...
[28- Bahagia]
"Napa lo? Seneng banget kayaknya?"
Aku tersenyum lagi tanpa menjawab pertanyaan Marsha. Aku memang sengaja ingin membuatnya kepo.
"Tiati lo kesambet."
Aku mendelik sebal. "Lo mau tau nggak?"
"Enggak," jawab Marsha santai.
"Dih, ya udah..." Aku mengeluarkan ponselku dari saku dan berniat memainkannya, tapi Marsha langsung menurunkan ponselku lagi.
"Apa?" tanyaku.
"Judes banget. Cepetan cerita lah, tanggung jawab lo udah bikin gue kepo."
Aku memutar bola mataku lalu mulai menceritakan kelakuan Milo kemarin malam.
"Bisa romantis juga tuh cowok?" Marsha menanggapi.
"Kalo nggak romantis, mana bisa jadi player?"
Marsha terkekeh.
มล
Aku memberikan helmku pada Milo dan berjalan mendahuluinya.
"Bagus ya, ninggalin."
Aku terkekeh.
Aku berbicara pada petugasnya lalu mulai memesan. "Gelato yang greentea satu. Terus..."
Aku menatap Milo yang sedang melihat-lihat rasa gelato.
"Mil, lo sukanya rasa apa?"
"Terserah lo aja deh," jawab Milo.
Aku mendengus kesal. "Seriusan rasa apa? Gue kan nggak tau lo sukanya apa," tukasku.
"Gue?" tanya Milo sambil mengangkat alisnya.
"Iyalah! Masa gue nanya ke es krimnya!" jawabku gemas.
Milo mengunci tatapanku dan tersenyum. "Gue ... sukanya lo."
Lagi-lagi rasa hangat kembali menjalari tubuhku.
Aku buru-buru mengalihkan pandanganku dan memesan gelato cokelat untuk Milo.
"Nih." Aku menyerahkan cup gelato miliknya.
"Makasih."
Milo menoel pipiku. "Kok diem aja?"
"Apa sih? Enggak kok," jawabku sambil memasukkan sesendok gelato ke dalam mulutku.
มล
"Kok boneka kamu nambah banyak?"
Aku mengalihkan pandanganku ke arah Mama yang sedang menatap dua boneka dari Milo.
"Iya, dikasih," jawabku seadanya. Lalu kembali menatap layar ponselku.
"Ini bunga juga dikasih?"
Aku mengangguk.
"Ck. Anak Mama udah gede sih ya..."
Aku tertawa. "Kalo kecil terus serem lah."
"Kamu bener udah pacaran sama Milo ya?"
"Kok Milo sih?" tanyaku dengan alis bertaut.
Mama mengangguk-angguk sambil berkata, "Ya itu semua pasti dikasih Milo kan?"
Aku mengangguk pelan.
"Cieeee ... cieee!"
Sepertinya Mama mengartikan anggukanku sebagai jawaban dari pertanyaan pertama.
"Ih, Mama kenapa sih!" Aku tertawa sambil menutupi wajahku dengan bantal.
"Eh, tapi kamu udah pernah ketemu Mamanya Milo belum?" tanya Mama.
Aku terdiam.
"Belum..."
Iya, belum ... Milo bahkan tidak pernah mengajakku ke rumahnya.
"Minta dong. Ketemu camer gituu lohhh."
Aku mengerucutkan bibirku.
"Udah ah, Mama mau nonton drakor dulu ya," ucap Mama sambil melenggang keluar.
Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
Aku jadi teringat ucapan Mama barusan.
Kenapa ya Milo tidak pernah mengajakku ke rumahnya? Ada apa?
Aku menatap layar ponselku yang menyala.
Satu chat.
Radmilo : Lov.
Lovanka : Apa?
Aku menekan tombol kirim. Tetapi pesanku belum terkirim karena sinyal yang buruk.
Radmilo : Lovanka.
Aku kembali mengirim pesan sebelumnya. Tapi tetap tidak terkirim.
Aku menunggu sampai pesan itu terkirim.
Radmilo : Ghina.
Radmilo : Andromeda.
Radmilo : Lovanka.
Radmilo : Ghina Andromeda Lovankaaaaa.
Radmilo : Lama banget balesnya.Aku mendecak kesal. "Sabar napa sih?"
Lovanka : Sabar dong, sinyalnya susah nih pak!
Lovanka : Spam banget lo. Sebel gue ah.Radmilo : Kalo sinyalnya lemot. Ke rumah gue aja, ada wifi nih.
Lovanka : Ya jemput dong! Nyuruh-nyuruh aja lu.
Radmilo : Udah sampe.
Hah? Cepet banget?
Aku berjalan menuju jendela dan menyingkap gordennya. Tidak ada siapa-siapa di depan sana.
Lalu aku keluar dari kamar. Berjalan ke pintu depan, tapi sama saja tidak ada orang.
Lovanka : Gak ada.
Radmilo : Gue kan selalu ada di hati lo. Gimana sih, lupa?
Sial! Ternyata aku dibohongi.
Lovanka : Kata siapa lo ada di hati gue?
Radmilo : Kata gue laaah.
Lovanka : PD gila lo.
Radmilo : Udah dulu ya, love. Gue mau pergi bentar.
Lovanka : Hm.
Setelah itu aku mematikan ponselku dan menarik selimut sampai sebatas pinggang.
Sebelum mematikan lampu, aku mengambil boneka dari Milo kemarin malam.
"Karena Milo nggak ngucapin ke aku, aku juga males ucapin ke dia, jadi aku ucapin ke kamu aja ya ... selamat malam, mini Milo!" gumamku lalu memeluknya.
...
a/n: Fyi, ya. Milova ini aku private secara acak utk menghindari hal yang tidak diinginkan *apasih. Jadi kalo misalkan kalian lagi baca terus urutannya ngacak gt. Kalian hapus dulu dr library, terus follow aku. Baru deh masukin lagi ke library:))
7 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Milova
Teen Fiction"Biasanya tuh nggak begini. Biasanya lancar jaya, lah ini kok jadi deg-degan begini ya..." Milo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. "Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti. Jangan bertele-tele deh," tukasku kesal "Gue tuh mau nembak lo, tahu!" tuk...