Seohyun sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Marc ketika suaminya itu datang memeluk tubuhnya secara tiba-tiba dari belakang membuat Seohyun terlonjak ditempatnya berdiri.
"Sampai kapan kau akan marah, Hyun?" bisik Marc menyandarkan kepala dibahu Seohyun, "kau sudah dua hari tidak mau bicara denganku, Hyun," lirihnya kini membenamkan wajahnya dibahu istrinya,
Ya... Terhitung dua hari lamanya Marc didiami istrinya sendiri. Berbagai macam cara Marc lakukan agar Seohyun mau bicara tapi wanita itu sama sekali tidak peduli dan sepenuhnya mengabaikan dirinya.
"Apa yang harus ku lakukan, Sayang,?"
Seohyun masih tetap diam, ia memilih menyibukkan diri dengan terus mengoles selai coklat diatas roti tawar lalu meletakkan dua piring berisikan omellet buatannya disamping gelas susu.
"Minggir!! Kau menghalangi jalanku," decak Seohyun mendorong tubuh Marc sambil berjalan memutari meja dan duduk berhadapan dengan Marc yang masih berdiri ditempatnya.
Seohyun menarik piring rotinya lalu duduk. Tanpa mempedulikan Marc ia memulai sarapannya sendiri.
"Astaga, Hyun, kau membuatku gila," seru Marc frustasi.
Marc mendekat, berlutut disamping Seohyun yang masih diam membisu. Marc kemudian menarik tangan istrinya dan menutun wanita itu agar berbalik menghadap kearahnya.
"Hyun..," gumam Marc terdengar frustasi. Ia tidak bisa diabaikan seperti ini oleh Seohyun. Itu menyiksa dirinya.
"Apa," ketus Seohyun membalas sembari menarik tangannya kembali.
"Hyun, astaga, apa lagi yang harus ku lakukan agar kau memaafkanku,"
"Tidak sulit, aku hanya meminta sebuah penjelasan mengenai keluargamu, itu saja," jawab Seohyun menatap kedalam mata Marc serius, "aku tidak suka kau berbohong padaku," lanjut Seohyun.
Marc terpejam. Ia tidak menyukai pembahasan apapun yang berhubungan dengan keluarganya.
"Ada hal yang bisa dengan mudah dijelaskan dan ada juga yang tidak, Hyun. Dan kisahku ada pada opsi kedua. Aku berencana tidak akan mengatakan hal itu padamu karena aku ingin melupakan semuanya, semuanya!!"
"Tapi kenapa,?"
"Sudah ku katakan, aku tidak ingin kita membahas tentang keluargaku dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengungkit tentang mereka lagi,"
"Mereka juga keluargamu. Didunia ini mungkin akan ada mantan istri juga mantan sahabat tapi tidak dengan keluarga, Marc," lembut Seohyun mencoba memancing Marc.
"Mana ada keluarga yang membuang keluarganya sendiri, itu bukan keluarga namanya," kesal Marc yang mulai terbawa emosi.
"Memangnya apa yang terjadi, kenapa mereka sampai membuangmu,?"
Marc tertegun ditempatnya berdiri saat ini karena merasa telah lepas kendali dan hampir mengatakan semuanya kepada Seohyun. Tidak, ia tak akan melemparkan diri lagi pada kesedihan akan masa lalunya yang pahit.
"Aku harus pergi," pamit Marc memilih menghindar.
"Tapi," Seohyun mencoba mencegah tapi Marc yang tidak mau terjerumus lagi mendekat lalu mencium pelipis Seohyun sebelum pergi. Kebiasaan baru Marc setelah keduanya resmi menjadi suami istri bahkan dalam keadaan marahan seperti kemarin Marc tidak melewatkan kebiasaan romantisnya tersebut.
"Apa kau tidak ingin sarapan dulu," tanya seohyun menahan lengan Marc.
Marc menggeleng, "aku akan makan dikantor saja," balas Marc lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster (Sudah Di BUKUKAN)
FanfictionBagaimana rasanya jika kesetiaan Dan persahabatan dibalas dengan pengkhianatan...