Seohyun side..
Kata orang, sejauh apapun kita pergi, rumah akan selalu menjadi tempat ternyaman ketika kita pulang, tapi saat ini, detik ini, rumah masa kecilku justru menjadi neraka terbesar dalam hidupku. Dalam dua tahun berada dinegeri orang dan kembali ke seoul, semuanya berubah, tempat yang dulunya membuatku nyaman telah menjadi tempat awal segala kesedihanku berasal hingga membuatku tidak mau tinggal disana lagi.
Dua tahun bukan waktu yang singkat menurutku. Banyak hal yang kudapatkan selama berada dinegeri orang, belajar mengenai budaya mereka dan bertemu orang-orang baru. Satu tahun lamanya aku habiskan mengikuti salah satu acara Reality Show yang membawaku sampai sejauh ini. Menjadi runner up disana membuat banyak tawaran kontrak kerja datang silih berganti, dan aku cukup bangga akan hal itu.
Semua yang kudapatkan tidak gratis, ada banyak hal yang harus kulewati sebelum mencapai kesuksesan itu. Aku pernah terjebak dalam dunia malam yang telah mempertemukanku dengan seorang pria iblis berwujud malaikat. Satu-satunya pria yang mengubah, mengikatku erat hingga tak bisa terlepas dari dirinya.
Malam itu, aku dipertemukan lagi dengan iblis rupawan yang ku bodohi karena berpikir aku tidak akan bertemu dengan dirinya lagi, namun nyatanya, new york terlalu sempit hingga membawaku kembali bertemu dengannya dan membuatku harus membayar semua perbuatanku..
Terkutuklah pecetus ide yang membuatku menghabiskan waktu disebuah club malam bersama Valerie dan Devine hingga harus dijebak oleh pria yang pernah ku bodohi dan berakhir dibawa pergi lalu disekap selama beberapa bulan dimansion miliknya.
"Seohyun..."
Aku tersentak dari lamunanku, keningku berkerut menatap Sooyoung. Wajahnya terlihat kesal membuatku ingin tertawa ditengah kesedihan yang kurasakan. Sooyoung dan Krystal. Mereka berdua yang terbaik yang kumiliki sekarang.
"Diluar ada banyak mobil, aku curiga, jangan-jangan kamu buronan yang kabur ke Negara sendiri, ayo mengaku?"
Buronan, apa maksudnya..
"Sembarangan mulutnya yah, siapa yang buronan, Soo, orang cantik masa iya jadi buronan, tega ah." keluhku. Sejujurnya aku penasaran, siapa tamu yang datang, tidak mungkin keluargaku karena kedua temanku ini sudah mengenal seluk beluk sisilah keluargaku.
"Eigh, sana keluar, temui tamu itu.."
"Apakah masih ada yang mencariku..?"tanyaku masih enggan berdiri.
Brukkk
Pintu terbuka dengan cara yang tidak bersahabat sama sekali. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Krystal. Hanya mereka berdua perusak moment plus perusak properti rumah yang pernah kukenal didunia ini.
"Eh, Krys, plis, pintuku lebih mahal dari sepuluh koleksi sepatumu.." Krystal mencibir, langkah kaki beralaskan heels mahal bermerk itu mendekatiku, wajah cantiknya terlihat berbinar bahagia.
Bolehkah aku jujur kalau saat ini aku takut melihat reaksi berlebihan nya. Jika seperti ini, sesuatu diluar sana sudah pasti penyebab utama Krystal bersikap seperti ini.
"Dewi fortuna itu nyata.." teriaknya melompat girang, mataku memandang Sooyoung bertanya namun yang ditatap hanya mengedikkan bahu tak mengerti.
Puas memekik berteriak heboh sendiri, akhirnya Krystal terdiam, ia menarik nafas panjang sebelum mengatakan.
"Kau gadis paling beruntung, Seohyun."
"Putus Cinta, dikhianati keluarga sendiri kau sebut beruntung, lalu bagian tersialnya seperti apa, Krys.."
"Selalu ada hikmah disetiap kesedihan, aku percaya itu.." Krystal tertawa lalu melanjutkan. "Kenapa kau tidak cerita kalau yang menerorku itu Marcuss Cho, seorang miliuner tampan yang digilai banyak wanita diluar sana termasuk aku. Kalau tau begini mending dari kemarin saja aku memberitahu keberadaanmu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...