Tetep update nih, ngaret gapapa ya:))
...
[49- Gue Lagi Badmood!]
"Kotak apa nih?" gumamku.
Aku mengambil kotak itu lalu duduk di kursi depan rumah.
Perlahan aku menarik pitanya dan membuka kotaknya.
Seketika mataku melebar dan merasakan dadaku sesak.
Aku mengambil dua lembar foto itu, foto Papa Egra sedang berbicara dengan perempuan.
Ada surat yang ditulis dengan huruf besar-besar.
Jauhin Milo, atau gue akan jebak Papa tiri & Mama lo biar bernasib sama seperti Papa kandung lo & Mama lo dulu!
Aku mengambil recorder berwarna hitam yang ada di bawah foto itu dan mulai mendengarkannya.
"Kalo sampe besok lo nggak jauhin Milo, gue bakal kirim foto-foto ini ke nyokap lo, biar nasib keluarga lo dulu kembali terulang!"
Aku mengacak rambutku pelan. "Kenapa hidup gue begini banget ... kayaknya Bianca ini ada jiwa psikopat."
Aku menyimpan surat dan rekaman, lalu merobek foto-foto itu dan membuangnya ke sungai.
"Tanpa lo suruh pun, nanti ada saatnya gue akan jauhin Milo."
มล
"Kenapa gitu?" tanya Milo sambil mengejarku.
Aku melihat Bianca di koridor sedang menatapku tajam, aku mendengus sebal lalu melengos. Ini saatnya aku melancarkan aksiku!
"Gue nggak mau, lo makan aja sendiri. Kenapa mesti sama gue?" tanyaku sinis.
"Sekarang gue tanya, lo kenapa sehari kalem, sehari lagi jadi pemarah. Kenapa?"
"Gue lagi badmood! Lo jauh-jauh dari gue!"
Aku memilih meninggalkan Milo yang menatapku kebingungan. Sebelum pergi, aku melihat ekspresi Bianca yang tersenyum bangga.
Aku berjalan memasuki kamar mandi perempuan. Sepertinya ini tempat teraman, Milo tidak akan berani masuk ke dalam. Kalau berani pun, pasti dia sudah di marahi oleh siswi lain.
Cepat-cepat aku menutup pintu kamar mandi dan bersandar pada pintu.
Sesungguhnya aku juga tidak mau menjauhimu, Milo.
Aku melirik jam di tanganku. Lima menit lagi bel masuk berbunyi.
Setelah membasuh mukaku, aku berjalan keluar.
"Lama banget?"
Aku memejamkan mataku.
Sial!
Kenapa Milo menungguku di depan?
"Iya, habis boker gue," jawabku asal lalu hendak berjalan, tapi Milo menghalangi langkahku.
Aku ke kiri, Milo ke kanan. Aku ke kanan, Milo ke kiri. Sehingga aku tidak bisa berjalan ke kelas.
"Lo mau apa sih? Minggir!"
Milo hanya menatapku tanpa berniat untuk minggir.
"Gue udah bilang, gue lagi badmood. Gak usah ikutin gue terus!" bentakku.
Milo tersenyum menatapku. "Gue udah lama nggak lihat lo marah-marah."
Aku mendengus sebal. "Minggir, gue mau ke kelas!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Milova
Teen Fiction"Biasanya tuh nggak begini. Biasanya lancar jaya, lah ini kok jadi deg-degan begini ya..." Milo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. "Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti. Jangan bertele-tele deh," tukasku kesal "Gue tuh mau nembak lo, tahu!" tuk...