Changmin terdiam menatap layar tv yang menampilkan berita tentang adik tersayangnya yang sampai saat ini tidak mau bicara dengannya meski Changmin sudah berusaha menghubungi gadis itu. Changmin menjalankan tangan, mengacak surai hitamnya frustasi..
Ini tidak benar! Mengapa harus Marc, kenapa pria itu harus ada ditengah-tengah kerumitan masalah keluarganya. Changmin mungkin akan setuju jika itu pria lain tapi tidak dengan Marc, segala hal yang ada Marc begitu buruk dan Changmin tau akan hal itu. Kakak lelaki mana yang akan tega melihat sang adik tersayang jatuh ke tangan yang salah.
Akan tetapi, ada satu hal yang membuat Changmin semakin membenci segala fakta dan kebetulan yang ada. Marc bisa menjadi satu-satunya jalan untuk Seohyun dan dirinya mengambil kembali apa yang sudah direnggut dari mereka mengingat Marc terkait, pria itu pemilik saham tersebar perusahaan keluarga mereka. Changmin sebetulnya tidak mempermasalahkan masalah saham perusahaan keluarga Shim karena dia sudah memiliki perusahaan sendiri. Beberapa tahun yang lalu Changmin telah mencoba mandiri dengan membangun perusahaan pertambangan sendiri dan tidak bisa dipungkiri jika Marc ikut andil didalam kesuksesan yang terjadi pada Changmin hingga membuatnya menjadi bagian dari pengusaha muda sukses dan kaya raya.
Dengan begitu Changmin jadi merasa berhutang budi pada Marc, tapi ia juga tidak akan tinggal diam saja jika sudah menyangkut adiknya. Marc sialan! diantara jutaan gadis cantik diluar sana mengapa harus adiknya yang terjerat dalam kukungan seorang Marcuss Cho.
"Cobalah untuk menerima Marc, dia tidak seperti yang kau pikirkan, berilah Marc sebuah kesempatan, aku yakin dia telah berubah," nasihat Grace duduk disamping Changmin. Wanita cantik itu sengaja datang jauh-jauh demi menyusul Changmin setelah ia mengetahui semua yang terjadi pada persahabatan Marc dan Changmin yang hampir hancur karena keegoisan mereka masing-masing.
"Seorang Marc berubah, itu keajaiban namanya, Babe," desis Changmin tanpa menatap lawan biucaranya, "sekali brengsek tetaplah brengsek, aku tidak bisa menerima jika suatu saat nanti dia mencampakkan adikku setelah ia bosan dengan permainannya,"
"Astaga, Max, kau berpikir terlalu jauh, apa kau tidak melihat keseriusan Marc pada adikmu, apa perlu aku menjabarkan perubahan yang dilakukan oleh Marc yang membuktikan bahwa ia telah berubah karena telah jatuh cinta pada adikmu," bantah Grace berhasil menarik perhatian Changmin yang kini mengalihkan kearah Grace, menuntut jawaban.
"Marc tidak pernah mengenalkan kekasih maiananya ke publik, para wanita itu yang mengenalkan diri mereka sendiri sebagai wanita Marc sementara Marc, dia tampak tidak peduli dan apa yang kau lihat sekarang, Marc menyebut Seohyun sebagai wakilnya menghadiri pertemuan diamana hanya dihadiri para istri perjabat, secara langsung menunjukkan pada publik bahwa inilah pendampin hidupku, dia tunanganku, lalu apa yang kau ragukan lagi? Sebrengsek-brengseknya seorang pria dia tetap hanya akan jatuh pada satu wanita," jelas Grace panjang lebar.
"Itu saja belum cukup membuatku tenang, Babe, aku membutuhkan suatu yang akan membuat hatiku merasa tenang melepas Seohyun pada Marc," dengus Max terpejam, biar bagaimanapun Seohyun harus mendapatkan seorang pria baik. Dia tidak ingin adiknya terluka untuk yang kedua kalinya. Demi Tuhan! Max rasanya ingin membunuh Donghae waktu itu jika tidak dicegah oleh Grace yang datang menyusulnya.
"Semua terserah padamu, tapi satu hal, jika sampai pada akhirnya adikmu juga mencinta Marc, jangan pernah melarang mereka menemukan kebahagiaan. Kali ini, untuk pertama kali aku melihat pancaran kebahagiaan dimata Marc, selama mengenalnya aku tidak pernah melihat Marc seserius ini, cuma adikmu yang bisa menjungkirbalikkan kehidupan Marc yang sebelumnya dikelilingi kegelapan,"
----
Seohyun merengangkan otot tubuhnya yang kaku, hari ini cukup melelahkan bagi Seohyun yang baru saja menyelesaikan serangkaian pertemuan penting atas permintaan Marc. Matanya sesekali terpejam lalu terbuka lagi membuktikan betapa lelah dan mengantuk dirinya saat ini. Ah, Seohyun merindukan kasur empuk yang ada di penthouse Marc sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...