...
[24- I Love the Beach!]
"Lova! Sini keluar sebentar!" panggil mama.
Aku menggeliat di atas kasur. Dengan setengah sadar, aku keluar dari kamar dengan malas-malasan.
"Ini nih, lihat siapa yang dateng..."
Aku mengucek mataku sebentar lalu menyipitkan mata untuk melihat siapa yang sedang berbincang dengan Mama saat ini.
Dan orang itu tersenyum geli melihatku yang berantakan ini.
"Ikut gue yuk!"
"Eeeh! Kemana?! Gue mau mandi dulu."
"Udah, nggak usah mandi. Sisiran terus kita pergi. Nggak pake lama."
"Kok dadakan gini sih?" tanyaku dengan dahi yang terlipat.
Milo terkekeh.
Sebenarnya Milo ini mau apa sih? Jam 6 pagi datang ke rumahku dan memaksaku untuk pergi?
"Tapi gue mandi sebentar, nggak lama kok. Lima menit," pintaku.
Milo tetap menggeleng. Dia menarik tanganku keluar. "Pergi dulu ya, Tante..."
Mama melambaikan tangannya dengan senyum merekah.
Milo membawa mobil? Memang hari ini dia mau ngajak aku kemana sih? Kenapa pake mobil segala? Biasanya juga motor tinggi menyebalkan itu.
Aku langsung memejamkan mataku saat sudah mendaratkan pantatku pada jok.
Milo yang baru masuk hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Kita mau kemana sih? Baju gue ini nggak bisa dikategorikan layak tau!" protesku dengan mata tertutup.
Bagaimana bisa dikatakan layak? Aku hanya menggunakan kaos longgar dan celana kain selutut.
Dan yang lebih parahnya, aku tidak mandi! Cuci muka pun tidak!
Memangnya Milo nggak geli jalan sama cewek yang belum mandi? Untung saja aku nggak ileran.
Milo mulai melajukan mobilnya tanpa menjawab pertanyaanku.
Aku kembali menguap dan memilih untuk tidur, karena Milo sama sekali tidak menjawab pertanyaanku.
Menyebalkan!
Aku membuka sedikit mataku karena aku merasakan Milo mendekat.
Ternyata Milo memakaikan seatbelt untukku. Aku lupa menggunakannya karena terlalu mengantuk.
Setelah Milo menjauhkan tangannya dari kursiku dan kembali fokus pada jalanan.
"Dasar kebo..." gumam Milo yang masih bisa kudengar.
มล
Aku membuka mataku saat merasakan guncangan di tubuhku. Mataku menyipit melihat pemandangan di depanku.
Berapa lama aku tertidur? Rasanya matahari sudah terik.
"Ini jam berapa?" tanyaku dengan suara serak.
Milo melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Jam sebelas kurang dikit."
Sudah siang ternyata.
"Ini dimana sih?" tanyaku.
"Kita di Garut."
Aku melihat ke samping. Mataku langsung membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milova
Teen Fiction"Biasanya tuh nggak begini. Biasanya lancar jaya, lah ini kok jadi deg-degan begini ya..." Milo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. "Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti. Jangan bertele-tele deh," tukasku kesal "Gue tuh mau nembak lo, tahu!" tuk...