Mobil mewah keluaran terbaru, limited edition yang hanya dimilki oleh dua orang didunia terlihat memasuki sebuah mansion megah yang letaknya jauh dari pusat kota sebelum berhenti didepan puluhan penjaga dan pelayan yang sudah menunggu kepulangannya sejak pintu gerbang dibukakan.
Marc keluar dari mobil dan langsung disambut beberapa pelayannya. Marc melangkah menuju bagian kursi penumpang dibelakangnya, menunduk sebentar sebelum keluar bersama Seohyun dalam rengkuhannya yang sukses membuat beberapa pasang mata disana terbelalak tidak percaya, tuan muda mereka yang terkesan dingin dan tak pernah mengundang wanitanya kedalam mansion itu hari ini malah membawa pulang bahkan mengendong wanita itu, ini adalah keajaiban dunia.
"Tuan.." sambut seorang wanita tua, kepala asisten rumah tangga Marc.
"Perintahkan semua orang disini untuk memperketat penjagaan mereka mulai malam ini dan mulai sekarang,siapapun yang ingin pergi harus ada ini dariku.." titah Marc.
Kepala asisten mansion itu mengenyit binggung tapi tetap menjawab untuk menyanggupinya meski berbagai pertanyaan telah bersarang dikepalanya kini tentang wanita yang dibawa masuk tuannya dan peraturan baru mereka yang tidak seperti biasa.
****
Seohyun mengeliat pelan dan terbangun sambil memegangi kepalanya yang sakit seperti baru dijatuhi beban berat. Kedua mata hazelnya terbuka perlahan melihat kesekeliling dan berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang ada. Seohyun benar-benar kehilangan kesadarannya semalam, ia bahkan tidak tau siapa yang menolong mereka kembali ke asrama.
Asrama!! Seohyun tersentak, kesadaran mulai mengambil alih dirinya ketika menyadari sesuatu yang terpampang jelas disekitarnya...Ini bukan asrama, bukan pula kamarnya..
Ia berada di sebuah tempat yang sangat luas, sebuah kamar namun luasnya mirip seperti ruang tamu yang ada diasrama. Oh astaga, Seohyun yakin ia melewati sesuatu yang penting semalam tapi apa, apa yang terjadi. Seohyun berusaha untuk mengingat namun itu hanya membuat kepalanya semakin sakit..
"Sudah bangun rupanya.."
Seohyun tersentak lagi dan mendongak ke asal suara bass itu berasal. jantungnya berdetak lebih cepat, sosok yang ada dihadapannya adalah alasan lain mengapa dia begitu terlihat ketakutan. Seohyun menelan ludah susah payah.
"Apa yang kau lakukan.." Seohyun merutuki suara yang ia keluarkan. Lelaki itu pasti berpikir sudah berada diatas angin saat ini. Kesadaran kembali menampar Seohyun yang buru-buru mengecek pakaiaannya semalam sebelum bernafas lega karena tidak ada yang kurang disana. Oke, Seohyun harus meminta maaf jika ia mau selamat meski pada dasarnya ia tidak sepenuhnya salah
"Uhm, aku mau minta maaf.. Aku tau bahwa tindakan ku kemarin sudah kelewatan, aku akan menganti uang yang ku curi darimu.." Seohyun beranjak bangun mencari tas kecilnya yang selalu menyimpan cek kosong dari kakaknya.
Marc memperhatikan Seohyun dari tempatnya berdiri. Dan saat wanita itu menemukan benda yang ia cari, Marc kehilangan kesabarannya, lelaki itu berjalan cepat mendekati Seohyun kemudian menarik lengannya kasar dan menatap Seohyun tajam.
"Kau pikir bisa semudah itu meminta maaf padaku, uhm, tidak semudah itu, cantik, kau harusnya mencari tau dulu siapa korbanmu sebelum memutuskan untuk bermain-main.." desis Marc.
"Aku sudah memberanikan diriku untuk meminta maaf, tuan, dan kalau kau tidak mau memaafkanku, itu urusanmu, tapi aku akan tetap menganti kerugianmu.."
Seohyun menyentak cengkraman tangan Marc pada lengannya. Sejujurnya ia begitu takut melihat pria dihadapannya, tatapan mata tajam dan aura hitam itu membuat tubuh Seohyun merinding. Setelah menemukan cek kosongnya, tangan Seohyun menuliskan jumlah kerugian, tidak lupa juga ia melebihkan nominalnya sebagai ganti kerugian pria dihadapannya. Sungguh, Seohyun sangat berharap sehabis ini pria itu tidak akan meneror hidupnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...