Hamil

3.4K 418 82
                                    

Helaan nafas lelah terdengar dibalik punggung Max yang sedang berdiri tepat didepan pintu unit gawat darurat. Max membalikkan tubuh memandang sosok lelaki yang berkeringat dingin dibelakangnya. Kekesalan jelas terlihat dimata Max saat memandang lelaki tersebut.

"Apa yang sedang kau lakukan sebenarnya, Marc!!" teriak Max murka kepada Marc yang baru saja tiba.

Marc mendengus, "maafkan aku," desahnya, "bagaiamana keadaan istriku, apa yang terjadi padanya, mengapa dia bisa jatuh,?" cecar  Marc bertanya.

Max menghela nafas sejenak lalu membuangnya secara kasar, ia sangat marah jika megingat alasan dibalik semua yang terjadi pada Seohyun hari ini, "Seohyun tadi berkelahi dengan Yoona dan Yoona mendorongnya sampai membentur meja,"

"APA!!!" amuk Marc.

Pintu ruang gawat terbuka bersamaan dengan pekikan Marc membuat perhatian keduanya teralihkan menatap dokter lelaki berusia kira-kira hampir setengah abad memandang mereka,

"Suami Ny. Cho,"

"Saya suaminya, Dok, bagaimana keadaan istri saya," cecar Marc bertanya.

"Benturan pada perutnya cukup keras tapi syukurlah itu tidak berpengaruh pada janinnya, tapi saat ini lebih baik Ny.Cho dirawat disini agar kami dapat memantau perkembangan selanjutnya,"

Marc dan Max saling memandang bertanya, sama-sama tidak paham dengan maksud perkataan Dokter yang memeriksa keadaan Seohyun didalam sana sebelum pada akhirnya Marc tersadar dan demi menyakinkan dirinya sendiri ia lantas memandang dokter tersebut,

"tunggu, maksudnya istri saya hamil," tanya Marc.

Dokter tersebut mengangguk menjawabnya, "Ya, dan usia kandungannya sudah memasuki minggu ke enam, ku sarankan untuk lebih hati-hati lagi karena usia seperti ini rentan bagi ibu dan calon bayinya,"

"Jadi..," gumam Max dengan kedua mata membulat sempurna, "Shit, aku harus pulang kerumah sekarang," lanjut Max berbalik hendak pergi,

"Mau kemana kau,?" 

"Mencari Yoona!!"





----

Yoona mengeluarkan semua bajunya dari dalam lemari dan memasukkannya kedalam koper besar yang terbuka diatas ranjang dengan cepat. Sesekali matany melirik kearah pintu kamar yag terbuka takut-takut orang yang tidak ia harapkan kedatangannya akan muncul disana. Demi apapun Yoona takut dan ia rasa haru segera melarikan diri secepatnya dari sini.

"Yoona," panggil Nyonya Shim membuat Yoona terlonjak ditempatnya.Wanita itu menoleh memandang kearah pintu dan menemukan ibunya sedang berdiri disana, sedang menatap dirinya.

"Kau mau kemana,?" Tanya nyonya Shim berjalan mendekati Yoona.

"Aku harus pergi menjauh dari tempat ini, kalau tidak hidupku akan terancam, Eomma," panik Yoona melanjutkan mengepak bajunya. 

"Apa maksudmu,"

"Aku tidak dapat menjelaskannya sekarang, Eomma," balas Yoona menutup kopernya lalu mengangkatnya dan membawanya keluar.

Nyonya Shim mengikuti langkah kaki Yoona yang berjalan keluar sambil menarik koper besarnya sampai diluar rumah. Beruntung tuan Shim sedang tidak ada dirumah jadi tindakan Yoona saat ini tidak akan menimbulkan kecurigaan tuan Shim.

"Aku harus pergi sekarang, Eomma," pamit Yoona memeluk eommanya sejenak sebelum melenggang masuk kedalam mobil dan melaju meninggalkan halaman rumah keluarga Shim.

Selang beberapa waktu setelah kepergian Yoona. Sebuah mobil sport bewarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi. Shim Changmin atau Max keluar dari dalam mobilnya dan langsung melangkah masuk mengabaikan ibu tirinya yang bertanya padanya.

Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang