31. Penuh Kejutan

6.7K 441 46
                                    

...

[31- Penuh Kejutan]

Mama masuk ke kamarku dan menarikku keluar.

"Apa sih, Ma?" tanyaku malas.

Pasalnya, aku belum mandi dan masih memakai baju tidur.

"Nih, Mil." Mama meninggalkanku berdua dengan Milo.

Milo terkekeh melihatku.

"Apa lo ketawa-ketawa!" ucapku sinis lalu megusap wajahku.

"Lucu banget, apa tuh ... olaf ya?" Milo terkekeh sambil menunjuk gambar olaf yang ada di baju tidurku.

 olaf ya?" Milo terkekeh sambil menunjuk gambar olaf yang ada di baju tidurku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mendengus kesal lalu memeluk tubuhku sendiri. "Gak usah ketawa-ketawa! Olaf itu keren tau!" protesku.

"Iya deh." Milo terkekeh lalu menyisir rambutnya dengan jari-jarinya.

"Sok ganteng," gumamku.

"Cepet mandi terus ganti baju sana! Abis itu ikut gue yuk."

"Kemana? Mager gue ... ah," jawabku lalu menguap.

Milo menarikku dan mendorongku ke kamar. "Sana cepetan."

Aku mendengus kesal sembari melangkah ke kamar.

Aku tidak rela melepaskan olaf!

Aku keluar dari kamarku sambil memasukkan ponsel ke dalam tasku.

"Mau kemana? Ngedate ya."

Aku memutar bola mataku. "Gimana, Ma? Tanya sendiri, jawab sendiri?"

"Ya kan akoh nebak."

"Hm serah deh," gumamku pelan.

"Dadah Lova sayangku!" Mama melambaikan tangannya, padahal aku belum mau pergi.

"Iya ... daaah, Mama."

"Ayo, Mil," ucapku sambil menatapnya datar.

Milo berdiri lalu berjalan keluar.

Aku membuka pintu mobil lalu langsung menyandarkan kepalaku malas.

"Kita mau kemana sih?" tanyaku pada Milo yang baru duduk.

"Seatbelt lo."

Aku mengernyit. "Gue nanya malah lo suruh pasang seatbelt," gumamku sambil memasang seatbelt.

Milo menjalankan mobilnya tanpa menjawab pertanyaanku.

Selalu begitu.

Aku mengeluarkan ponselku dari tas.

Baru beberapa detik membuka ponsel, aku langsung mendesah kesal.

"Kenapa?" tanya Milo tanpa mengalihkan pandangannya.

MilovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang