...
[29- Dimana Salahnya, Milo?]
"Milo nggak jemput?" gumamku sambil melirik jam yang melingkar di tangan kiriku.
07.47
Harusnya kalo nggak jemput tuh ngomong. Kalo gini kan aku yang susah!
"Pa." Aku duduk di hadapan Papa yang sedang membaca koran.
"Iya?"
"Anter Lova dong."
Papa mengalihkan pandangannya ke arahku. "Temen kamu nggak jemput?"
Aku menggeleng. "Ayo dong, Pa. Udah hampir telat nih."
Papa berdiri dan mengambil kunci mobil.
"Pake motor aja, Pa. Biar cepet."
Papa mengangguk.
มล
"Makasih, Papa." Aku turun dari motor tepat saat bel masuk berbunyi.
Aku segera berlari masuk.
"Tumben telat?" tanya Marsha.
Aku hanya berdeham. Tiba-tiba moodku berubah buruk saat melihat Milo sudah duduk manis di tempatnya sambil bercanda dengan teman-temannya.
Kalo emang dia masuk kenapa nggak jemput? Biasanya juga selalu jemput.
Milo menoleh ke arahku. Namun, sedetik kemudian dia langsung mengalihkan pandangannya.
Apa aku salah?
"Nggak bareng Milo?" tanya Marsha lagi.
Aku menggeleng lalu mengeluarkan buku paketku. Sebagai tanda bahwa aku sedang tidak ingin diajak bicara.
Marsha menyerah dan memilih memainkan ponselnya.
มล
Bu Erika menyudahi penjelasannya saat mendengar bunyi bel istirahat.
Setelah Bu Erika keluar, Milo dan beberapa temannya ikut keluar.
Dan Milo berjalan tanpa melihat ke arahku.
Catat! Tidak melihat ke arahku!
"Kalian marahan lagi?" tanya Marsha sambil mengikuti arah pandanganku.
"Enggak. Tapi gatau deh Milo kesambet apa," jawabku.
"Yuk ke kantin aja," ajak Marsha.
Aku mengangguk lalu mengekori Marsha.
"Lo kenapa dari tadi diem aja?" tanya Marsha.
"Bosen gue."
Marsha mengernyit. "Apanya yang bosen?"
"Bosen semuanya," jawabku malas.
Marsha tersenyum. "Gue tau nih. Pasti gara-gara Milo ya?"
"Apaan sih? Kenapa jadi Milo," sahutku kesal.
"Abisan lo dari berangkat tadi diem aja."
Aku mengangkat bahuku acuh.
มล
"Itu Radmilo kemana, kok kosong?" tanya Bu Dwi.
Aku menoleh ke belakang. Kosong.
"Di UKS, Bu. Mules katanya," jawab Indra santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Milova
Novela Juvenil"Biasanya tuh nggak begini. Biasanya lancar jaya, lah ini kok jadi deg-degan begini ya..." Milo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. "Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti. Jangan bertele-tele deh," tukasku kesal "Gue tuh mau nembak lo, tahu!" tuk...