Jebakan

2.2K 314 29
                                    

Seohyun melangkah gontai bersama peserta lainnya yang tersisa. Clara telah keluar menyisahkan dirinya dan Devine dalam kelompok mereka karena sisanya hanya mendekati kelompok lain dengan maksud terselubung. Persaingan antara kelompok memang sudah terlihat dari awal Seohyun masuk dua belas besar. Ada beberapa bahkan merasa terancam dan tidak menyukai kehadirannya sebagai orang asia setelah gadis bernama Tifany yang memilih berdiri sendiri tanpa berniat mencari teman akrab. Gadis itu terlihat netral, tidak berpihak pada siapapun dan hebatnya dia bisa bertahan sampai sejauh ini..

Seohyun memasuki kamarnya, kini ia menjadi penghuni satu-satunya dikamar itu karena Clara, teman sekamarnya telah dieliminasi malam tadi. Seohyun duduk diatas ranjangnya, memandang tempat tidur Clara yang kosong sampai pintu kamar terbuka menampakkan sosok gadis cantik dengan senyuman menawan diambang pintu.

"Marsha..." panggil Tiffany memasuki kamar Seohyun tanpa menunggu ijin terlebih dahulu dari pemilik kamar.

Tiffany mengambil tempat disamping Seohyun, meraih tangan gadis itu lalu menggegamnya erat. "Jangan begini, Seohyun, kau terlalu menunjukkan kelemahanmu malam ini."tegur Tiffany.

Yeaa, Tiffany tidak memanggil Seohyun dengan nama amerikanya, ia merasa lebih nyaman memanggil Seohyun dengan nama koreannya tapi itu hanya ketika mereka sedang berduaan seperti ini. Tidak ada yang tau kedekatan kedua gadis itu selama ini selain mereka berdua sendiri, mereka memiliki rencana yang hanya diketahui oleh mereka.

"Clara teman terbaik, hanya ia yang bisa dipercaya, Unnie.." lirih Seohyun.

"Aku tau, Seohyun.." anggguk Tiffany. "Tapi besok kau harus menjalankan rencana kita,bukankah kau mendapat tiket emas untuk have fun bersama dua orang teman, jika Clara masih ada disini bersama kita aku yakin kau tidak akan ragu memilihnya, tapi untuk kali ini aku ingin kau mengajak seseorang untuk mengantikan posisi Clara.."

"Siapa.." tanya Seohyun mengalihkan pandangannya kearah Tiffany yang kini tersenyum penuh arti.

"Valerie.."

"Apa.. Tidak, dia akan menolaknya, aku yakin itu, Unnie.." Seohyun menggeleng keras. Yang benar saja, Valerie, gadis sok pintar dan berkuasa namun dramatis jika sudah berhadapan dengan camera. Type seperti Valerie sangat dijauhi olehnya.

"Tidak, Seohyun, dia akan menolak untuk hal lain, tapi tidak dengan yang satu ini, dia akan merasa orang paling bodoh yang pernah ada jika sampai dia mengutamakan ego nya, trust me." balas Tiffany percaya diri.

"Sebaiknya prediksi mu benar, Unnie, karena aku akan malu sekali jika dia menolaknya.." balas Seohyun pasrah.

****
Dikarenakan mendapat nilai paling tinggi dan pujian dari seluruh juri Seohyun diberi kesempatan, tiket bersenang-senang disalah satu Club ternama yang banyak mendapat kunjungan dari orang-orang penting. Dan karena Seohyun mendapatkan tiga tiket masuk maka dia harus menambah list satu orang lagi. Seohyun menarik nafas sebelum menjawab.

"Devine.." Devine tersenyum, ia sudah tau Seohyun akan memilihnya untuk bersenang-senang malam ini tapi tanpa Clara semuanya nampak hampa.

"Yang terakhir aku ingin.." Seohyun mengandung ucapannya dan menatap Tiffany diseberang sana, tersenyum manis meyakinkan Seohyun sekali lagi. Seohyun membuang nafas. "Valerie.." sambungnya mengalihkan pandangan kearah Valerie. Seperti dugaan Tiffany, gadis itu terlihat bagitu bahagia dan itu membuat Seohyun heran lalu kembali memandang Tiffany yang kini justru terkekeh melihatnya.

Tidak seperti biasanya. Valerie sombong akan bersikap seolah tidak peduli ketika orang lain menyebut namanya tapi kali ini gadis itu justru berteriak heboh seolah baru mendapatkan kesempatan emas keliling eropa.

"Marsha, kau tidak sedang sakit kan?" tanya Davine terkejut Seohyun memilih Valerie, satu-satunya peserta yang dengan sangat jelas menunjukkan ketidaksukaannya pada Seohyun.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang