...
[27- Forgive]
Aku menghempaskan diri ke kasur sambil menyendok es krim di tanganku.
"Nih, Sha."
Marsha menerima sebucket es krim dariku lalu ikut memakannya.
"Gue ganti little mermaid ya? Tiba-tiba gue pengen lihat Ariel," celetuk Marsha.
Aku hanya mengangguk menyetujui.
"Lova, Marsha..."
Aku menoleh ke arah pintu. "Masuk aja, Ma. Nggak dikunci."
"Nih, Marsha ... tante bawa puding coklat, Marsha suka puding kan?"
Aku mengerucutkan bibirku menatap mangkuk puding yang masih berada di tangan Mama.
"Ma ... Marsha aja? Aku enggak?" tanyaku.
Mama terkekeh. "Kamu udah makan es krim kan?"
"Marsha juga makan es krim. Pokoknya gue mau pudingnya ya, Sha!" tukasku.
Marsha terkekeh sembari kembali ke kasur.
Mama ikut memperhatikan layar televisi di depan kami.
"Yaaah! Udah SMA nontonnya masih aja disney."
Aku dan Marsha menoleh ke Mama yang masih serius menonton disney little mermaid.
"Tapi Mama nonton juga," ucapku.
Mama menghadap kearah ku lalu menjawab dengan santai. "Mama kan bukan anak SMA."
Marsha terkekeh.
"Iya, bukan anak SMA. Tapi emak-emak," tukasku.
มล
Aku memainkan ponselku sesekali melirik Marsha yang menatap lurus ke jalanan.
"Lo masih marahan sama Milo, Lov?"
Refleks aku menoleh. "Enggak marahan kok."
Marsha memutar bola matanya.
"Eh, tapi dia nggak berusaha minta maaf gitu ke lo? Masa dia nggak sadar kalo lo cuekin dia?"
"Kemaren kan udah minta maaf itu. Tapi udah gitu ya selesai, nggak ada usaha lagi."
Marsha mengernyit. "Kok aneh ya? Kayak nggak niat."
Aku hanya berdeham menjawabnya.
"Nah ... udah sampe," gumam Marsha sambil mematikan mesin mobilnya.
Aku bergegas keluar dari mobil Marsha dan menghirup udara segar sampai memenuhi rongga dada ku.
"Seger banget!" pekikku.
Marsha hanya geleng-geleng kepala melihatku.
Maklum saja, aku hanya beberapa kali datang kesini. Tapi, walaupun hanya beberapa kali, tapi aku langsung jatuh cinta dengan udara segar Lembang.
"Lo mau tuker susu atau sosis?" tanya Marsha sambil menunjukkan tiket kami.
"Susu aja deh," jawabku.
Setelah Marsha menukarkan tiket dengan dua gelas susu murni hangat, aku mengajak Marsha untuk berfoto di taman bunga.
Setelah puas bergantian mengambil foto, Marsha mengajakku untuk berfoto di rumah Hobbit.
"Selfie, Sha. Yakali dari tadi fotonya sendiri mulu. Berasa apaan banget," celetukku sambil mengarahkan kamera ke arah ku dan Marsha.
"Lo nggak mau sewa kostum?" tanya Marsha sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milova
Teen Fiction"Biasanya tuh nggak begini. Biasanya lancar jaya, lah ini kok jadi deg-degan begini ya..." Milo mengacak-acak rambutnya dengan kasar. "Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti. Jangan bertele-tele deh," tukasku kesal "Gue tuh mau nembak lo, tahu!" tuk...