Seohyun bangun dari tidurnya. Ia merenggangkan tubuhnya lalu menatap jam dinding dikamarnya. Pukul 06.00 pagi. Seohyun tersenyum bahagia kemudian turun dari ranjangnya menuju kamar mandi sambil bersenandung kecil..
Hari ini adalah hari pertama dimana ia akan mendaftarkan dirinya disalah satu universitas terbaik yang ada dikota New York. Seohyun tidak akan melewatkan hari yang sudah sejak lama ia nanti-nantikan...
"Selamat pagi,"
Seohyun dengan senyum yang tidak pernah meninggalkan wajahnya menyapa Changmin lalu mencium kedua pipi kakak tersayangnya itu penuh Cinta. Changmin yang mendapatkan perlakuan manis dari adiknya ikut senang.
"Pagi juga, Bagaimana tidurmu, Sweetheart..?"
"Sangat nyenyak, aku bahkan tidak ingin beranjak dari tempat tidurku.," Changmin tersenyum mendengarnya.
"Kalau begitu ayo kita sarapan dulu setelah itu Oppa yang akan mengantarmu ke universitas barumu... "
Seohyun mengangguk senang, ia mengikuti langkah kaki Changmin yang menuntunnya duduk dimeja makan yang ada di samping tempat biasa ia duduk untuk sarapan pagi atau makan malam namun ada yang berbeda hari ini. Shim Changmin tidak lagi duduk sendiri. Ia ditemani seorang wanita cantik kesayangan dirinya juga ayahnya, semangatnya dan satu-satunya hidup yang ia miliki setelah kematian ibunya..
"Sudah selesai? " Seohyun meneguk sisa air minumnya sampai habis,mengangguk lucu sembari menepuk kecil perutnya yang sudah kenyang..
Changmin tersenyum. Ia melirik arloji ditangannya sekilas sebelum kembali menatap Seohyun yang juga tengah memperhatikannya..
"Ada apa,"
"Sayang, bisa kita berangkat sekarang? Oppa ada meeting dengan klien 10 menit lagi" Seohyun mengangguk, ia meraih tas dan mab berisikan file pentingnya lalu segera berlari mengekori Changmin yang sudah lebih dulu keluar dari rumah..
"Kalau begitu aku berangkat dengan supir saja," Seohyun tersenyum semanis mungkin namun kakak lelakinya malah menoleh padanya dan menggeleng cepat tanda bahwa ia menolak usulan tersebut.
"Supirmu sudah Oppa suruh berangkat duluan ke universitas barumu, dia akan menunggumu disana," Changmin menarik lengan Seohyun lalu beralih merangkul adiknya mesra.
"Klien Oppa adalah orang yang sangat dekat dengan Oppa, jadi dia tidak akan berkomentar apapun jika Oppa datang terlambat.." jelas Changmin kemudian.
"Baiklah,"
Cho Company
Sudah lebih dari setengah jam Marcuss menunggu Changmin diruang meeting namun pria itu tidak kunjung datang padahal keduanya berencana membahas kerjasama mereka untuk membangun resort sekaligus hotel berbintang lima di Seoul. Marcuss tidak akan main-main dengan proyek besar yang akan sangat menguntungkan ini. Ia sampai datang sendiri ke Seoul untuk melihat secara langsung lokasi strategis pembangunan hotel miliknya tersebut...
Tapi sekarang, orang yang akan ia ajak kerjasama belum menampakan Batang hidungnya sama sekali. Tidak biasanya Changmin terlambat dari janji temu mereka. Changmin selalu menjadi orang yang tepat waktu selama ini bahkan saat keduanya bersenang-senang didunia malam. Changmin selalu tiba duluan..
Pintu ruang meeting terbuka lebar lalu disusul kehadiran satu sosok yang telah ditunggu-tunggu oleh Marcuss sedari tadi. Marcuss masih tetap pada posisinya, duduk dikursi besar yang menghadap langsung kearah pintu masuk..
"Tumben kau telat, Max, apa kau bermain dulu sebelum kesini.." tanya Marcuss langsung saat Changmin duduk dihadapannya..
"Aku mengantar adikku dulu tadi.." jawab Changmin tenang. "Dan mengenai bermain yang kau maksud tadi kurasa aku akan fakum untuk batas waktu yang tidak menentu.." lanjutnya sukses mengerutkan keningnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
Hayran KurguBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...