Maaf

2.8K 381 77
                                    


"Hyun," panggil Marc menyusul Seohyun diruang khusus sang pemilik restorant.

Seohyun yang sedang asik-asiknya mengobrol bersama istri Jonghyun mendongakkan kepala memandang Marc akan tetapi wajahnya berubah murung ketika melihat sosok kakak lelakinya yang ikutan muncul dari balik punggung Marc membuat senyum manis yang tadi menghiasi wajah cantiknya pudar.

"Hyunnie," lirih Changmin menatap Seohyun memelas. Betapa ia merindukan adiknya yang saat ini membuang muka tidak mau melihat kearahnya.

Seohyun berdiri dengan cepat saat menangkap pergerakan Changmin yang ingin mendekatinya berhasil membuat Max berhenti ditempat, tidak jadi melanjutkan langkah kakinya.

"Aku mau pulang," pinta Seohyun menatap Marc memohon pada pria itu sebelum mengalihkan kembali pandangannya pada istri Jonghyun untuk berpamitan, "terima kasih, Seungyeon,"

Seohyun berjalan melewati Changmin lalu berhenti tepat didepan Marc, "apa kau sudah merencanakan ini sebelumnya,?" tanya Seohyun lirih memandang kedalam mata Marc mencari jawaban. Marc menganggukan kepala perlahan, tak terlintas sedikitpun keraguan menanggapi pertanyaan Seohyun dengan sebuah kebenaran.

"Terima kasih," balas Seohyun kecewa, ia yang hendak pergi dari ruang tersebut buru-buru ditahan lengannya oleh Marc.

"Sayang, dengarkan aku dulu,"

"Jangan memanggilku seperti itu lagi," bentak Seohyun, "kau juga sama seperti mereka, sama-sama suka membohongiku," lanjut Seohyun.

Marc menggeleng cepat meraih pergelangan tangan Seohyun, "bukan seperti itu, Sayang, semua tindakan pasti ada alasannya, dan kakakmu juga punya alasan atas apa yang telah ia lakukan, dengarkan dia dulu," bujuk Marc.

"Hyunnie," panggil Changmin lagi mendekati Seohyun. Seohyun tidak menjawab, kedua matanya masih memandang lurus kedepan, kearah Marc yang tersenyum lembut dengan anggukan kepala seolah meyakinkan Seohyun bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, yang terpenting disini adalah mendengarkan penjelasan kakakmu terlebih dahulu, selebihnya semua terserah padamu mau memaafkannya atau tidak tapi bolehkah aku percaya bahwa kakakmu itu terlalu menyayangimu dan tidak mungkin baginya tega menyakitimu, Hyun,"

"Tapi dia sudah berbohong padaku, Marc," decit Seohyun.

"Untuk itu Sayang, dengarkan penjelasannya dulu," bujuk Marc sekali lagi menangkup kedua pipi Seohyun gemas, "aku berjanji tidak akan memaksamu lagi jika menurutmu kesalahannya tak termaafkan, bahkan aku menjamin dia tidak akan bisa menemuimu lagi, ini janji Marcuss Cho pada Shim Seohyun," sambung Marc.

"Tapi,"

Cupp

Satu kecupan manis mendarat dipelipis Seohyun berhasil membuat Seohyun terdiam, tidak dapat melanjutkan bantahan pada Marc. Seohyun mendengus sementara Marc menahan senyum.

"Aku akan menunggumu diluar, cobalah untuk mendengar dan memahami alasan kakakmu, Hyun, aku pergi," tutup Marc sekali lagi mendaratkan ciumannya dipuncak kepala Seohyun yang lebih pendek darinya sebelum melangkah keluar meninggalkan Changmin berdua dengan Seohyun karena istri Jonghyun sudah lebih dulu meninggalkan ruangan itu untuk tamu pentingnya malam ini.

"Hyunnie," panggil Changmin untuk yang kesekian. Seohyun mengalihkan tatapannya tidak mau membalas tatapan Changmin yang entah kapan sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Apa yang harus Oppa lakukan agar kau mau memaafkan Oppa-mu ini, Hyunnie," seru Changmin putus asa.

Seohyun tetap diam, tidak ada niatan sedikitpun menjawab perkataan kakaknya.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang