"Hey, tolong pergi darinya, aku lebih dulu mendapatkannya.." ujar pria bule yang tadi mengajak Seohyun menari dengan beraninya menantang Marcuss.Marcuss tak bergeming dari tempatnya tapi jika dilihat dari tatapan matanya yang tajam, tersirat seperti siap membunuh orang sudah pasti akan membuat siapapun disekelilingnya merinding. Pria bule bertubuh besar dihadapan Marc itu dengan cepat menyadarinya langsung bergerak mundur setelah ditarik secara paksa oleh teman pria nya yang lain.
"Tunggu!!" Seohyun tidak tinggal diam, ia ingin mengejar pria bule tampan incarannya tadi jika Marc tidak menahan lengannya dan mengurung tubuh ramping Seohyun dalam kungkungannya.
"Lepaskan aku!!" pekik Seohyun meronta. Ia memandang sekelilingnya yang sama sekali tidak peduli dan malah menganggap keduanya tidak ada disana. Dan tunggu!! Kemana Tiffany dan Yuri? Sejak kapan kedua gadis itu pergi dan meninggalkan dirinya menanggung semuanya sendiri. Sialan!!
"Kenapa kau bisa sampai disini dan bagaimana kau tau tempat ini hah.." desis Seohyun kasar.
"Tidak sulit menemukan gadis nakal yang sulit sekali dijinakkan sepertimu.."
"Apa kau bilang.." teriak Seohyun.
"Ku bilang ayo kita pulang sekarang!! Kau telah membuat hari ini terasa makin panjang.."
"Tidak mau!!" tolak Seohyun masih berusaha melepaskan diri dari Marc agar bisa segera kabur.
"Pulang sekarang.."
"Tidak!!"
"Aku memaksa, Seohyun atau kau mau tempat kecil ini ku tutup sekarang juga agar kau mau pulang bersamaku hah.."
"Kau selalu saja bertindak sesuka hatimu, dasar arogan, jelek.." Seohyun menarik nafas sejenak, mengontrol emosinya. "aku membencimu." Seohyun menghentak kakinya. Ia mencubit tangan Marc, membuat jeratan Marc terlepas darinya. Seohyun tidak melewatkan kesempatan itu untuk kabur dari sana tapi belum ada dua langkah. Marc kembali mendapatkannya lalu mengangkat tubuh Seohyun dan menaruhnya dipunggung seperti sedang menggendong karung beras.
"Yakk!! Turunkan aku, kau membuatku malu, dasar Marc bodoh!! Aku membencimu.."
"Tidak apa kau membenciku, aku akan tetap menyukaimu dan menjadikanmu tahananku. Mulai sekarang, jangan harap bisa pergi tanpa pengawasan ketat dariku.." ujar Marc sembari memukul pantat Seohyun membuat gadis itu semakin terbakar emosi.
"Marcuss Cho!!"
Marc membawa tubuh Seohyun keluar menuju tempat dimana mobil hitam Marc diparkir diluar area club. Ia lalu menurunkan tubuh Seohyun yang terus berteriak didepan pintu mobilnya.
"Hey, siapapun tolong, pria ini mau menculikku."
"Yaaa, oyy, tolong..."
"DIAM!!" bentak Marc berhasil membungkam mulut Seohyun.
"Lihat!! Dia membentakku.. Huaaa..." Seohyun merengek-rengek membuat keduanya menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu lalang.
"Masuk!!" titah Marc membuka pintu mobilnya. Ia dapat mencium bau alkohol dari tubuh gadis yang ada dihadapannya. Marc yakin, Seohyun sedang dalam keadaan mabuk.
"Tidak mau.." tolak Seohyun berpangku tangan, ia mengerucutkan bibirnya lucu.
"Kubilang masuk!!"
"Ku bilang tidak mau, apa kau tuli.." Seohyun mendongak menatap wajah Marc menantang.
"Seohyun!!" titah Marc dengan nada tak terbantahkan. "Jangan paksa aku melakukan hal diluar batas.." ancam Marc serius.
Seohyun yang mendengar nada bicara Marc langsung berbalik dan masuk kedalam mobil. Ia takut Marc menepati ucapannya jika ia menolak menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...