Jangan lupa vote, terus komen yang banyaaak:)
...
[6- Ganteng Tapi Songong!]
Dari semalam, aku jadi uring-uringan karena Valdy yang sangat-amat kaku itu. Untung aja aku sayang...
"Ngelamun aja, Love?"
Aku menatap Milo dengan tajam, "Apa lo? Mau cari ribut?!"
Milo mundur beberapa langkah, "Galak amat lo, lagi PMS ya?"
"Bukan urusan lo!" jawabku, lalu aku berpura-pura menyibukkan diri dengan membaca novel.
"Wah, bener-bener nih. Lagi PMS kan lo?"
"Emang kalo marah-marah musti PMS gitu?!" sahutku dengan mata nyalang.
Tanpa aba-aba, Milo duduk di sebelahku.
"Lo ngapain sih?"
"Duduk lah, masa tidur."
Aku berdecak, "Ya gue tau, maksud gue. Ngapain lo duduk disini?!"
"Mau nemenin lo, Marsha belom dateng kan?"
IDIH!
Siapa juga yang mau ditemenin sama dia?
"Gak perlu!" jawabku.
"Bentar dong, gue mau ngomong nih..."
"Ya ini kan udah ngomong," balasku ketus.
Milo berdeham pelan, "Lo mau nggak nanti anter gue ke ATM?"
Aku mengangkat alisku bingung, "Ngapain?"
"Ya mau transfer dong," jawabnya sambil senyum-senyum aneh.
Aku berdecak, "Ambil duit juga bisa."
"Tapi gue maunya transfer... Gimana dong?"
"Terus kenapa harus sama gue? Yang lain banyak kali," jawabku.
"Kan gue mau transfer hati gue buar lo," tukasnya dengan senyum maut.
Aku bergidik geli, "Gombalan lo nggak mempan ya sama gue!"
"Mau ya, Lov?" Milo mengedip.
"Nggak mau! Udah sana lo pergi!" aku mendorong tubuh Milo agar dia segera pergi dari kursi Marsha.
"Milo salah apa, Gusti?" tukasnya sambil memonyong-monyongkan mulutnya.
Playboy macam Milo itu, kalo dikasih kesempatan malah ngelunjak.
Kemungkinan pertama, dia bakal PDKT terus ninggalin gitu aja. Oke, kelihatannya itu terlalu berlebihan. Tapi memang begitu kan?
Kemungkinan kedua, dia cuma mau baperin cewek-cewek.
Dan seorang Ghina Andromeda Lovanka nggak akan baper, wahai mahluk berwujud susu Milo!
Kemungkinan ketiga, dia lagi kekurangan stok cewek untuk dimodusin.
Dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya.
"Yah, malah ngelamun. Ngelamunin gue ya? Awas suka."
Kok PD banget?
Aku meliriknya sinis lalu kembali membaca novelku.
"HA HA HA, seorang Milo dikacangin sama cewek, mamam lo!" seru Beni dari meja pojok.
"Kok lo kampret sih, Ben?" tanya Milo dengan senyum yang dibuat-buat.
"Najis, Beni digoda sama om Milo," celetuk Indra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milova
Teen Fiction"Biasanya tuh nggak begini. Biasanya lancar jaya, lah ini kok jadi deg-degan begini ya..." Milo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. "Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti. Jangan bertele-tele deh," tukasku kesal "Gue tuh mau nembak lo, tahu!" tuk...