Menurutnya itu sangat lucu dan menggemaskan.
Marc mendongak, menggeleng lalu menjawab. "Tidak ada.." senyum diwajah tampannya hilang berganti dengan raut wajah serius seraya menyembunyikan ponselnya sebelum Max mencecar nya lagi dengan berbagai pertanyaan.
"Belakangan ini kau sering tersenyum tanpa sebab, itu membuat ku khawatir, brother.."
"Sejak kapan kau khawatir padaku, cih!!" desis Marc.
"Terserah katamu, yang jelas sebagai sahabat baik aku takut kau menjadi gila karena jika itu terjadi bagaimana dengan nasib perusahaanmu dan kerja sama kita.." balas Max.
Dahi Marc berkerut. "Oh, jadi itu alasanmu, oke, akan kuingat.." ucapnya kemudian.
"Hahaa, aku bercanda, Marc, jangan dimasukan kedalam hati, itu berat.." kekeh Max.
"Ck!! Oh ya, bisakah ku menanyakan sesuatu padamu, aku ingin tau tentang seseorang.." tanya Marc tanpa keraguan sedikitpun.
Max mengernyit binggung, meski ia sendiri pun dilanda kebingungan, Max tetap mengangguk dan siap untuk menjawabnya jika hal tersebut memang penting.
"Aku ingin tau tentang adikmu.."
"Apa..."
"Aku hanya salah satu fansnya, jangan berpikir macam-macam.." bohong Marc tertawa kecil, dalam hati ia justru merutuki dirinya, jika Max tau sudah dipastikan dia akan digantung hidup-hidup..
"Justru karena kau mengidolakannya jadi aku khawatir, jangan kau pikir aku tidak tau apapun tentangmu, Marc, ini peringatan keras dariku.." ketus Max memperingatkan.
"Apa kau sedang berperan sebagai kakak lelaki yang posesif sekarang?" kekeh Marc.
"Bisa dikatakan seperti itu, aku tidak akan pernah mengijinkanmu mendekati adikku jika hanya ingin mempermainkannya seperti gadis yang ada dipostingan pribadimu waktu itu.." balas Max membuat Marc mengernyit heran. Astaga!! Marc benar-benar melupakan postingan tersebut.
"Apa kau mengenalnya?" tanya Marc waspada. Tidak! Jangan sampai Max mengenali adiknya lah yang ada dipostingannya waktu itu.
"Tidak!! Aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas tapi sepertinya aki mengenali postur tubuh gadis itu, siapa dia?" desaknya bertanya. Pasalnya hampir dua minggu lamanya Marc tidak merespons komentar pada instagram miliknya, mungkin karena pria itu memiliki jumlah pengikut yang banyak hingga untuk membalas satu komentar tidak penting sulit untuk dilakukan olehnya yang super sibuk.
"Kau akan tau nanti.."
"Apa dia salah satu dari koleksi gadismu? Jika ya, tumben sekali kau mau mempostingnya diakun pribadimu padahal selama ini kau tidak pernah mau mengotorinya dengan hal-hal tak penting." desak Max penasaran.
Marc diam-diam mengangguk menyadari hal tersebut. Ia juga sebenarnya tidak mengerti apa yang ingin ia lakukan saat bersama dengan Seohyun, gadis itu membuat Marc tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...