Marah

2.3K 324 32
                                    

Seohyun benar-benar marah, ia berulang kali mengacuhkan Marc yang terus mengajaknya bicara. Seohyun bahkan tidak mempedulikan teriakan Marc yang memanggilnya ketika ia ikut pulang bersama rombongan Tiffany dan yang lainnya dan membuat Marc menggeram kesal.

"Apa yang terjadi, Seohyun? Bukankah tadi kalian berdua baik-baik saja, kau bahkan menuruti Marc dan ikut ke lokasi bersamanya.." Tiffany bertanya saat Van berisikan lima finalis American Top model itu melaju dijalanan.

"Dia membuatku marah.." jawab Seohyun terdengar kesal.

Tiffany terkekeh, ia melirik kearah kaca belakang dan menemukan BMW milik Marc ikut melaju tepat dibelakang Van milik mereka. Tiffany menggeleng lemah, binggung dengan jalan pikir kedua anak manusia berbeda sifat dan karakter itu memilih untuk diam saja sementara Seohyun, ia terus menghubungi Donghae kembali namun pria itu tidak mau mengangkatnya sama sekali.

"Ini semua gara-gara Marc, si bodoh itu selalu mengacaukan segalanya.." omel Seohyun sangat pelan tapi masih dapat didengar oleh Tiffany yang langsung mengulum senyum manisnya merasa lucu.

Sesampainya diasrama. Seohyun bergegas pergi ke kamar yang kini ia tempati sendiri dan mulai menganti pakaiannya dengan cepat. Ia sangat yakin kalau Marc akan menjemputnya lebih awal hari ini mengingat jadwal mereka berakhir lebih cepat, so, ia harus segera pergi melarikan diri, ia tidak mau bertemu dengan Marc. Persetan dengan janji yang sudah ia sepakati bersama pria arogan yang selalu bertingkah sesuka hatinya itu.

"Kau mau kemana?" tanya Tiffany yang baru saja memasuki kamar Seohyun dan melihat gadis itu telah rapi dengan pakaian lain. Jika biasanya Seohyun akan tidur sambil menunggu dijemput tapi kini berbeda, gadis itu justru terlihat lebih modis seperti akan berpergian lagi.

Seohyun yang sedang memoleskan lipstik dibibir tipisnya menoleh kearah pintu. "Hang out, aku bosan dikurung terus, kalau tidak diasrama yah dimansion Marc, aku butuh hiburan, Unnie." jelas Seohyun kembali menghadap kaca besar sambil memperbaiki lipstik bewarna merah disudut bibirnya, mengecapnya sekali lagi sebelum tersenyum puas melihat hasilnya.

Tiffany mengangguk. Ia kemudian teringat akan sesuatu yang mungkin dilupakan oleh Seohyun.

"Kau akan pergi dengan siapa, ini sudah sore, Seohyun, pasti sebentar lagi Marc akan datang menjemputmu.." balas Tiffany mengingatkan.

Raut wajah Seohyun berubah. Mood nya berubah buruk begitu mendengar nama Marc disebut.

"Maka dari itu aku pikir ide yang bagus jika pergi ke club, aku mau melarikan diri sebentar saja dari Marc. Dan disana adalah surga yang kubutuhkan saat ini.."

"Marc akan marah besar jika dia sampai tau.." kekeh Tiffany.

"Aku tidak peduli, Unnie, aku juga bukan istrinya, kan? Dia tidak bisa mengaturku seenaknya, aku akan tetap pergi, titik.." Seohyun mengangkat bahu, tidak peduli.

"Dengan pakaian seperti itu? Jujur saja, pakaian dan make up yang kau gunakan tidak sesuai, Seohyun.." Tiffany berkomentar setelah melihat penampilan Seohyun dari atas hingga ke bawah. Menurut Tiffany, dandanan Seohyun tidak cocok untuk pergi ke club, ia malah terlihat seperti akan berpergian keluar dimusim dingin dengan blazer hitam yang ia kenakan..

Seohyun terkekeh. Tiffany hanya tidak tau apa yang ada dibalik blazer yang ia kenakan.

"Unnie, kau akan menarik ucapanmu setelah melihat ini.."

Perlahan, Seohyun menarik tali yang melilit dibagian pinggang lalu membuka blazer yang ia kenakan didepan Tiffany hingga terpampanglah sebuah penampilan yang membuat Tiffany melongo, terlalu terkejut dengan penampilan Seohyun malam ini.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang