Kesepakatan

2.1K 307 33
                                    

Marc terbangun dari tidurnya dan merasa lebih segar. Ini adalah pertama kali baginya bisa tidur dengan nyenyak setelah kejadian mengerikan beberapa tahun yang lalu dan membuat segala mimpi buruk menghantui alam bawah sadarnya. Marc memegangi kepalanya. Dia tidak lagi merasakan sakit sehabis bangun dari tidur singkat yang sangat berpengaruh juga pada emosinya selama ini. Tapi tunggu!! Hal apa yang berhasil membuatnya bisa seperti ini. 

"Ugh.." lenguh seseorang yang tidur disampingnya. Marc menunduk menatap gadis yang tengah memeluk tubuhnya dengan mata terpejam, masih tidur. 

Gadis ini lagi!! 

Untuk kesekian kalinya Marc merasa begitu aneh pada dirinya. Seharusnya ia pergi semalam tapi rasa lelahnya malah membuat dirinya ikut bergabung bersama Seohyun dan lebih parah lagi, gadis itu sama sekali tidak sadar sampai detik ini. Sungguh suatu keajaiban.. 

Pikiran Mark kembali melayang pada kejadian beberapa waktu yang lalu dimana ia membenci gadis yang tengah memeluknya erat. Ia bisa tidur dalam jangka waktu yang panjang. Itu tidak mungkin karena obat tidur. Marc sudah pernah mencoba dan itu tidak membawa pengaruh apapun tapi Seohyun datang dan membuat segalanya tampak mudah. 

"Eugh.." lenguhan panjang Seohyun kembali menyadarkan Marc yang terduduk di sofa kamar Seohyun. Lelaki itu melirik jam tangannya. Waktu sudah menujukkan pukul 8 pagi dan Marc harus segera pergi kekantornya..

Perlahan Marc melepas tautan tangan Seohyun lalu bergerak dengan hati-hati agar tidak membangunkan Seohyun. Dan berhasil, gadis itu tidak menunjukkan tanda akan bangun ketika Marc beranjak keluar dari kamarnya. 

Marc memandang Seohyun kembali, ia benar-benar merasa takjub, bagaimana bisa seseorang tidur seperti otang mati. Jadi, selama ini yang ditampilkan pada layar kaca semuanya benar? gadis ini tidak mengada-ngada untuk menarik simpati dengan julukan Putrinya.

Marc tersenyum, ia idak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Marc mengeluarkan smarphone nya kemudian mengabadikan wajah cantik Seohyun yang sedang terlelap sebelum keluar dan kembali ke kamarnya untuk bersiap.. 

****

Seoul, Korea Selatan... 

Hampir sebulan lamanya Seohyun tidak memberi kabar membuat pria bernama Donghae melampiaskan rasa frustasinya dengan menghabiskan setiap malamnya setelah pulang kerja di club yang menjadi tempat favorite nya dengan Seohyun. Donghae begitu gelisah, pikiran buruk mulai merasuki pikirannya ketika tidak mendapat kabar apapun tentan Seohyun. Biasanya gadis pujaan hatinya selalu memberi kabar padanya, menyemangati dirinya tanpa henti tapi kini gadisnya justru menghilang bagai ditelan bumi. 

"Yoon, dia pergi kemana sebenarnya, kau tau, aku begitu merindukannya.." racau Donghae. 

Yoona, gadis yang menemani dirinya selama ini hanya diam tanpa menjawab Donghae yang selalu bertanya tentang Seohyun, memikirkan gadis manja itu terus menerus. Yoona mendesis tidak suka, mengapa Seohyun selalu menjadi dunia setiap orang seolah gadis itu adalah oksigen orang-orang yang ada didekatnya membuat siapapun tidak bisa hidup dengan tenang jika tidak ada dia. 

Sial.. 

Yoona benci fakta bahwa ia kalah banyak dari Seohyun. Adik tirinya itu selalu menjadi nomor satu sedangkan dirinya hanya bisa menjadi bayangan Seohyun yang tak berarti apapun, bahkan Shim Changmin sangat membenci kehadiran dirinya ditengah keluarga padahal Yoona begitu mengharapkan sosok seorang kakak lelaki yang begitu menyayangi dan melindungi seperti Changmin kepada Seohyun. Yoona bahkan selalu berpikir dan bertanya, mengapa kehidupan gadis naif seperti Seohyun selalu sempurna seperti impiannya.. 

"Seohyun-ah.." gumam Donghae yang sudah teler diatas meja bar. Yoona menoleh, ia mendengus melihat Donghae. Selalu seperti ini akhir dari menemani pria galau seperti Donghae. 

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang